Senin, 17 Desember 2007

sains quran

Judul : CAHAYA AL-QUR'AN
Penerbit : Pustaka al-Kautsar
Tahun : 2002

Al-Qur'an adalah kitab yang tidak pernah membosankan, walau ribuan orang membaca dan mengkajinya berulang kali. Sebuah kitab suci yang tidak pernah dirasa kenyang oleh para ulama untuk mendalaminya dan tidak pernah terhenti keajaiban-keajaiban yang terkuak darinya. Bahkan, semakin banyak orang membahas dengan berbagai latar belakang yang berbeda, seperti latar belakang keilmuan, madzhab, kecendrungan, dan lingkungan yang meliputinya, justru semakin memperkaya khasanah ilmu dan pemahaman terhadap al-Qur'an, selama semua itu didasarkan atas landasan dan kaidah-kaidah yang dibenarkan.

Salah satu metode tafsir yang dikenal dalam khazanah ulumul al-Qur'an adalah "tafsir maudhu'i", yakni metode menafsirkan al-Qur'an yang dilakukan secara tematis. Biasanya ini didasarkan pada keinginan mufassir untuk menjawab tantangan sosial-budaya masyarakat tertentu yang diulas dengan penjelasan yang mudah dicerna.

Buku "Cahaya Al-Qur'an" yang diterjemahkan dari buku aslinya Qabasun min Nur al-Qur'an merupakan karya tafsir Muhammad Ali Ash-Shabuny yang menggunakan pendekatan tafsir tematik. Selain itu, juga ada Rawai' al-Bayan Tafsîr ayât fi Ahkâm min al-Qur'an, yang khusus membahas tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah hukum, dan Shafwat at-Tafasir, yang bisa diartikan dengan "Tafsir-tafsir pilihan".

Dalam buku yang terdiri dari surat al-Baqarah sampai dengan Al-An'am ini, Ali Ash-Shabuny membagi klasifikasi penafsirannya dengan judul-judul tertentu, seakan menyarankan pembaca untuk mencerna pesan al-Qur'an secara bertahap. Setiap surat tidak disajikan sebagaimana buku-buku tafsir dalam ulasannya, melainkan dipecah berdasarkan pertimbangan makna-makna yang tercakup di dalamnya.

Sebelum mengulas surat, penulis buku tidak lupa membubuhi pendahuluan sebagai pengantar sebelum memasuki tahapan rinci yang sistematis tadi. Surat al-Baqarah misalnya, menurut Ali ash-Shabuny, dipenuhi dengan penetapan-penetapan syariat. Ini karena kedudukannya sebagai surat Madaniyah yang menitikberatkan pada sisi petunjuk, pengarahan, dan penetapan syariat, juga kondisi sosial-politik yang diwarnai dengan interaksi intensif antara umat Islam pada satu sisi dan non muslim -- Ahli Kitab pertama (Yahudi) -- pada sisi lain, yang meniscayakan pengetahuan yang mumpuni untuk menghadapi kemungkinan buruk sekalipun.

Surat Ali 'Imran mempunyai dua sendi yang fundamental yakni: pertama, sendi akidah Islam yang suci disertai penyebutan beberapa dalil dan bukti keterangan tentang keesaan Allah, kenabian, dan penetapan kebenaran al-Qur'an yang diturunkan Allah, serta bantahan atas Ahli Kitab (Yahudi); Kedua, sendi syari'at, khususnya yang berkaitan dengan hukum-hukum jihad fî sabilillah, karena komunitas Ahli Kitab kedua (Nasrani) yang beseberangan dengan Nabi dalam masalah Isa al-Masih (baca: Trinitas).

Surat an-Nisa' merupakan surat Madaniyah, yang berisi berbagai hukum syari'at, yang mengatur urusan-urusan internal dan eksternal kaum muslimin, yakni keluarga, wanita, rumah tangga, negara, dan masyarakat. Hanya saja, banyak diwarnai oleh masalah yang berkaitan dengan hak & kewajiban perempuan yang menyebabkan para ulama pernah menyebutnya dengan "surat an-Nisa' al-Qubra", berbeda dengan surat ath-Thalaq dengan istilah "surat an-Nisa' ash-Sughra" karena sedikitnya bahasan tentang perempuan.

Adapun surat al-Maidah termasuk surat Madaniyah yang berisi tentang sisi pensyariatan secara terperinci dan terurai dalam masalah mu'amalat, ibadah, dan munakahat. Selain itu, juga terdapat kisah Nabi Musa bersama kaum Israel, khabil-qabil, dan kisah hidangan (al-Maidah) sebagai salah satu mu'jizat Isa putra Maryam, yang ditampakkan Allah lewat tangannya di hadapan Hawariyin. Kisah terakhir inilah yang menyebabkan penamaan surat al-Maidah.

Kemudian, surat al-An'am termasuk surat yang cukup panjang dan dikategorikan dalam surat MakKiyah, yang berisi tentang akidah atau dasar-dasar keimanan yang meliputi masalah uluhiyah (ketuhanan), risalah (kenabian), wahyu, kebangkitan, dan pembalasan. Surat ini kontras dengan surat Madaniyah yang lebih banyak memperhatikan masalah hukum syariat dan mengatur urusan kehidupan orang-orang muslim. Penuturannya pun menggunakan gaya bahasa penetapan dan penyampaian, sebagai kiat untuk menghadapi orang-orang musyrik Makkah yang menolak keras kedatangan Islam.

Dengan meminjam analisa Syaikh Abul Hasan Ali al-Hasany an-Nadwy, mantan direktur Nadwah Ulama di Lucknow, bahwa trend ilmiah pada masa awal Islam berkisar pada penulisan cabang-cabang ilmu pengetahuan dan mirip ensiklopedi, penulis mengira buku ini mempunyai andil dalam peletakan metode tafsir termatik, ketika kesibukan menyita mayoritas manusia modern yang pada gilirannya lebih suka mencerna segala informasi - termasuk pengetahuan agama -- secara instan.

Buku ini secara sengaja dibuat untuk menanggulangi kondisi modernitas tersebut. Ali ash-Shabuny mengakui bahwa buku-buku tafsir yang berjilid-jilid dengan penjelasan ayat demi ayat dan kata demi kata, ditambah dengan sudat pandang balaghah (gaya bahasa) atau pendekatan lainnya, terlihat njlimet dan tidak praktis. Karenanya, meniscayakan kelahiran buku tafsir yang sederhana, ringan, mudah dibaca dan dipahami, serta tidak bertele-tele. Ini pula yang menginspirasikan Kathur Suhardi untuk menerjemahkannya.

Kathur Suhardi menilai kelebihan buku ini, terletak pada penyajiannya yang bersifat tematik, dengan cara mengkompromikan antara riwayat kalangan salaf dan ijtihad ulama khalaf, sehingga tersaji sebuah tafsir al-manqul wa al-ma'tsur. Dengan kata lain, pembaca diajak untuk melihat dua warna yang bersamaan.

Akan tetapi, karena buku ini merupakan terjemahan kemungkinan besar bisa terjadi reduksi makna sebagaimana yang dikehendaki oleh penulis aslinya. Sebagai sebuah upaya penyebaran ilmu pengetahuan, hal ini tetap mempunyai peran tidak sedikit di tengah masyarakat muslim yang masih kesulitan memahami bahasa Arab yang digunakan dalam buku aslinya. Tinggal berusaha keras dengan terus mengonfirmasi kepada yang mengerti bahasa Arab dan sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan akan buku terjemahan. Inilah upaya untuk mengurangi akibat buruk dari resiko penerjemahan dari sekian banyak buku yang ada di tanah air.

Judul : CAHAYA AL-QUR'AN
Penerbit : Pustaka al-Kautsar
Tahun : 2002

Al-Qur'an adalah kitab yang tidak pernah membosankan, walau ribuan orang membaca dan mengkajinya berulang kali. Sebuah kitab suci yang tidak pernah dirasa kenyang oleh para ulama untuk mendalaminya dan tidak pernah terhenti keajaiban-keajaiban yang terkuak darinya. Bahkan, semakin banyak orang membahas dengan berbagai latar belakang yang berbeda, seperti latar belakang keilmuan, madzhab, kecendrungan, dan lingkungan yang meliputinya, justru semakin memperkaya khasanah ilmu dan pemahaman terhadap al-Qur'an, selama semua itu didasarkan atas landasan dan kaidah-kaidah yang dibenarkan.

Salah satu metode tafsir yang dikenal dalam khazanah ulumul al-Qur'an adalah "tafsir maudhu'i", yakni metode menafsirkan al-Qur'an yang dilakukan secara tematis. Biasanya ini didasarkan pada keinginan mufassir untuk menjawab tantangan sosial-budaya masyarakat tertentu yang diulas dengan penjelasan yang mudah dicerna.

Buku "Cahaya Al-Qur'an" yang diterjemahkan dari buku aslinya Qabasun min Nur al-Qur'an merupakan karya tafsir Muhammad Ali Ash-Shabuny yang menggunakan pendekatan tafsir tematik. Selain itu, juga ada Rawai' al-Bayan Tafsîr ayât fi Ahkâm min al-Qur'an, yang khusus membahas tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah hukum, dan Shafwat at-Tafasir, yang bisa diartikan dengan "Tafsir-tafsir pilihan".

Dalam buku yang terdiri dari surat al-Baqarah sampai dengan Al-An'am ini, Ali Ash-Shabuny membagi klasifikasi penafsirannya dengan judul-judul tertentu, seakan menyarankan pembaca untuk mencerna pesan al-Qur'an secara bertahap. Setiap surat tidak disajikan sebagaimana buku-buku tafsir dalam ulasannya, melainkan dipecah berdasarkan pertimbangan makna-makna yang tercakup di dalamnya.

Sebelum mengulas surat, penulis buku tidak lupa membubuhi pendahuluan sebagai pengantar sebelum memasuki tahapan rinci yang sistematis tadi. Surat al-Baqarah misalnya, menurut Ali ash-Shabuny, dipenuhi dengan penetapan-penetapan syariat. Ini karena kedudukannya sebagai surat Madaniyah yang menitikberatkan pada sisi petunjuk, pengarahan, dan penetapan syariat, juga kondisi sosial-politik yang diwarnai dengan interaksi intensif antara umat Islam pada satu sisi dan non muslim -- Ahli Kitab pertama (Yahudi) -- pada sisi lain, yang meniscayakan pengetahuan yang mumpuni untuk menghadapi kemungkinan buruk sekalipun.

Surat Ali 'Imran mempunyai dua sendi yang fundamental yakni: pertama, sendi akidah Islam yang suci disertai penyebutan beberapa dalil dan bukti keterangan tentang keesaan Allah, kenabian, dan penetapan kebenaran al-Qur'an yang diturunkan Allah, serta bantahan atas Ahli Kitab (Yahudi); Kedua, sendi syari'at, khususnya yang berkaitan dengan hukum-hukum jihad fî sabilillah, karena komunitas Ahli Kitab kedua (Nasrani) yang beseberangan dengan Nabi dalam masalah Isa al-Masih (baca: Trinitas).

Surat an-Nisa' merupakan surat Madaniyah, yang berisi berbagai hukum syari'at, yang mengatur urusan-urusan internal dan eksternal kaum muslimin, yakni keluarga, wanita, rumah tangga, negara, dan masyarakat. Hanya saja, banyak diwarnai oleh masalah yang berkaitan dengan hak & kewajiban perempuan yang menyebabkan para ulama pernah menyebutnya dengan "surat an-Nisa' al-Qubra", berbeda dengan surat ath-Thalaq dengan istilah "surat an-Nisa' ash-Sughra" karena sedikitnya bahasan tentang perempuan.

Adapun surat al-Maidah termasuk surat Madaniyah yang berisi tentang sisi pensyariatan secara terperinci dan terurai dalam masalah mu'amalat, ibadah, dan munakahat. Selain itu, juga terdapat kisah Nabi Musa bersama kaum Israel, khabil-qabil, dan kisah hidangan (al-Maidah) sebagai salah satu mu'jizat Isa putra Maryam, yang ditampakkan Allah lewat tangannya di hadapan Hawariyin. Kisah terakhir inilah yang menyebabkan penamaan surat al-Maidah.

Kemudian, surat al-An'am termasuk surat yang cukup panjang dan dikategorikan dalam surat MakKiyah, yang berisi tentang akidah atau dasar-dasar keimanan yang meliputi masalah uluhiyah (ketuhanan), risalah (kenabian), wahyu, kebangkitan, dan pembalasan. Surat ini kontras dengan surat Madaniyah yang lebih banyak memperhatikan masalah hukum syariat dan mengatur urusan kehidupan orang-orang muslim. Penuturannya pun menggunakan gaya bahasa penetapan dan penyampaian, sebagai kiat untuk menghadapi orang-orang musyrik Makkah yang menolak keras kedatangan Islam.

Dengan meminjam analisa Syaikh Abul Hasan Ali al-Hasany an-Nadwy, mantan direktur Nadwah Ulama di Lucknow, bahwa trend ilmiah pada masa awal Islam berkisar pada penulisan cabang-cabang ilmu pengetahuan dan mirip ensiklopedi, penulis mengira buku ini mempunyai andil dalam peletakan metode tafsir termatik, ketika kesibukan menyita mayoritas manusia modern yang pada gilirannya lebih suka mencerna segala informasi - termasuk pengetahuan agama -- secara instan.

Buku ini secara sengaja dibuat untuk menanggulangi kondisi modernitas tersebut. Ali ash-Shabuny mengakui bahwa buku-buku tafsir yang berjilid-jilid dengan penjelasan ayat demi ayat dan kata demi kata, ditambah dengan sudat pandang balaghah (gaya bahasa) atau pendekatan lainnya, terlihat njlimet dan tidak praktis. Karenanya, meniscayakan kelahiran buku tafsir yang sederhana, ringan, mudah dibaca dan dipahami, serta tidak bertele-tele. Ini pula yang menginspirasikan Kathur Suhardi untuk menerjemahkannya.

Kathur Suhardi menilai kelebihan buku ini, terletak pada penyajiannya yang bersifat tematik, dengan cara mengkompromikan antara riwayat kalangan salaf dan ijtihad ulama khalaf, sehingga tersaji sebuah tafsir al-manqul wa al-ma'tsur. Dengan kata lain, pembaca diajak untuk melihat dua warna yang bersamaan.

Akan tetapi, karena buku ini merupakan terjemahan kemungkinan besar bisa terjadi reduksi makna sebagaimana yang dikehendaki oleh penulis aslinya. Sebagai sebuah upaya penyebaran ilmu pengetahuan, hal ini tetap mempunyai peran tidak sedikit di tengah masyarakat muslim yang masih kesulitan memahami bahasa Arab yang digunakan dalam buku aslinya. Tinggal berusaha keras dengan terus mengonfirmasi kepada yang mengerti bahasa Arab dan sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan akan buku terjemahan. Inilah upaya untuk mengurangi akibat buruk dari resiko penerjemahan dari sekian banyak buku yang ada di tanah air.

Rahasia Besi



Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut:

"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)

Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di angkasa luar.

Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang, bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini, meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.
Relativitas Waktu



Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Hal ini telah diungkapkan melalui teori relativitas waktu Einstein di tahun-tahun awal abad ke-20. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)

Dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan bahwa terkadang manusia dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama:

"Allah bertanya: 'Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?' Mereka menjawab: 'Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.' Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui'." (Al Qur'an, 23:122-114)

Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam Al Qur'an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti lain bahwa Al Qur'an adalah Kitab Suci.
Penciptaan yang Berpasang-Pasangan



"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Al Qur'an, 36:36)

Meskipun gagasan tentang "pasangan" umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan "maupun dari apa yang tidak mereka ketahui" dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut "parité", menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:

"…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat."

Semua ini menunjukkan bahwa unsur besi tidak terbentuk di Bumi, melainkan dibawa oleh meteor-meteor melalui ledakan bintang-bintang di luar angkasa, dan kemudian "dikirim ke bumi", persis sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur'an diturunkan. (http://www.2think.org/nothingness.html, Henning Genz – Nothingness: The Science of Empty Space, s. 205)
Kosmologi Islam: Dari Literatur ke Sains
Febdian Rusydi's picture
By Febdian Rusydi - Posted on June 14th, 2005
Tagged: Fisika
Pengantar

Alam semesta sudah menjadi perhatian oleh manusia semenjak dulu kala. Beberapa pertanyaan esensial yang sama selalu hadir: dari mana dunia ini datang, dari apa dibuat, bagaimana dan kapan permulaannya, bagaimana akhirnya, seberapa besar dan lain sebagainya. Jawaban-jawaban berkembang pada masing-masing bangsa dan peradaban. Jawaban itu menjadi cerita, cerita menjadi legenda, dan legenda menjadi mitos.

Banyak alasan kenapa umat manusia pada zaman itu memikirkan hal tersebut. Namun dari sekian banyak alasan itu, bisa dikategorikan dalam dua hal:

1. Meningkatkan kualitas hidup: perkiraan cuaca, bertani, berlayar, arah kiblat, mata angin, dan lain sebagainya. Astronomi sangatlah berjasa bagi nenek moyang kita.
2. Kebutuhan alamiah untuk perlu takut pada sesuatu yang lebih besar. Manusia pada saat itu sadar atau tidak selalu mendambakan adanya satu kekuatan yang besar untuk memberi perlindungan. Kebutuhan agama, kata orang teologi.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, orang mulai melakukan pengamatan lebih rasional terhadap alam semesta. Astronomi berkembang, dari pengamatan bintang dan planet melebar ke studi struktur dan evolusi alam semesta. Lahirlah Kosmolgi, sains yang mencari pemahaman fundamental alam semesta.

Kesulitan eksperimen untuk memapankan sebuah teori Kosmologi, sampai pada abad pertengahan hipotesis dasar Kosmologi lahir dari pemahaman dari pemikiran manusia tempo dulu, mitos, pengataman yang terbatas, dan teologi. Teologi menjadi sumber yang paling banyak berkontribusi.

Mitos misalnya, ada kosmologi bangsa viking yang terkenal (yang kemudian menjadi basis dasar Tolkien dalam membangun dunia fantasi middle-earth-nya), atau bagaimana kepercayaan bangsa maya tentang penciptaan alam semesta. Dari teologi, hampir seluruh agama menyertakan cerita alam semesta; Hindu, Budha, Kristen, Yahudi, dan Islam. Setelah sains berkembang dan teknologi memadai, baru kemudian pengamatan secara signifikan berkontribusi pada Kosmologi.
Kenapa Kosmologi Islam?

Hakikat Fisika adalah ayat-ayat Allah (sunatullah, fenomena alam) yang dapat dimengerti oleh Sains . Sementara sains itu sendiri adalah ilmu pengetahuan dasar yang diperoleh dari logika dan pendekatan ilmiah.

catatan kaki: Defenisi ini dideskripsikan sendiri oleh penulis berdasarkan pemahamannya.*

Hubungan antara Fisika dan Sains tidak perlu lagi dipertanyakan. Yang menarik adalah hubungan Sains dengan Teologi: Kosmologi Islam menjadi contoh yang sangat bagus untuk menggambarkan hubungan harmonis diantara mereka berdua: bagaimana sains membantu memahami Al-Quran, dan bagaimana Al-Quran menjadi literatur utama sains.

Artikel ini akan menyajikan bagaimana Islam mengajarkan Kosmologi pada umat manusia dari literatur paling utama: Al Quran. Dan kemudian kita akan melihat bagaimana sains membahas dalam kasus yang sama. Artikel ini bukan bermaksud untuk main cocok-cocokkan atau akal-akalan agama ke sains atau sebaliknya. (Mohon maaf kalau masih ada bahasa yang dipakai masih menimbulkan apriori soal “mencocok-cocokan” tadi, hehe).

Saya sebagai muslim tentu percaya Al Quran mutlak kebenarannya, walau mungkin kemampuan kita belum cukup memahami maknanya. Sementara kebenaran science itu relatif, sebuah teori (dalam sains) dianggap benar selama tidak ada teori yang membuktikan itu salah. Teori yang dianggap benar sekarang bisa jadi usang 100 tahun lagi. Pemaparan literatur ke sains yang dilakukan adalah sejauh pemahaman sains itu sendiri dan teknologi yang menyertainya. (Topik ini enak dibahas tapi besar resiko terjebak dalam pembahasan “kemutlakan agama”. Kalau udah sampai kesana.. wah, kiblat diskusi dah berubah secara fundamental heheh).

Saya sendiri tidak akan membahas terlalu dalam penafsiran ayat-ayat Al Quran yang saya kutip, melainkan mengajak pembaca sedikit berkelanan ke dunia kosmologi modern.

Ada 4 pertanyaan paling esensial umat manusia semenjak dahulu yang akan dijawab dalam artikel ini:

1. Berapa besarnya?
2. Dari apa dibuat?
3. Bagaimana permulaannya?
4. Apa akhirnya?

Penciptaan Alam Semesta
Kenapa musim harus peduli?
Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal (Ali Imran: 190).
Yaitu orang-orang yang menginta Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langin dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Ali Imran: 191).

Memikirkan penciptaan, struktur, dan perkembangan (evolusi) alam semesta adalah salah satu hal untuk mengingat kekuasaan Allah. Ada 4 karakter dalam diri seorang muslim yang berpikir (ulil albab):

1. Mereka yang senantiasa mengingat Allah sambil berdiri, duduk, maupun berbaring (:dalam segala aktivitasnya);
2. Dan selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (tak henti menelaah fenomena alam);
3. (bila dijumpainya suatu kekaguman mereka berkata:) “Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau.”
4. (dan dengan kesadaran bahwa pengembaraan intelektualnya mungkin sesat, mereka senantiasa memohon kepada Allah:) “Dan jauhkanlah kami dari siksa neraka”.

7 Lapis langit dan Bumi

Baik Quran dan Hadis cukup sering mengatakan tentang “tujuh lapis langit dan bumi”. Apakah ini maksudnya benar-benar langit biru yang kita lihat sehari-hari? Ataukah sesuatu yang lain?

Beberapa orang mencoba mengintepretasikan sebagai tanda dari Al-Quran untuk menjelaskan sistem tata surya kita; lapisan langit sebagai level jarak dimana objek langit mengorbit. Mereka meletakkan dalam urutan berdasarkan jaraknya dari bumi:

* Bulan pada lapisan
* Mercury pada lapisan kedua
* Venus pada lapisan ketiga
* Matahari pada lapisan keempat
* Jupiter pada lapisan keenam
* Saturnus pada lapisan ketujuh

Saat itu mungkin Uranus dan Pluto belum ditemukan, jadi tidak termasuk dalam daftar. Pemikiran ini sebenarnya terpengaruh oleh model geometri dari geosentris Ptolemeuys, walau disisi lain mereka menolak ide utama geocentris “bumi adalah sentral”.

Pengertian ini jelas salah. Berdasarkan bahasa Arab yang dipakai Al-Quran, terminologi “tujuh” atau “tujuh puluh” merujuk pada angka yang tak terhitung, dalam kata lain: banyak sekali. Memakai defenisi ini maka “tujuh lapis langit dan bumi” menggambarkan betapa banyaknya benda-benda langit di angkasa (langit) dan planet (bumi).
Bagaimana alam semesta bermula?
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapa mereka tiada juga beriman? (Al-Anbiya: 30).

Al-Quran menyatakan alam semesta datang dari satu sumber materi dan energi, dan kemudian Allah mengembangkannya. Islam mengakui konsep singulariti alam semesta (teori Big Bang). Surat Al-Anbiya: 30 juga menyatakan bahwa Hidrogen (dinyatakan sebagai air – susunan atom air adalah H2O) adalah materi utama saat itu. Dan kemudian air (eksplisit) menjadi materi utama dari kehidupan.
Teori Big Bang

Alam semesta berasal dari 1 titik yang sangat masif dan meledak memancarkan energi yang luar biasa tingginya.

Bayangkan, ketika alam semesta berusia 10E-36 detik, energi yang dibawa partikel-partikel saat itu adalah 10E14 GeV (mesin pemercepat partikel yang manusia punya sekarang menghasilkan partikel dengan energi beberapa ratus MeV, 1 Giga = 1000 Mega - jadi percaya dech, ini angka begitu dahsyatnya!), temperatur 10E27 K, dan kepadatannya 4x10E9 (dengan air = 1).

catatan kaki: masif = sangat padat, rapat, dan berat, sehingga sesuai dengan E=mc2, maka memiliki energi yang luar biasa besarnya.
Fisika Partikel

Kemungkinan besar titik itu adalah partikel subatomik. Ketika terjadi ledakan, maka titik-titik itu menjadi partikel yang kita kenal dengan Quarks .

Partikel subatomic (dengan jumlah yang sangat banyak) berada pada medan energi yang juga maha dahsyat memicu terjadi reaksi nuklir fusi. Secara alami. atom yang paling cepat dan mudah dibuat dari reaksi fusi ini adalah hidrogen, karena paling sederhana dan ringat (terdiri dari 1 elektron dan 1 proton). Atom hidrogen pertama lahir sekitar 300.000 tahun semenjak dentuman awal terjadi.

Proses fusi tidak berhenti disana. Energi memang tidak tersedia sebanyak dulu, namun temperatur yang sudah turun drastis memaksa partikel-partikel yant tidak stabil untuk bergabung satu sama lain membentuk atom yang lebih stabil. (Ini bisa dianologikan kecendrungan kita untuk nempel-nempelan satu sama lain biar hangat hehe). Setelah itu, logam-logam ringat seperti Litium dan Berium tercipta, juga unsur-unsur gas (terutama Helium) yang membentuk kabut. Kemudian proses penggabungan terus belanjut sampai bintang dan planet sampai galaksi terbentuk, sekitar 1 bilion tahun semenjak dentuman awal terjadi.

catatan kaki:

1. Quark disebut “elementary particle”. Gabungan quarks membentuk proton dan neutron, dari proton dan neutron bergabung membentuk atom.
2. Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti atom.*

Pendauran Ulang Langit
Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati: (Fushshilat: 11) Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menuju langit, lalu disempurnakan-Nya tujuh langit. Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (Al-Baqarah: 29).

Al-Quran menyatakan, setelah Big Bang terjadi, terdapat banyak asap di alam semesta kita, yang kemudian nantinya menjadi bahan utama penciptakaan objek-objek angkasa dan planet.
Evolusi Bintang

Dari pengamatan visual, infrared, dan radio, dipelajari bahwa bintang lahir dari penggabungan partikel-partikel yang terdapat dalam awan molekul. Partikel-partikel ini akan berinteraksi satu sama lain karena adanya gaya gravitasi. Mereka akhirnya membentuk sebuah inti yang sangat besar dengan bentuk spherikal (bola).

Inti ini berputar berputar, sehingga awan yang menyelimutinya juga ikut berputar. Material yang masih tersisa di awan tidak jatuh ke inti, melainkan membentuk semacam cakram mengelilingi inti. Inti ini kemudian menjadi bintang, dan material dalam awan menjadi planet-planet yang mengorbit disekitar bintang.

Sumber energi bintang (sehingga bisa bercahaya) adalah pembakaran 4 atom Hidrogen menjadi 1 atom Helium (ini juga disebut reaksi nuklir fusi). Pembakaran 4 atom Hidrogen menghasilkan atom Helium + beberapa partikel subatomik. Karena ada selisih massa antara Hidrogen dengan Helium + beberapa partikel subatomik, selisih massa ini dirubah menjadi energi yang membuat bintang bercahaya. Reaksi nuklir fusi ini, selain membentuk Helium, juga membentuk beberapa element berat.

Ketika bahan bakarnya (Hidrogen) habis, bintang siap-siap untuk “mati”. Akhir dari bintang sangat tergantung pada massa dan fisik si bintang. Ada yang hilang begitu saja dengan melepaskan sejumlah material ke alam semesta, ada yang meledak (supernova), ada juga yang menjadi hantu (black hole).

Material yang dilepaskan akan kembali bergabung bersama membentuk awan molekul baru. Dan proses berulang kembali.

… Begitulah Allah mendaur ulang langit…
Bintang, bintang, bintang di mana-mana…
Maka Dia menyempurnakan tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (Fushshilat: 12)

Siapa sih yang benar-benar pernah menghitung bintang? Waktu kecil kita sering memakai ungkapan “sebanyak bintang di langit” untuk menggambarkan angka yang begitu banyak sampai-sampai tak terhitung.

Bintang-bintang menghiasi langit (dengan jarak yang dekat), kata Allah. Jarak antar bintang terdekat itu adalah sekitar 4 ~ 10 tahun cahaya, atau 38 ~ 95 x 10E12 km. Bisa dibayangkan betapa besarnya “langit” kita ini. Bintang-bintang yang terlihat dari bumi barulah yang disekitar matahari, bagaimana dengan bintang-bintang dari galaksi yang lainnya? Ukuran bintang saja sudah sangat besar, apa lagi galaksi? Dan apakah tidak butuh ruang yang maha besar untuk menempatkan galaksi-galaksi itu?

Hal lain yang menarik dicermati adalah: Al-Quran juga menyatakan bahwa langit itu belumlah selesai. Langit masih (terus) berproses, seperti pembahasan di atas: evolusi bintang. Bukti yang paling terkenal tentang “proses langit yang belum selesai” adalah: pengembangan alam semesta.
Masa Depan Alam Semesta
Alam Semesta Mengembang
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya (Adz Adzaariyaat: 47)

Al-Quran secara jelas menyebutkan bahwa alam semesta ini mengembang. Alam semesta ini dinamik dengan segala konsekuensinya. Ini adalah bagian dari “penyempurnaan langit” seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Subhanallah.

Konsep alam semesta mengembang ini sebenarnya sudah dikemukakan oleh Einstein (sebagai salah satu solusi dari persamaan Medan General Relativity-nya yang sangat terkenal), jauh sebelum Hubble menemukan bukti. Sayangnya, Einstein sudah apriori duluan dengan konsep Alam Semesta ini stabil statis. Pada tahun 1929 barulah Hubble dengan teropong raksasanya yang bersejarah memperoleh data bahwa benda-benda langit menjauhi bumi.

Konsep alam semesta mengembang adalah salah satu konsep fundamental dalam Kosmologi Modern.
Model Alam Semesta

Semua orang kenal Einstein. Ketika kematiannya 18 April 1955, majalah Time menulis karikatur besar di halaman depan: sebuah tanda dari kayu yang sangat besar, lebih besar sedikit dari bumi tempat tanda itu menancap dengan tulisan besar: “Einstein Lived Here, in Earth!”, jadi diharapkan para alien membacanya. Einstein adalah sosok super jenius dengan kepribadian yang sangat menawan. Tapi sayangnya saya harus tahan-tahan diri untuk tidak berbicara terlalu panjang tentang beliau, pahlawan fisika saya seumur hidup (kalau Feynman itu inspirator dan icon fisika saya hehe).

Ya, yang kita bicarakan sedikit sekarang adalah Persamaan Medan Gravitasi dari Teori General Relativity Einstein yang dipublikasikan pada tahun 1915. Persamaan ini adalah persamaan alam semesta yang memiliki solusi model alam semesta (dan menjadi persamaan terindah dan termapan yang pernah diciptakan selama sejarah manusia berkembang); yang sisi kirinya adalah menjelaskan geometris alam semesta (matematika) dan sisi kanannya adalah menjelaskan fisika alam semesta (fisika). Subhanallah… Hampir semua ilmuwan di Kosmologi modern memahami alam semesta berangkat dari titik ini.

Model geometris alam semesta ada 3: hyperbolic (pelana kuda), flat (euclidian), dan spherical (bola). Sementera model kosmologinya adalah:

* Open-univese – alam semesta terus mengembang dan mengembang sampai akhirnya masing-masing partikel terlalu lemah untuk berinteraksi satu sama lain, temperatur drop mencapai 0 K (Big Chilli theory).
* Einstein–de Sitter Universe – mengembang sampai pada waktu tertentu, kemudian berhenti mengembang sampai suatu saat halt .
* Closed-Universe. Alam semesta mengembang sampai pada waktu tertentu, kemudian menyusut dan kembali ke satu titik seperti awalnya (Big Crunch theory).

catatan kaki:

1. Pada kesempatan lain akan kita bahas lebih lanjut tengan pemodelan alam semesta ini.
2. Istilah Halt ini adalah kondisi seperti komputer hang: sistem masih hidup tapi tidak bisa diapa-apain sampai harus direstart lagi.*

Perhatikan disini bahwa ketiga model mendukung ide alam semesta mengembang. Closed-universe dan Einsein Model menyetujui permulaan Big Bang, tapi untuk Open-universe belum tentu.

Bagaimana Literatur Islam menyebutkan hal ini? Mungkin sudah bisa menduga model mana yang lebih didekati Islam. Ya, benar: Closed-universe. Islam menyebutkan adanya permulaan dan akhir. Cukup banyak ayat Al-Quran yang membicarakan kiamat sebagai akhir alam semesta.
Kita sendiri di alam semesat ini kan, atau jangan-jangan … ?
Dan di antara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan)-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia mengumpulkan semuanya apabila dikehendakiNya (Asy Syuura: 29)

Banyaknya planet di alam semesta ini memungkinkan bahwa kehidupan bisa terjadi tidak hanya di bumi kita. Ayat di atas sejara eksplisit menjelaskan bahwa adanya makhluk di langit (di luar bumi) yang berdiam. Cuma kita tidak tahu makhluk hidup yang bagaimana, apakah berintelegensi seperti kita, lebih rendah atau lebih tinggi, ataukah cuma makhluk dengan level kehidupan rendah seperti bakteri atau amuba? Yang jelas, walaupun ada dan apapun tingkat intelegensi mereka, manusia tetap menjadi makhluk mulia seperti beberapa kali dinyatakan dalam Al Quran (ga mungkin kan Al Quran di bumi beda ama di planet Kq8*^7$2yQ, hehe).

Dalam Sains sendiri usaha mencari kehidupan di luar angkasa bukanlah ide yang baru. Malah semenjak peradaban dahulu orang-orang berpikir kita tidak sendiri di alam ini. Beberapa hipotesis malah menyebutkan bahwa keberadaan Stonehenge di Inggris, Piramida di Mesir dan Mexico, dan beberapa peninggalan lain diperkirakan hasil karya bersama antara alien dengan manusia saat itu.

Sains modern sendiri sudah melakukan pencarian tersebut. Sebutlah proyek gila-gilaan SETI (Search Extra Terrestrial Intellegence) atau Bio-astronomy. Berita hangat terakhir adalah ketika eksplorasi Mars. Mereka mengamati bahwa Mars tak ubahnya seperti Bumi muda, dan dengan beberapa bukti baru mereka berharap menemukan kehidupan level rendah di sana.
Akhir Alam Semesta

Surat Al-Qiyamah bercerita pada kita tentang dahsyatnya hari kiamat. Pada ayat 8 dan 9, mengindikasikan bahwa langit dan bumi kembali menjadi satu, seperti halnya ide dasar teori Big Crunch.

Sementara itu, di surat At-Takwir ayat 1, 2, 6, 11, dan 12 bercerita tentang matahari membengkak sampai menjadi merah dengan temperatur yang luar biasa panasnya. Saking panasnya sehingga semua air yang ada di bumi menggelegak dan menguap. Kemudian matahari akan terus bertambah besar hingga planet-planet disekitarnya, Merkurius, Venus, Bumi dan Bulan, serta Mars, masuk ke dalam bola gas matahari. Inilah salah satu proses evolusi bintang, dan matahari kita adalah seperti bintang biasa yang pasti akan mengalami proses mati.

Kita tidak bisa bicara tentang rentang waktu tibanya peristiwa ini sampai akhirnya kehancuran total alam semesta. Karena, walaupun secara teoritik dapat diperkirakan kapan matahari akan menjadi bintang raksasa merah, terlalu besar ketidakpastiannya.

Kehancuran total nampaknya bermula dari mulai berkontraksinya alam semesta. Kontraksi atau pengerutan alam semesta yang digambarkan dalam model closed-universe. Ketika itulah galaksi-galaksi mulai saling mendekat dan bintang-bintang, termasuk tata surya (kalau masih ada lho ya), saling bertumbukan atau dengan kata lain ‘jatuh’ satu terhadap yang lain. Alam semesta makin mengecil ukurannya. Dan akhirnya semua materi di alam semesta akan runtuh kembali menjadi satu kesatuan seperti pada awal penciptaannya. Inilah yang disebut teori Big Crunch sebagai kebalikan dari Big Bang, ledakan besar saat penciptaan alam semesta.

Hal yang sama juga disebutkan pada Surat Al Anbiyaa ayat 104: “Pada hari Kami (itu) Kami gulung langit sebagai mengguling lembaran lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulangnya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati, sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya.”

Alam semesta kita memang masih lama untuk berakhir, karena masih mengembang. Tapi, bumi dan tata surya kita bisa saja lebih hancur jauh lebih dahulu daripada Alam Semesta. Nah…. Nah… Nah…
Kesimpulan

Kita kembali ke tujuan awal artikel ini: menjawab 4 pertanyaan esensi alam semesta dari kaca mata Kosmologi Islam.

1. Berapa besar alam semesta?
Alam semesta adalah wilayah yang subhanallah besarnya dan sedang mengembang (dinamis). Mengembang ini akan berhenti pada satu masa, seperti model closed-universe pada Kosmologi Modern.
2. Dibuat dari apa? Disebutkan bahwa Hidrogen menjadi materi utama pembuatan struktur alam semesta.
3. Bagaimana permulaannya? Alam semesta berasal dari satu sumber, dan kemudian Allah mengembangkannya. Ini sangat dekat dengan teori Big Bang.
4. Bagaimana akhirnya? Akan ada akhir bagi alam semesta. Sebagaimana permulaan yang berasal dari satu titik, maka akan diakhiri dengan kembalinya alam semesta menjadi titik. Hal ini juga digambarkan dalam model closed-universe. Cuma kemungkinan kita ga sempat menikmati detik-detik terakhir umur alam semesta karena kemungkinan besar tata surya kita lebih dahulu menemui kiamatnya.

Mudah-mudahan artikel ini membawa wacana baru bagi para pembaca, dan bisa memperlihatkan betapa harmonisnya hubungan antara teologi dan sains. Dan sesungguhnya lah sains membantu kita memahami agama (walau tidak semua yang pasti).
Tambahan

Semua yang saya tuangkan dalam artikel ini SAMA SEKALI tidak bermaksud menyandingkan sains dengan Al Quran, ataupun membuktikan kebenaran Al Quran dari Sains ataupun sebaliknya. Kalaulah ada tersirat seperti itu, saya mohon maaf, karena mungkin cara penyampaiannya masih belum tepat.

Saya berpendapat, Al Quran adalah mutlak kebenarannya. Sementara kebenaran sains dibangun dari asumsi, yang bisa jadi berubah setiap saat. Sehingga sains tidak pantas menjadi alat ukur kebenaran Al Quran.

Yang paling penting menurut saya adalah bagaimana menjalarkan semangat keingintahuan yang sering disuratkan dalam Al Quran dalam menjelajah Jagad Raya ini dengan sains…

Referensi

1. Al Quran
2. T. Djamaludin (Researcher of Sun and the Universe, LAPAN Bandung Indonesia), Menjelajah Keluasan Langit Menembus Kedalaman Al-Quran, 2000
3. F. Rusydi, Early Cosmology Report, February 2004
4. Olaf Pedersen, Early Physics and Astronomy – A Historical Introduction, Cambridge University Press, the revised edition 1993 (ISBN: 0-521-40899-7)
5. Scott Dodelson, Modern Cosmology, Acdemic Press, 2003 (ISBN: 0-12-219141-2)

Terdapat kemungkinan tulisan ini didiskusikan di situs lain:

* kosmologiKeajaiban Saintifik Al-Qur'an


KEWUJUDAN ALAM SEMESTA

Asal usul alam semesta diterangkan dalam Al-Qur'an dalam ayat berikut;

Dia adalah maha Pencipta langit dan bumi. Surat al-An'aam:101.

Maklumat yang dinyatakan dalam Al-Qur'an ini adalah satu fakta yang sangat tepat dan selari dengan penemuan sains kontemporari. Kesimpulan yang dicapai dalam bidang astrofizik hari ini ialah bahawa alam semesta, bersama-sama dengan dimensi benda dan masa, telah terhasil melalui satu letupan yang besar yang terjadi ketika masa-sifar. Fenomena ini yang dikenali sebagai Big Bang membuktikan bahawa alam semesta telah diciptakan dari ketiadaan sebagai satu produk, dari satu letupan titik tunggal. Golongan saintifik moden percaya bahawa Big Bang adalah satu-satunya penerangan paling rasional dan fakta yang dapat dibuktikan mengenai permulaan dan asal kewujudan alam semesta.

Sebelum fenomena Big Bang terjadi, tidak terdapat sebarang benda yang wujud. Dalam keadaan tanpa sebarang kewujudan kebendaan, tenaga atau masa, dan yang mana hanya dapat diterangkan secara metafizik, semuanya ini sebenarnya telah diciptakan. Fakta ini, yang baru diketahui melalui kajian dalam bidang fizik moden, telah dinyatakan dalam Al-Qur'an 1400 tahun lalu.

PENGEMBANGAN ALAM SEMESTA

Dalam Al-Qur'an yang diwahyukan 1400 tahun lalu, ketika pengetahuan tentang astronomi masih sedikit, fakta mengenai pengembangan alam semesta telah diterangkan seperti berikut;

Dan langit itu Kami bina dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. (Surah az-Dzariyat;47)


Edwin Hubble

Perkataan 'langit' yang dinyatakan dalam ayat di atas digunakan dalam banyak tempat dalam Al-Qur'an yang bermaksud ruang angkasa dan cakerawala. Di sini sekali lagi, perkataan ini digunakan untuk maksud ini. Dalam perkataan lain, Al-Qur'an mendedahkan hakikat mengenai proses pengembangan alam semesta. Dan ini merupakan puncak kesimpulan yang diputuskan oleh dunia sains hari ini.

Sehingga penghujung abad ke 20, pandangan yang paling masyhur dalam dunia sains ialah bahawa 'alam semesta mempunyai sifat konstan (statik) dan telah wujud tanpa keterbatasan masa'. Kajian, pemerhatian dan pengiraan yang dijalankan melalui seluruh insfranstruktur teknologi moden, sebenarnya telah menunjukkan bahawa alam semesta telah wujud dalam masa yang terbatas dan berkembang secara konstan.

Pada permulaan abad ke 20, seorang ahli fizik Russia Alexander Friedmann dan ahli kosmologi Belgium George Le'maitre telah membuat pengiraan secara teori bahawa alam semesta adalah dalam keadaan pergerakan yang berterusan dan ia sebenarnya berkembang.

Fakta ini juga telah dibuktikan melalui data dari pemerhatian yang dijalankan pada tahun 1929. Edwin Hubble seorang ahli astronomi Amerika yang membuat pemerhatian di langit dengan menggunakan teleskop, mengisytiharkan bahawa bintang-bintang dan galaksi-galaksi bergerak menjauhi antara satu sama lain secara berterusan. Sebuah alam semesta di mana semua benda di dalamnya secara konstan bergerak menjauhi sesama mereka, jelas menggambarkan pengembangan alam semesta itu. Pemerhatian yang dijalankan dalam tahun berikutnya mengesahkan bahawa alam semesta adalah berkembang secara berterusan. Fakta ini telah di jelaskan dalam Al-Qur'an ketika mana hal ini masih belum lagi pernah diketahui oleh manusia. Ini adalah kerana Al-Qur'an adalah kalam Tuhan, maha Pencipta dan Pemerintah bagi seluruh alam semesta.

PEMISAHAN LANGIT DAN BUMI

Sepotong ayat mengenai penciptaan langit dinyatakan sebagai berikut.ayat.

"dan apakah orang-orang kafir itu tidak melihat bahawasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (satu unit penciptaan), kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakan mereka tiada juga beriman?". (Surah Al-Anbia: 30)

Kalimah 'ratq' diertikan sebagai dijahit yang bermaksud 'dikumpul bersama, dicampur' dalam kamus bahasa arab. Ianya digunakan untuk merujuk dua intipati yang berbeza yang membina suatu yang menyeluruh. Frasa 'Kami membuka jahitan; adalah perkataan fataq dalam bahasa arab dan menggambarkan bahawa sesuatu yang diwujudkan dengan membelah bahagian atau memusnahkan struktur ratq. Biji benih yang tumbuh bertunas dari tanah adalah satu contoh frasa ini.

Sekarang mari kita perhatikan sejenak ayat ini sekali lagi dengan menyimpan pemahaman ini di dalam minda. Di dalam ayat tersebut, langit dan bumi pada status pertamanya adalah berbentuk ratq. Kedua-duanya di pisahkan (fataqa) dengan kemunculan satu dari yang satu lagi. Apa yang menarik, apabila kita mengingati saat pertama fenomena Big Bang kita melihat bahawa satu titik tunggal mengandungi semua material alam semesta.

Dalam perkataan lain, setiap benda termasuk langit dan bumi yang masih belum diciptakan lagi, juga termasuk di dalam titik tunggal ini dalam keadaan ratq. Titik ini kemudiannya meletup dalam satu letupan yang besar, menyebabkan materialnya menjadi fataq dan proses ini membentuk keseluruhan struktur alam semesta. Apabila kita membandingkan pernyataan di dalam ayat Al-Qur'an di atas dengan penemuan saintifik, kita mendapati bahawa kedua-duanya berada dalam keserasian yang sempurna di antara satu sama lain. Apa yang cukup menarik perhatian ialah penemuan ini tidak diketahui sehingga abad ke 20.

ORBIT

Ketika menerangkan mengenai bulan dan matahari dalam Al-Qur'an, ianya ditekankan bersama bahawa setiap satunya mempunyai laluan orbit tertentu;

Dia yang menjadikan malam dan siang, matahari dan bulan, setiap mereka berenang di falak (tempat peredarannya). (Surah al-Anbiya; 33)

Dalam ayat lain dinyatakan juga bahawa matahari sebenarnya bukan objek yang statik tetapi juga mempunyai orbitnya tertentu;

Dan matahari beredar di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang maha Perkasa dan maha Mengetahui. (Surah Yaasin;38)

Fakta yang dikemukakan dalam Al-Qur'an ini telah ditemui melalui pemerhatian astronomi hari ini. Berdasarkan kepada kiraan pakar-pakar astronomi, matahari bergerak dalam kelajuan yang besar selaju 720, 000 km sejam mengarah ke bintang Vega dalam satu orbit tertentu dalam sistem Solar Apex. Ini bererti matahari bergerak sejauh 17,280,000 km sejam secara anggaran. Bersama-sama dengan matahari, dan semua planet dan satelit yang berada dalam lingkungan sistem graviti matahari (sistem solar) juga turut bergerak pada jarak yang sama. Sebagai tambahan, semua bintang dalam alam semesta adalah berada dalam satu persamaan pergerakan yang telah ditentukan.

Lanjutan hal ini, iaitu alam semesta dipenuhi dengan lintasan dan orbit telah dimaktubkan di dalam Al-Qur'an;

Demi langit yang mempunyai jalan-jalan. (Surah az-Dzariyat;7)

Terdapat lebih kurang 200 bilion galaksi dalam alam semesta, yang mengandungi hampir 200 billion bintang setiap satu. Kebanyakan dari bintang-bintang ini mempunyai planet-planet dan kebanyakan dari planet ini mempunyai satelit. Semua objek-objek langit ini bergerak menepati orbit-orbit yang telah dicongak. Untuk berapa juta tahun, semuanya 'berenang' melintasi orbit masing-masing dalam keseimbangan dan susunan yang sempurna bersama-sama dengan yang lain. Selanjutnya, bilangan komet yang banyak juga bergerak bersama dalam orbit-orbit yang telah ditentukan untuk mereka.

Orbit-orbit dalam alam semesta bukan sahaja dimiliki oleh jasad-jasad langit ini, tetapi juga dimiliki oleh galaksi-galaksi yang bergerak pada kelajuan yang besar dalam orbit-orbit yang telah ditetapkan. Sewaktu dalam pergerakan, tidak ada satupun objek langit ini yang memotong orbit atau bertembung dengan objek lain.

Suatu yang pasti, ketika Al-Qur'an di turunkan manusia tidak mempunyai sebarang teleskop seperti hari ini atau teknologi pemerhatian yang maju untuk memerhati jutaan kilometer ruang angkasa, dan juga tanpa pengetahuan fizik atau astronomi yang moden. Dengan hal ini, ianya suatu yang mustahil ketika itu untuk menentukan secara saintifik bahawa ruang langit 'dipenuhi dengan lintasan dan orbit' seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur'an. Bagaimanapun, hal ini secara jelas diterangkan kepada manusia dalam Al-Qur'an yang diwahyukan ketika itu -kerana Al-Qur'an sebenarnya adalah kalam Tuhan.

BENTUK SFERA BUMI

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Dia membungkuskan malam atas siang dan membungkuskan siang atas malam... (Surah Az-Zumar:5)

Dalam Al-Qur'an, perkataan yang digunakan untuk menerangkan alam semesta adalah sangat penting. Kalimah arab yang diertikan sebagai 'membalut' dalam ayat di atas adalah 'takwir', dan dalam bahasa inggeris, ia bermakud 'menjadikan sesuatu membalut sesuatu yang lain, dililit sebagai satu pakaian yang terhampar. Sebagai contoh, dalam kamus arab perkataan ini digunakan untuk perbuatan membalut sesuatu mengelilingi suatu yang lain seperti mana orang yang memakai serban.

Maklumat yang diertikan di dalam ayat mengenai siang dan malam yang membalut antara satu sama lain menyatakan maklumat yang tepat mengenai bentuk dunia. Fenomena ini hanya akan menjadi benar sekiranya bumi adalah berbentuk bulat. Ini bererti bahawa di dalam Al-Qur'an, yang diturunkan di abad ke 7, bentuk sfera bumi telah di disebutkan secara kiasan di dalamnya.

Ianya harus diingat, bagaimanapun, bahawa pemahaman mengenai astronomi ketika itu melihat dunia secara berbeza. Ketika itu difikirkan bahawa bumi berbentuk dataran rata dan semua pengiraan saintifk dan penjelasan berdasarkan kepada kepercayaan ini. Ayat Al-Qur'an bagaimanapun telah memuatkan maklumat yang baru diketahui beberapa abad sebelum ini, oleh kerana Al-Qur'an adalah kalam Tuhan, perkataan yang paling tepat digunakan di dalamnya ketika menerangkan mengenai alam smesta.

BUMBUNG PROTEKTIF.

Dalam Al-Qur'an, Tuhan menarik perhatian kita kepada ciri-ciri yang sangat mengagumkan di atas langit;

Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap terpelihara sedang mereka berpaling dari segala tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. (Surah al-Anbiya; 32)

Sifat istimewa langit ini telah dibuktikan melalui kajian saintifik yang dijalankan pada abad ke 20 ini.

Ruang atmosefera yang mengelilingi bumi sebenarnya menjalankan fungsi yang sangat penting untuk mengekalkan kehidupan untuk wujud. Ketika memusnahkan meteor-meteor besar dan kecil ketika mendekati bumi, ia menghalangnya dari jatuh ke dalam bumi dan dari membahayakan makhluk hidupan.

Sebagai tambahan, atmosfera menapis sinaran yang datang dari luar angkasa yang sangat membahayakan kepada hidupan. Apa yang menariknya, atmosfera menelap sinaran yang berguna dan berfaedah- cahaya nampak, tak nampak dan gelombang radio - untuk menembusinya. Semua jenis radiasi ini adalah sangat penting kepada kehidupan. Cahaya nampak, yang sebahagiannya dibenarkan menembusi dalam atmosfera adalah sangat diperlukan untuk menjalankan proses fotosintesis dalam tumbuhan yang membantu mengekalkan makhluk hidupan. Kebanyakan sinaran ultra violet dengan keamatan tinggi yang dipancarkan oleh matahari di telap keluar oleh lapisan ozon dalam atmosfera dan hanya membataskan -dan yang paling penting- bahagian kecil dalam spektrom ultra violet untuk mencecah permukaan bumi.

Fungsi protefktif atmosfera tidak berakhir di sini. Atmosfera juga melindungi bumi dari kesan pembekuan dari luar angkasa, dengan suhu lebih kurang -270 darjah centigrade.

Sebenarnya atmosfera tidak bersendirian dalam menjalankan fungsi perlindungan kepada bumi. Sebagai tambahan kepada atmosfera, Jalur Allan Velt, lapisan yang dihasilkan oleh medan magnet bumi, juga berfungsi sebagai perlindungan menentang radiasi yang merbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi merbahaya ini, yang secara berterusan dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain berpotensi membawa maut kepada makhluk hidupan. Sekiranya Jalur Van Allan tidak wujud, letupan besar-besaran oleh tenaga yang dipanggil nyalaan solar (solar flares) yang kerap terjadi di matahari akan menghancurkan semua kehidupan dalam dunia.

Dr Hugh Ross menyatakan hal ini mengenai kepentingan jalur Van Allen kepada kehidupan;

Sebenarnya, bumi mempunyai kepadatan paling tinggi berbanding sebarang planet dalam sistem solar kita. Teras besar nikal-besi ini bertanggungjawab untuk medan magnet gergasi kita. Medan magnet ini menghasilkan perisai radiasi Van Allen yang melindungi bumi dari pengeboman radiasi. Sekiranya perisai ini tidak wujud, kehidupan tidak mungkin berada di bumi. Satu-satunya planet berbatu yang mempunyai medan magnet ialah Utarid- tetapi kekuatan medannya 100 kali lebih kecil berbanding medan magnet bumi, bahkan Zuhrah, saudara planet kita, tidak mempunyai sebarang medan magnet. Perisai radiasi Van Allen adalah satu rekaan yang unik kepada bumi.

Tenaga yang dipancarkan dari salah satu pembakaran yang dikesan baru-baru ini telah dikira dan dipastikan adalah bersamaan dengan 100 juta kali ganda bom atom yang digugurkan di Hiroshima!!. 58 jam selepas letupan ini, jarum kompas magnetik diperhatikan menunjukkan pergerakan yang luar biasa dan 250 kilometer di atas atmosfera bumi, suhu jatuh mendadak kepada 2500 darjah selsius.

Ringkasnya, sebuah sistem yang sempurna sedang bekerja di luar permukaan bumi. Ia mengelilingi dunia kita dan melindunginya dari ancaman luar. Saintis hanya menyedari hal ini beberapa tahun lalu. Tetapi Tuhan telah menerangkan kepada kita dalam Al-Qur'an mengenai atmosfera bumi yang berfungsi sebagai perisai pelindung 14 abad lalu.

PENGITARAN DI ATAS LANGIT.

Ayat ke 11 dalam surah at-Tariq, merujuk kepada fungsi 'pembalikan' langit;

Demi langit yang mempunyai (sistem) pengitaran. Surat at-Tariq;11.

Perkataan yang ditafsirkan sebagai 'kitaran' dalam penerjemahan Al-Qur'an juga bermaksud 'menghantar balik' atau 'pengembalian'.

Seperti yang diketahui, atmosfera yang mengelilingi bumi mengandungi beberapa lapisan. Setiap lapisan memberikan tujuan penting bagi faedah kehidupan. Kajian telah menunjukkan bahawa semua lapisan ini menjalankan fungsi pemantulan material atau sinaran yang bergerak ke arahnya keluar semula ke luar angkasa atau turun kembali ke bumi. Sekarang kita akan meneliiti beberapa contoh fungsi 'pengitaran' yang dimainkan oleh lapisan-lapisan yang mengelilingi ruang langit bumi.

Troposfera, setinggi 13 hingga 15 kilometer di atas permukaan bumi membantu mengkondensasikan wap air yang naik ke udara dari permukaan bumi sebagai titisan hujan.

Lapisan ozon, pada ketinggian 25 kilometer, memancarkan semula sinaran merbahaya dan cahaya ultra violet yang datang dari luar angkasa kembali ke luar.

Lapisan ionosfera memancarkan liputan gelombang radio dari bumi kembali ke bahagian lain dalam bumi, sama seperti komunikasi satelit pasif, yang menyebabkan komunikasi tanpa wayar, radio dan siaran liputan televisyen dapat dilakukan untuk jarak yang lebih jauh.

Lapisan magnetosfera pula berfungsi mengembalikan zarah radioaktif merbahaya yang dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain kembali semula ke angkasa lepas sebelum sampai ke bumi.

Fakta mengenai sifat-sifat lapisan-lapisan atmosfera, yang baru diketahui baru-baru ini telah diumumkan berabad lamanya dalam Al-Qur'an, sekali lagi menunjukan bahawa Al-Qur'an sebenarnya adalah kata-kata Maha Suci Allah.

LAPISAN ATMOSFERA

Satu kenyataan telah disebut di dalam Al-Qur'an bahawa alam semesta ini mempunyai 7 lapisan;

Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak terhadap langit, lalu di jadikanNya 7 lapisan langit. Dan Dia maha Mengetahui segala sesuatu. (Surah al-Baqarah; 29)

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Surah Fusilat; 12)

Perkatan 'langit-langit', yang mana banyak di sebut di dalam ayat Al-Qur'an merujuk kepada langit di atas bumi dan merangkumi juga seluruh alam semesta. Makna perkataan tersebut bermaksud langit di bumi ataupun atmosfera yang terdiri daripada 7 lapisan.

Kajian kontemporari mendapati bahawa atmosfera dunia terdiri daripada pelbagai lapisan yang saling tindih menindih di antara satu sama lain, tambahan lagi lapisan ini telah digambarkan di dalam Al-Qur'an secara tepat.

Berdasarkan kajian saintifik yang telah dijalankan, subjek ini digambarkan seperti berikut;

Para saintis telah menemui bahawa atmosfera terdiri daripada beberapa lapisan, lapisan tersebut berbeza dari sudut fizikal berdasarkan tekanan atmosefera dan kandungan gas. Lapisan atmosefera yang paling hampir kepada permukaan bumi di panggil troposfera, yang mengandungi lebih kurang 90% jumlah jisim atmosfera, manakala lapisan di atas troposfera dipanggil stratosfera, kemudian diikuti dengan ozonosfera di mana penyerapan sinaran ultra ungu berlaku, kemudian diikuti dengan mesosfera, dan termosfera yang terdiri dari sebahagian gas ionyang dipanggil ionosfera. Bahagian yang paling luar dipanggil eksosfera yang merentang sejauh 480 km sejauh 960 km.

Jika kita perhatikan bilangan lapisan yang tersebut, kita akan mendapati atmosfera sebenarnya mempunyai 7 lapisan persis seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

Keajaiban yang penting sekali yang disebut dalam ayat ini 'Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya' di dalam surah Fusilat ayat ke 12. Di dalam perkataan lain, Tuhan telah menyatakan bahawa Dia telah menetapkan setiap tingkat langit itu dengan tugas dan fungsi tertentu. Kebenaran ini telah dilihat di bahagian pertama tadi, setiap lapisan mempunyai peranan penting untuk kebaikan hidupan semua manusia dan hidupan di muka bumi ini. Setiap lapisan mempunyai fungsi yang khusus, bermula dari fungsi pembentukan hujan sehingga kepada perlindungan daripada ancaman radiasi berbahaya, dan dari memancarkan gelombang radio sehingga menghalang ancaman meteor yang memusnahkan.

Salah satu dari pelbagai fungsi ini, sebagai contoh, telah dinyatakan dalam sebuah sumber saintifik sebagai berikut;

Atmosfera bumi mempunyai 7 lapisan. Lapisan yang paling rendah dipanggil troposfera. Hujan, salji dan angin hanya terjadi di troposfera.

Ini adalah satu penemuan fenomena yang menakjubkan, yang tidak dapat diperolehi tanpa kemajuan teknologi abad ke 2KEUNIKAN ALAM

Pembentukan alam semesta



Proses kejadian alam dari pandangan al Quran

Proses kejadian alam ini satu persoalan yang menarik sejak dari zaman dahulu hingga ke hari ini. Manusia masih ingin mencari kepastian asal usul kejadian alam ini. Bagaimana proses kejadiannya. Bagaimana alam ini terjadi dan diciptakan. Manusia masih tercari-cari jawapannya. Manusia tidak jemu-jemu dengan segala usaha dan kemahiran yang ada untuk mencari jawapannya. Ahli-ahli sains hari ini dengan teknologi tinggi dan canggih masih terus berusaha untuk mencari rahsia kejadian alam ini.

Allah yang menciptakan alam ini tidak membiarkan manusia untuk mencari jawapannya kerana Dia Maha Mengetahui akan kelemahan hambaNya. Kelemahan manusia sungguh banyak contohnya kita tidak boleh menjelajah jauh ke seluruh pelusuk alam untuk mengetahui keadaan sebenar seluruh alam. Apa yang manusia boleh lakukan hanya meramalkan berdasarkan dengan sedikit ilmu yang ada pada ketika itu. Mungkin betul dan mungkin juga salah. Oleh kerana itulah Allah telah memberitahu manusia jawapan bagaimana dan siapa yang menciptakan alam ini. JawapanNya diterangkan di dalam al Quraan melalui RasulNya. Di dalam al Quraan yang suci Allah menyebutkan Dialah yang menciptakan alam semesta ini dengan kekuasaan dan kehendakNya. FirmanNya yang bermaksud:



"Dan Dialah menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataanNya diwaktu Dia menyatakan, Jadilah lalu terjadilah', dan di tanganNyalah segala kekuasaaan diwaktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui"

al Anaam: 73



Allah telah menciptakan langit dan bumi ini melalui proses-proses yang dikehendakiNya. Sebahagian daripada proses-proses kejadian alam ini telah diterangkan oleh Allah dengan jelas di dalam al Quran. Allah telah menerangkan bahawa kejadian langit dan bumi ini asalnya daripada satu yang padu, kemudian dipisahkan menjadi langit dan bumi. Firman Allah yang bermaksud:

"Dan apakah orang-orang kafir, tidak mengetahui bahawasanya langit dan bumi itu kedua-duanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan kedua-duanya. Dan daripada air Kami jadikan segala suatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman?

Ayat ini menerangkan asal kejadian alam semesta, terdapat tiga maklumat penting yang terkandung di dalam ayat ini berkaitan dengan kejadian alam semesta(Dr.Zakaria Awang Soh,1990)

~ Bahan yang membentuk alam semesta ini merupakan satu entiti (suatu yang

wujud) tunggal.

~ Keseluruhan alam semesta, langit dan bumi adalah tercantum dalam satu unit.

~ pemisahan berlaku secara sistematik untuk menghasilkan hukum-hukum fizikal

dan peningkatan jirim (ordering matter)



Perkataan "ratq" membawa maksud memadukan unsur-unsur menjadi satu jasad yang padu. Jasad yang padu inilah yang menjadi asal mula alam. Perkataan "fatq" membawa maksud dipisahkan atau dipecahkan. Jasad yang padu tadi kemudiannya melalui proses pemisahan. Bagaimana proses pemisahan itu tidak dapat dijelaskan. Jika dilihat kepada alam semesta yang wujud hari ini menggambarkan proses pemisahan ini berlaku dalam satu kuasa pemisahan yang sungguh hebat dan amat kuat.

Proses pembentukan alam ini berlaku secara bertahap-tahap selepas dari pemishan itu. Hal ini seperti yang disebut di dalam alQuraan yang bermaksud;



"Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap lalu Dia berkata kepadaNya dan bumi, Datanglah kamu keduanya menurut perintahKu dengan suka hati atau terpaksa keduanya menjawab 'kami datang dengan suka hati' Maka Dia menjadikan tujuh langit dalam masa dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan kami hiasi langit yang dekat dengan bintang yang cemerlang dan Kami perliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." Fushilat : 11-12

Seluruh proses kejadian alam ini berlaku secara sistematik dengan ukuran yang rapi dan tepat seperti yang disebut di dalam alQuraan



"Sesungguhnya Kami menciptakan tiap-tiap sesuatu menurut takdir (yang telah ditentukan)."

AlQamar :49

Manakala alam semesta yang diciptakan oleh Allah ini sentiasa mengembang atau keluasan alam ini sentiasa bertambah dari masa kesemasa. Ini bermaksud segala apa yang ada di alam ini sentisa bertambah terhadap masa. FirmanNya bermaksud:

"Dengan kemahiran dan kekuasaan Kami, Kami bangunkan langit dan Kami kembangkannya"

Azariat : 4
Putaran bumi

Kita semua dapat hidup di atas muka bumi ini kerana bumi berputar di atas paksinya dalam tempoh 24 jam sehari. Cuba bayangkan sekiranya bumi ini tidak berputar, mustahil kita dapat hidup dengan aman dan sentosa di permukaan bumi.

Dari putaran inilah terjadinya siang dan malam. Permukaannya yang menghadap matahari akan mengalami siang manakala permukaan yang membelakangkan matahari akan menjadi malam. Seandainya bumi tidak berputar maka sudah tentu bahagian yang menghadap matahari akan menjadi siang selama-lamanya hingga hari kiamat dan begitulah sebaliknya.

Apakah yang akan terjadi sekiranya siang berlaku terus menerus? Sudah pasti keadaan udara dan hawa dari saat ke saat, dari minit ke minit dan dari jam ke jam akan menjadi bertambah panas. Dalam tempoh 100 jam sahaja udara akan mencapai takat didih 100ºC sehingga lautan, tasik, danau, sungai dan sebagainya akan mendidih dan menggelegak. Cuba anda bayangkan apa yang akan terjadi sekiranya seluruh sungai, danau dan samudera mendidih airnya? Begitu juga darah yang mengalir di dalam tubuh kita juga turut mendidih. Dalam keadaan sedemikian, tidak ada satu pun makhluk yang dapat hidup. Semuanya akan mati dan musnah menjadi debu-debu yang berterbangan.

Apa pula yang akan terjadi sesudah 100 jam atau 1000 jam berikutnya? Bukan sahaja semua ini akan mendidih, bahkan semua permukaan bumi ini sama ada benda-benda pepejal atau sebagainya, akan menjadi bara api yang tersangat panas. Ketika itu, bukan setakat manusia sahaja akan mati terbakar malahan bumi ini sendiri akan terbakar menjadi debu dalam sekelip mata sahaja.

Kemudian apa pula yang akan terjadi sekiranya waktu malam berlaku terus menerus sehingga hari kiamat? Hawa dan udara dari saat ke saat dan seterusnya dari jam ke jam akan terus bertambah dingin sehingga dalam tempoh 100 jam sahaja akan mencapai takat 0ºC sehingga seluruh air dan benda yang cair akan membeku menjadi ais yang pejal dan keras. Mungkin di saat itu, manusia dan binatang-binatang masih dapat hidup seperti keadaan di Kutub Utara dan Selatan. Namun begitu, bagaimana pula keadaannya sesudah 100 jam atau 1000 jam berikutnya? Apabila udara dan suhu menjunam turun ke bawah paras 0ºC maka sudah pasti akan lenyaplah segala kehidupan di muka bumi ini.

Kedua-dua ibarat ini harus kita fikirkan sedalam-dalamnya untuk melihat betapa hebatnya kekuasaan Allah dan juga perlindungan-Nya yang diberikan untuk kehidupan setiap makhluk khasnya kita sebagai manusia yang dikurniakan akal fikiran yang sempurna. Firman Allah s.w.t. yang bermaksud:

“Katakan pula, bagaimanakah pendapat kamu sekiranya Allah menjadikan siang terus menerus sampai hari kiamat? Siapakah selain Allah yang akan mendatang malam kepadamu yang kamu dapat beristirehat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikannya? Dan kerana rahmatnya-Nya, Dia jadikan untuk kamu malam dan siang supaya kamu beritirehat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari kurniaan-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.”

(Al-Qasas: 72-73)

Dengan adanya putaran bumi siang dan malam maka keadaan hawa di permukaan bumi ini menjadi seimbang dan sederhana iaitu tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Sehingga manusia, haiwan-haiwan dan tumbuh-tumbuhan dapat hidup dengan selesa di permukaan bumi ini.

Ya... semamangnya kita harus renungkan siapakah lagi selain Allah yang dapat memutarkan bumi sebesar ini? Iaitu planet yang berukur lilit 40,003 km dan beratnya beribu-ibu juta tan itu. Perkara ini hendaklah kita fikirkan sedalam-dalamnya. Seterusnya hendaklah kita selalu mengingati dan berterima kasih kepada Allah s.w.t. Janganlah kita sekali-kali menjadi orang-orang yang seakan-akan tidak mendengar dan melihatnya sedangkan kita mempunyai telinga, mata dan akal untuk bersyukur memuji-Nya.


Peredaran Bumi Mengelilingi Matahari

Selain daripada berputar atas paksinya, bumi juga berputar mengelilingi matahari dalam lingkaran orbitnya yang amat luas. Ingatlah bahawa jarak antara bumi dengan matahari adalah 149,000,000 km dan putarannya mengambil masa selama 365¼ hari iaitu setahun mengikut perkiraan kita.

Semasa beredar mengelilingi matahari, bumi akan berputar di atas paksinya dalam berkeadaan condong. Maka sesetengah negara yang terletak jauh dari garisan khatulistiwa akan lebih terdedah kepada cahaya matahari lalu jadilah musim panas ataupun kurang menerima cahaya matahari lalu jadikan musim sejuk. Sebagai akibat daripada pergantian musim ini terjadilah pelbagai jenis tumbuhan dan buah-buahan di permukaan bumi ini yang menjadi nikmat dan hikmah yang amat besar kepada seluruh kehidupan di muka bumi.

Begitulah keadaannya dari semasa ke semasa dan silih berganti tanpa henti-henti sehingga hari kiamat... akibat peredaran bumi di sekeliling matahari. Firman Allah s.w.t. yang bermaksud:



“... Dan engkau lihat bumi ini kering tetapi setelah kami turunkan air (hujan) padanya, ia menjadi lembut dan subur dan menumbuhkan pelbagai macam tumbuhan dan buah-buahan yang cantik dan lazat.”

(Al-Hajj: 5)

Firmannya lagi yang bermaksud:

“Dan kami hamparkan bumi itu dan kami letakkan padanya gunung-ganang yang kukuh dan kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata.”

(Qaaf: 7)



Jarak Di Antara Bumi Dengan Planet-Planet Lain





Kita sudah pun mengetahui jarak di antara bumi dengan matahari dan semamangnya telah dapat dibuktikan menerusi sains dan nas-nas Al-Quran bahawa jika jarak itu berubah sedikit sahaja maka terjadilah kerosakan yang amat dahsyat di bumi.

Sekiranya bumi mendekati matahari dengan kadar lebih atau kurang dari jarak yang sedia ada sekarang maka sudah pasti akan berlaku mala petaka dan bencana-bencana alam yang tidak terkira dahsyatnya. Begitulah juga bulan dan planet-planet lain, sekiranya terkeluar sedikit dari orbitnya sama ada terlebih atau terkurang nescaya akan berlanggaran antara satu sama lain.

Jarak tertentu yang ditetapkan oleh Allah s.w.t. bagi bumi di tengah-tengah angkasa raya dan cakerawala-cakerawala ini merupakan perlindungan-Nya yang sangat besar faedah dan manfaatnya kepada seluruh kehidupan di muka bumi. Lebih-lebih lagi untuk kehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Semuanya ini harus kita renungkan. Jangan sekali-kali kita gunakan akal dan fikiran semata-mata untuk perkara-perkara yang kecil dan remeh sahaja seperti soal makan, pakaian, perhiasan dan sebagainya. Mengapa kita tidak gunakan keupayaan sebenar akal yang dikurniakan Tuhan iaitu untuk merenung alam ciptaan-Nya seterusnya mendatangkan kesedaran, keyakinan dan kegerunan kepada kebesaran Allah s.w.t. Ini selanjutnya dapat membina sikap dan akhlak yang sentiasa bertunjangkan ajaran Islam dan syariatnya. Menggunakan akal sedemikian barulah memberi faedah yang sebenar-benarnya kepada manusia yang membawa kepada kebahagiaan hidup dan jauh daripada amalan atau perbuatan yang merosakkan. Firman Allah s.w.t. yang bermaksud:



“Ketahuilah bahawa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak... Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.”

(Al-Hadid : 20)





Jika kita renungkan sedalam-dalamnya bahawa setiap bintang dan planet itu bebas bergerak di angkasa raya, bergerak dan berputar dari abad ke abad, masing-masing tetap pada jaraknya yang tertentu maka sedarilah betapa hebatnya kukuasaan Allah s.w.t. dalam mengatur segalanya sehingga saling tidak berlanggaran. Firman Allah s.w.t. yang bermaksud:



“Matahari berjalan di tempat yang ditetapkan baginya. Demikianlah Allah Yang Maha Gagah Lagi Maha Mengetahui. Sedangkan bulan kami tentukan baginya tempat yang tertentu sehingga ia kembali berbentuk seperti pelepah kurma yang kering (bulan sabit). Tiadalah matahari mendekati bulan dan tidak pula malam mendahului siang sedang semuanya beredar pada garis edarannya (orbit).”0 sebagaimana yang telah nyata disebut dalam Al-Qur'an 1400 tahun dahulu.

* islam
l-Qur'an & Penciptaan Alam Semesta (copas lg)

Asal mula alam semesta digambarkan dalam Al Qur'an pada ayat berikut:

"Dialah pencipta langit dan bumi." (Al Qur'an, 6:101)

Keterangan yang diberikan Al Qur'an ini bersesuaian penuh dengan penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat astrofisika saat ini adalah bahwa keseluruhan alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang tejadi dalam sekejap. Peristiwa ini, yang dikenal dengan "Big Bang", membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada.

Sebelum Big Bang, tak ada yang disebut sebagai materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi, energi, bahkan waktu belumlah ada, dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik, terciptalah materi, energi, dan waktu. Fakta ini, yang baru saja ditemukan ahli fisika modern, diberitakan kepada kita dalam Al Qur'an 1.400 tahun lalu.

Sensor sangat peka pada satelit ruang angkasa COBE yang diluncurkan NASA pada tahun 1992 berhasil menangkap sisa-sisa radiasi ledakan Big Bang. Penemuan ini merupakan bukti terjadinya peristiwa Big Bang, yang merupakan penjelasan ilmiah bagi fakta bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan.

saya lanjud ia mas @psycho_blindman walopun sama" copas,tp kan qta hanya bermaksud menambah pengetahuan..
hanya sebagai tambahan rincian nya sebagai berikut...


PENGEMBANGAN ALAM SEMESTA

Dalam Al-Qur'an yang diwahyukan 1400 tahun lalu, ketika pengetahuan tentang astronomi masih sedikit, fakta mengenai pengembangan alam semesta telah diterangkan seperti berikut;

Dan langit itu Kami bina dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. (Surah az-Dzariyat;47)

Perkataan 'langit' yang dinyatakan dalam ayat di atas digunakan dalam banyak tempat dalam Al-Qur'an yang bermaksud ruang angkasa dan cakerawala. Di sini sekali lagi, perkataan ini digunakan untuk maksud ini. Dalam perkataan lain, Al-Qur'an mendedahkan hakikat mengenai proses pengembangan alam semesta. Dan ini merupakan puncak kesimpulan yang diputuskan oleh dunia sains hari ini.

Sehingga penghujung abad ke 20, pandangan yang paling masyhur dalam dunia sains ialah bahawa 'alam semesta mempunyai sifat konstan (statik) dan telah wujud tanpa keterbatasan masa'. Kajian, pemerhatian dan pengiraan yang dijalankan melalui seluruh insfranstruktur teknologi moden, sebenarnya telah menunjukkan bahawa alam semesta telah wujud dalam masa yang terbatas dan berkembang secara konstan.

Pada permulaan abad ke 20, seorang ahli fizik Russia Alexander Friedmann dan ahli kosmologi Belgium George Le'maitre telah membuat pengiraan secara teori bahawa alam semesta adalah dalam keadaan pergerakan yang berterusan dan ia sebenarnya berkembang.

Fakta ini juga telah dibuktikan melalui data dari pemerhatian yang dijalankan pada tahun 1929. Edwin Hubble seorang ahli astronomi Amerika yang membuat pemerhatian di langit dengan menggunakan teleskop, mengisytiharkan bahawa bintang-bintang dan galaksi-galaksi bergerak menjauhi antara satu sama lain secara berterusan. Sebuah alam semesta di mana semua benda di dalamnya secara konstan bergerak menjauhi sesama mereka, jelas menggambarkan pengembangan alam semesta itu. Pemerhatian yang dijalankan dalam tahun berikutnya mengesahkan bahawa alam semesta adalah berkembang secara berterusan. Fakta ini telah di jelaskan dalam Al-Qur'an ketika mana hal ini masih belum lagi pernah diketahui oleh manusia. Ini adalah kerana Al-Qur'an adalah kalam Tuhan, maha Pencipta dan Pemerintah bagi seluruh alam semesta.

PEMISAHAN LANGIT DAN BUMI

Sepotong ayat mengenai penciptaan langit dinyatakan sebagai berikut.ayat.

"dan apakah orang-orang kafir itu tidak melihat bahawasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu (satu unit penciptaan), kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakan mereka tiada juga beriman?". (Surah Al-Anbia: 30)

Kalimah 'ratq' diertikan sebagai dijahit yang bermaksud 'dikumpul bersama, dicampur' dalam kamus bahasa arab. Ianya digunakan untuk merujuk dua intipati yang berbeza yang membina suatu yang menyeluruh. Frasa 'Kami membuka jahitan; adalah perkataan fataq dalam bahasa arab dan menggambarkan bahawa sesuatu yang diwujudkan dengan membelah bahagian atau memusnahkan struktur ratq. Biji benih yang tumbuh bertunas dari tanah adalah satu contoh frasa ini.

Sekarang mari kita perhatikan sejenak ayat ini sekali lagi dengan menyimpan pemahaman ini di dalam minda. Di dalam ayat tersebut, langit dan bumi pada status pertamanya adalah berbentuk ratq. Kedua-duanya di pisahkan (fataqa) dengan kemunculan satu dari yang satu lagi. Apa yang menarik, apabila kita mengingati saat pertama fenomena Big Bang kita melihat bahawa satu titik tunggal mengandungi semua material alam semesta.

Dalam perkataan lain, setiap benda termasuk langit dan bumi yang masih belum diciptakan lagi, juga termasuk di dalam titik tunggal ini dalam keadaan ratq. Titik ini kemudiannya meletup dalam satu letupan yang besar, menyebabkan materialnya menjadi fataq dan proses ini membentuk keseluruhan struktur alam semesta. Apabila kita membandingkan pernyataan di dalam ayat Al-Qur'an di atas dengan penemuan saintifik, kita mendapati bahawa kedua-duanya berada dalam keserasian yang sempurna di antara satu sama lain. Apa yang cukup menarik perhatian ialah penemuan ini tidak diketahui sehingga abad ke 20.

ORBIT

Ketika menerangkan mengenai bulan dan matahari dalam Al-Qur'an, ianya ditekankan bersama bahawa setiap satunya mempunyai laluan orbit tertentu;

Dia yang menjadikan malam dan siang, matahari dan bulan, setiap mereka berenang di falak (tempat peredarannya). (Surah al-Anbiya; 33)

Dalam ayat lain dinyatakan juga bahawa matahari sebenarnya bukan objek yang statik tetapi juga mempunyai orbitnya tertentu;

Dan matahari beredar di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang maha Perkasa dan maha Mengetahui. (Surah Yaasin;38)

Fakta yang dikemukakan dalam Al-Qur'an ini telah ditemui melalui pemerhatian astronomi hari ini. Berdasarkan kepada kiraan pakar-pakar astronomi, matahari bergerak dalam kelajuan yang besar selaju 720, 000 km sejam mengarah ke bintang Vega dalam satu orbit tertentu dalam sistem Solar Apex. Ini bererti matahari bergerak sejauh 17,280,000 km sejam secara anggaran. Bersama-sama dengan matahari, dan semua planet dan satelit yang berada dalam lingkungan sistem graviti matahari (sistem solar) juga turut bergerak pada jarak yang sama. Sebagai tambahan, semua bintang dalam alam semesta adalah berada dalam satu persamaan pergerakan yang telah ditentukan.

Lanjutan hal ini, iaitu alam semesta dipenuhi dengan lintasan dan orbit telah dimaktubkan di dalam Al-Qur'an;

Demi langit yang mempunyai jalan-jalan. (Surah az-Dzariyat;7)

Terdapat lebih kurang 200 bilion galaksi dalam alam semesta, yang mengandungi hampir 200 billion bintang setiap satu. Kebanyakan dari bintang-bintang ini mempunyai planet-planet dan kebanyakan dari planet ini mempunyai satelit. Semua objek-objek langit ini bergerak menepati orbit-orbit yang telah dicongak. Untuk berapa juta tahun, semuanya 'berenang' melintasi orbit masing-masing dalam keseimbangan dan susunan yang sempurna bersama-sama dengan yang lain. Selanjutnya, bilangan komet yang banyak juga bergerak bersama dalam orbit-orbit yang telah ditentukan untuk mereka.

Orbit-orbit dalam alam semesta bukan sahaja dimiliki oleh jasad-jasad langit ini, tetapi juga dimiliki oleh galaksi-galaksi yang bergerak pada kelajuan yang besar dalam orbit-orbit yang telah ditetapkan. Sewaktu dalam pergerakan, tidak ada satupun objek langit ini yang memotong orbit atau bertembung dengan objek lain.

Suatu yang pasti, ketika Al-Qur'an di turunkan manusia tidak mempunyai sebarang teleskop seperti hari ini atau teknologi pemerhatian yang maju untuk memerhati jutaan kilometer ruang angkasa, dan juga tanpa pengetahuan fizik atau astronomi yang moden. Dengan hal ini, ianya suatu yang mustahil ketika itu untuk menentukan secara saintifik bahawa ruang langit 'dipenuhi dengan lintasan dan orbit' seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur'an. Bagaimanapun, hal ini secara jelas diterangkan kepada manusia dalam Al-Qur'an yang diwahyukan ketika itu -kerana Al-Qur'an sebenarnya adalah kalam Tuhan.

BENTUK SFERA BUMI

"Dia menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran. Dia membungkuskan malam atas siang dan membungkuskan siang atas malam... (Surah Az-Zumar:5)

Dalam Al-Qur'an, perkataan yang digunakan untuk menerangkan alam semesta adalah sangat penting. Kalimah arab yang diertikan sebagai 'membalut' dalam ayat di atas adalah 'takwir', dan dalam bahasa inggeris, ia bermakud 'menjadikan sesuatu membalut sesuatu yang lain, dililit sebagai satu pakaian yang terhampar. Sebagai contoh, dalam kamus arab perkataan ini digunakan untuk perbuatan membalut sesuatu mengelilingi suatu yang lain seperti mana orang yang memakai serban.

Maklumat yang diertikan di dalam ayat mengenai siang dan malam yang membalut antara satu sama lain menyatakan maklumat yang tepat mengenai bentuk dunia. Fenomena ini hanya akan menjadi benar sekiranya bumi adalah berbentuk bulat. Ini bererti bahawa di dalam Al-Qur'an, yang diturunkan di abad ke 7, bentuk sfera bumi telah di disebutkan secara kiasan di dalamnya.

Ianya harus diingat, bagaimanapun, bahawa pemahaman mengenai astronomi ketika itu melihat dunia secara berbeza. Ketika itu difikirkan bahawa bumi berbentuk dataran rata dan semua pengiraan saintifk dan penjelasan berdasarkan kepada kepercayaan ini. Ayat Al-Qur'an bagaimanapun telah memuatkan maklumat yang baru diketahui beberapa abad sebelum ini, oleh kerana Al-Qur'an adalah kalam Tuhan, perkataan yang paling tepat digunakan di dalamnya ketika menerangkan mengenai alam smesta.

BUMBUNG PROTEKTIF.

Dalam Al-Qur'an, Tuhan menarik perhatian kita kepada ciri-ciri yang sangat mengagumkan di atas langit;

Dan Kami jadikan langit itu sebagai atap terpelihara sedang mereka berpaling dari segala tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. (Surah al-Anbiya; 32)

Sifat istimewa langit ini telah dibuktikan melalui kajian saintifik yang dijalankan pada abad ke 20 ini.

Ruang atmosefera yang mengelilingi bumi sebenarnya menjalankan fungsi yang sangat penting untuk mengekalkan kehidupan untuk wujud. Ketika memusnahkan meteor-meteor besar dan kecil ketika mendekati bumi, ia menghalangnya dari jatuh ke dalam bumi dan dari membahayakan makhluk hidupan.

Sebagai tambahan, atmosfera menapis sinaran yang datang dari luar angkasa yang sangat membahayakan kepada hidupan. Apa yang menariknya, atmosfera menelap sinaran yang berguna dan berfaedah- cahaya nampak, tak nampak dan gelombang radio - untuk menembusinya. Semua jenis radiasi ini adalah sangat penting kepada kehidupan. Cahaya nampak, yang sebahagiannya dibenarkan menembusi dalam atmosfera adalah sangat diperlukan untuk menjalankan proses fotosintesis dalam tumbuhan yang membantu mengekalkan makhluk hidupan. Kebanyakan sinaran ultra violet dengan keamatan tinggi yang dipancarkan oleh matahari di telap keluar oleh lapisan ozon dalam atmosfera dan hanya membataskan -dan yang paling penting- bahagian kecil dalam spektrom ultra violet untuk mencecah permukaan bumi.

Fungsi protefktif atmosfera tidak berakhir di sini. Atmosfera juga melindungi bumi dari kesan pembekuan dari luar angkasa, dengan suhu lebih kurang -270 darjah centigrade.

Sebenarnya atmosfera tidak bersendirian dalam menjalankan fungsi perlindungan kepada bumi. Sebagai tambahan kepada atmosfera, Jalur Allan Velt, lapisan yang dihasilkan oleh medan magnet bumi, juga berfungsi sebagai perlindungan menentang radiasi yang merbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi merbahaya ini, yang secara berterusan dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain berpotensi membawa maut kepada makhluk hidupan. Sekiranya Jalur Van Allan tidak wujud, letupan besar-besaran oleh tenaga yang dipanggil nyalaan solar (solar flares) yang kerap terjadi di matahari akan menghancurkan semua kehidupan dalam dunia.

Dr Hugh Ross menyatakan hal ini mengenai kepentingan jalur Van Allen kepada kehidupan;

Sebenarnya, bumi mempunyai kepadatan paling tinggi berbanding sebarang planet dalam sistem solar kita. Teras besar nikal-besi ini bertanggungjawab untuk medan magnet gergasi kita. Medan magnet ini menghasilkan perisai radiasi Van Allen yang melindungi bumi dari pengeboman radiasi. Sekiranya perisai ini tidak wujud, kehidupan tidak mungkin berada di bumi. Satu-satunya planet berbatu yang mempunyai medan magnet ialah Utarid- tetapi kekuatan medannya 100 kali lebih kecil berbanding medan magnet bumi, bahkan Zuhrah, saudara planet kita, tidak mempunyai sebarang medan magnet. Perisai radiasi Van Allen adalah satu rekaan yang unik kepada bumi.

Tenaga yang dipancarkan dari salah satu pembakaran yang dikesan baru-baru ini telah dikira dan dipastikan adalah bersamaan dengan 100 juta kali ganda bom atom yang digugurkan di Hiroshima!!. 58 jam selepas letupan ini, jarum kompas magnetik diperhatikan menunjukkan pergerakan yang luar biasa dan 250 kilometer di atas atmosfera bumi, suhu jatuh mendadak kepada 2500 darjah selsius.

Ringkasnya, sebuah sistem yang sempurna sedang bekerja di luar permukaan bumi. Ia mengelilingi dunia kita dan melindunginya dari ancaman luar. Saintis hanya menyedari hal ini beberapa tahun lalu. Tetapi Tuhan telah menerangkan kepada kita dalam Al-Qur'an mengenai atmosfera bumi yang berfungsi sebagai perisai pelindung 14 abad lalu.

PENGITARAN DI ATAS LANGIT.

Ayat ke 11 dalam surah at-Tariq, merujuk kepada fungsi 'pembalikan' langit;

Demi langit yang mempunyai (sistem) pengitaran. Surat at-Tariq;11.

Perkataan yang ditafsirkan sebagai 'kitaran' dalam penerjemahan Al-Qur'an juga bermaksud 'menghantar balik' atau 'pengembalian'.

Seperti yang diketahui, atmosfera yang mengelilingi bumi mengandungi beberapa lapisan. Setiap lapisan memberikan tujuan penting bagi faedah kehidupan. Kajian telah menunjukkan bahawa semua lapisan ini menjalankan fungsi pemantulan material atau sinaran yang bergerak ke arahnya keluar semula ke luar angkasa atau turun kembali ke bumi. Sekarang kita akan meneliiti beberapa contoh fungsi 'pengitaran' yang dimainkan oleh lapisan-lapisan yang mengelilingi ruang langit bumi.

Troposfera, setinggi 13 hingga 15 kilometer di atas permukaan bumi membantu mengkondensasikan wap air yang naik ke udara dari permukaan bumi sebagai titisan hujan.

Lapisan ozon, pada ketinggian 25 kilometer, memancarkan semula sinaran merbahaya dan cahaya ultra violet yang datang dari luar angkasa kembali ke luar.

Lapisan ionosfera memancarkan liputan gelombang radio dari bumi kembali ke bahagian lain dalam bumi, sama seperti komunikasi satelit pasif, yang menyebabkan komunikasi tanpa wayar, radio dan siaran liputan televisyen dapat dilakukan untuk jarak yang lebih jauh.

Lapisan magnetosfera pula berfungsi mengembalikan zarah radioaktif merbahaya yang dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain kembali semula ke angkasa lepas sebelum sampai ke bumi.

Fakta mengenai sifat-sifat lapisan-lapisan atmosfera, yang baru diketahui baru-baru ini telah diumumkan berabad lamanya dalam Al-Qur'an, sekali lagi menunjukan bahawa Al-Qur'an sebenarnya adalah kata-kata Maha Suci Allah.

LAPISAN ATMOSFERA

Satu kenyataan telah disebut di dalam Al-Qur'an bahawa alam semesta ini mempunyai 7 lapisan;

Dia-lah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak terhadap langit, lalu di jadikanNya 7 lapisan langit. Dan Dia maha Mengetahui segala sesuatu. (Surah al-Baqarah; 29)

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Surah Fusilat; 12)

Perkatan 'langit-langit', yang mana banyak di sebut di dalam ayat Al-Qur'an merujuk kepada langit di atas bumi dan merangkumi juga seluruh alam semesta. Makna perkataan tersebut bermaksud langit di bumi ataupun atmosfera yang terdiri daripada 7 lapisan.

Kajian kontemporari mendapati bahawa atmosfera dunia terdiri daripada pelbagai lapisan yang saling tindih menindih di antara satu sama lain, tambahan lagi lapisan ini telah digambarkan di dalam Al-Qur'an secara tepat.

Berdasarkan kajian saintifik yang telah dijalankan, subjek ini digambarkan seperti berikut;

Para saintis telah menemui bahawa atmosfera terdiri daripada beberapa lapisan, lapisan tersebut berbeza dari sudut fizikal berdasarkan tekanan atmosefera dan kandungan gas. Lapisan atmosefera yang paling hampir kepada permukaan bumi di panggil troposfera, yang mengandungi lebih kurang 90% jumlah jisim atmosfera, manakala lapisan di atas troposfera dipanggil stratosfera, kemudian diikuti dengan ozonosfera di mana penyerapan sinaran ultra ungu berlaku, kemudian diikuti dengan mesosfera, dan termosfera yang terdiri dari sebahagian gas ionyang dipanggil ionosfera. Bahagian yang paling luar dipanggil eksosfera yang merentang sejauh 480 km sejauh 960 km.

Jika kita perhatikan bilangan lapisan yang tersebut, kita akan mendapati atmosfera sebenarnya mempunyai 7 lapisan persis seperti yang disebutkan dalam Al-Qur'an.

Keajaiban yang penting sekali yang disebut dalam ayat ini 'Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya' di dalam surah Fusilat ayat ke 12. Di dalam perkataan lain, Tuhan telah menyatakan bahawa Dia telah menetapkan setiap tingkat langit itu dengan tugas dan fungsi tertentu. Kebenaran ini telah dilihat di bahagian pertama tadi, setiap lapisan mempunyai peranan penting untuk kebaikan hidupan semua manusia dan hidupan di muka bumi ini. Setiap lapisan mempunyai fungsi yang khusus, bermula dari fungsi pembentukan hujan sehingga kepada perlindungan daripada ancaman radiasi berbahaya, dan dari memancarkan gelombang radio sehingga menghalang ancaman meteor yang memusnahkan.

Salah satu dari pelbagai fungsi ini, sebagai contoh, telah dinyatakan dalam sebuah sumber saintifik sebagai berikut;

Atmosfera bumi mempunyai 7 lapisan. Lapisan yang paling rendah dipanggil troposfera. Hujan, salji dan angin hanya terjadi di troposfera.

Ini adalah satu penemuan fenomena yang menakjubkan, yang tidak dapat diperolehi tanpa kemajuan teknologi abad ke 20 sebagaimana yang telah nyata disebut dalam Al-Qur'an 1400 tahun dahulu.Membumikan Al-Quran
oleh Dr. M. Quraish Shihab

Indeks Islam | Indeks Quraish Shihab | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota




Al-Quran, Ilmu, dan Filsafat Manusia

Al-Quran Al-Karim dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu dan filsafat manusia, dapat disimpulkan mengandung tiga hal pokok:

Pertama, tujuan.

1. Akidah atau kepercayaan, yang mencakup kepercayaan kepada (a) Tuhan dengan segala sifat-sifat-Nya; (b) Wahyu, dan segala kaitannya dengan, antara lain, Kitab-kitab Suci, Malaikat, dan para Nabi; serta (c) Hari Kemudian bersama dengan balasan dan ganjaran Tuhan.
2. Budi pekerti, yang bertujuan mewujudkan keserasian hidup bermasyarakat, dalam bentuk antara lain gotong-royong, amanat, kebenaran, kasih sayang, tanggung jawab, dan lain-lain.
3. Hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesamanya, dirinya, dan alam sekitarnya.

Kedua, cara.

Ketiga hal tersebut diusahakan pencapaiannya oleh Al-Quran melalui empat cara:

1. Menganjurkan manusia untuk memperhatikan alam raya, langit, bumi, bintang-bintang, udara, darat, lautan dan sebagainya, agar manusia --melalui perhatiannya tersebut-- mendapat manfaat berganda: (a) menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan; dan (b) memanfaatkan segala sesuatu untuk membangun dan memakmurkan bumi di mana ia hidup.
2. Menceritakan peristiwa-peristiwa sejarah untuk memetik pelajaran dari pengalaman masa lalu.
3. Membangkitkan rasa yang terpendam dalam jiwa, yang dapat mendorong manusia untuk mempertanyakan dari mana ia datang, bagaimana unsur-unsur dirinya, apa arti hidupnya dan ke mana akhir hayatnya (yang jawaban-jawabannya diberikan oleh Al-Quran).
4. Janji dan ancaman baik di dunia (yakni kepuasan batin dan kebahagiaan hidup bahkan kekuasaan bagi yang taat, dan sebaliknya bagi yang durhaka) maupun di akhirat dengan surga atau neraka.

Ketiga, pembuktian.

Untuk membuktikan apa yang disampaikan oleh Al-Quran seperti yang disebut di atas, maka di celah-celah redaksi mengenai butir-butir tersebut, ditemukan mukjizat Al-Quran seperti yang pada garis besarnya dapat terlihat dalam tiga hal pokok:

1. Susunan redaksinya yang mencapai puncak tertinggi dari sastra bahasa Arab.
2. Ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang diisyaratkannya.
3. Ramalan-ramalan yang diungkapkan, yang sebagian telah terbukti kebenarannya.

Melihat kandungan Al-Quran seperti yang dikemukakan secara selayang pandang tersebut, tidak diragukan lagi bahwa Al-Quran berbicara tentang ilmu pengetahuan. Kitab Suci itu juga berbicara tentang filsafat dalam segala bidang pembahasan, dengan memberikan jawaban-jawaban yang konkret menyangkut hal-hal yang dibicarakan itu, sesuai dengan fungsinya: memberi petunjuk bagi umat manusia (QS 2:2) dan memberi jalan keluar bagi persoalan-persoalan yang mereka perselisihkan (QS 2:213).
Al-Quran di Tengah Perkembangan Ilmu

Sebelum berbicara tentang masalah tersebut, terlebih dahulu perlu diperjelas pengertian ilmu yang dimaksud dalam tulisan ini.

Al-Quran menggunakan kata 'ilm dalam berbagai bentuk dan artinya sebanyak 854 kali. Antara lain sebagai "proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan" (QS 2:31-32). Pembicaraan tentang ilmu mengantarkan kita kepada pembicaraan tentang sumber-sumber ilmu di samping klasifikasi dan ragam disiplinnya.

Sementara ini, ahli keislaman berpendapat bahwa ilmu menurut Al-Quran mencakup segala macam pengetahuan yang berguna bagi manusia dalam kehidupannya, baik masa kini maupun masa depan; fisika atau metafisika.

Berbeda dengan klasifikasi ilmu yang digunakan oleh para filosof --Muslim atau non-Muslim-- pada masa-masa silam, atau klasifikasi yang belakangan ini dikenal seperti, antara lain, ilmu-ilmu sosial, maka pemikir Islam abad XX, khususnya setelah Seminar Internasional Pendidikan Islam di Makkah pada tahun 1977, mengklasifikasikan ilmu menjadi dua katagori:

1. Ilmu abadi (perennial knowledge) yang berdasarkan wahyu Ilahi yang tertera dalam Al-Quran dan Hadis serta segala yang dapat diambil dari keduanya.
2. Ilmu yang dicari (acquired knowledge) termasuk sains kealaman dan terapannya yang dapat berkembang secara kualitatif dan penggandaan, variasi terbatas dan pengalihan antarbudaya selama tidak bertentangan dengan Syari'ah sebagai sumber nilai.

Dewasa ini diakui oleh ahli-ahli sejarah dan ahli-ahli filsafat sains bahwa sejumlah gejala yang dipilih untuk dikaji oleh komunitas ilmuwan sebenarnya ditentukan oleh pandangan terhadap realitas atau kebenaran yang telah diterima oleh komunitas tersebut. Dalam hal ini, satu-satunya yang menjadi tumpuan perhatian sains mutakhir adalah alam materi.

Di sinilah terletak salah satu perbedaan antara ajaran Al-Quran dengan sains tersebut. Al-Quran menyatakan bahwa objek ilmu meliputi batas-batas alam materi (physical world), karena itu dapat dipahami mengapa Al-Quran di samping menganjurkan untuk mengadakan observasi dan eksperimen (QS 29:20), juga menganjurkan untuk menggunakan akal dan intuisi (antara lain, QS 16:78).

Hal ini terbukti karena, menurut Al-Quran, ada realitas lain yang tidak dapat dijangkau oleh pancaindera, sehingga terhadapnya tidak dapat dilakukan observasi atau eksperimen seperti yang ditegaskan oleh firman-Nya: Maka Aku bersumpah dengan apa-apa yang dapat kamu lihat dan apa-apa yang tidak dapat kamu lihat (QS 69:38-39). Dan, Sesungguhnya ia (iblis) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari satu tempat yang tidak dapat kamu melihat mereka (QS 7:27).

"Apa-apa" tersebut sebenarnya ada dan merupakan satu realitas, tapi tidak ada dalam dunia empiris. Ilmuwan tidak boleh mengatasnamakan ilmu untuk menolaknya, karena wilayah mereka hanyalah wilayah empiris. Bahkan pada hakikatnya alangkah banyaknya konsep abstrak yang mereka gunakan, yang justru tidak ada dalam dunia materi seperti misalnya berat jenis benda, atau akar-akar dalam matematika, dan alangkah banyak pula hal yang dapat terlihat potensinya namun tidak dapat dijangkau hakikatnya seperti cahaya.

Hal ini membuktikan keterbatasan ilmu manusia (QS 17:85). Kebanyakan manusia hanya mengetahui fenomena. Mereka tidak mampu menjangkau nomena (QS 30:7). Dari sini dapat dimengerti adanya pembatasan-pembatasan yang dilakukan oleh Al-Quran dan yang --di sadari atau tidak-- telah diakui dan dipraktekkan oleh para ilmuwan, seperti yang diungkapkan di atas.

Pengertian ilmu dalam tulisan ini hanya akan terbatas pada pengertian sempit dan terbatas tersebut. Atau dengan kata lain dalam pengertian science yang meliputi pengungkapan sunnatullah tentang alam raya (hukum-hukum alam) dan perumusan hipotesis-hipotesis yang memungkinkan seseorang dapat mempersaksi peristiwa-peristiwa alamiah dalam kondisi tertentu.

Seperti telah dikemukakan dalam pendahuluan ketika berbicara tentang kandungan Al-Quran, bahwa Kitab Suci ini antara lain menganjurkan untuk mengamati alam raya, melakukan eksperimen dan menggunakan akal untuk memahami fenomenanya, yang dalam hal ini ditemukan persamaan dengan para ilmuwan, namun di lain segi terdapat pula perbedaan yang sangat berarti antara pandangan atau penerapan keduanya.

Sejak semula Al-Quran menyatakan bahwa di balik alam raya ini ada Tuhan yang wujud-Nya dirasakan di dalam diri manusia (antara lain QS 2:164; 51:20-21), dan bahwa tanda-tanda wujud-Nya itu akan diperlihatkan-Nya melalui pengamatan dan penelitian manusia, sebagai bukti kebenaran Al-Quran (QS 41:53).

Dengan demikian, sebagaimana Al-Quran merupakan wahyu-wahyu Tuhan untuk menjelaskan hakikat wujud ini dengan mengaitkannya dengan tujuan akhir, yaitu pengabdian kepada-Nya (QS 51-56), maka alam raya ini --yang merupakan ciptaan-Nya-- harus berfungsi sebagaimana fungsi Al-Quran dalam menjelaskan hakikat wujud ini dan mengaitkannya dengan tujuan yang sama. Dan dengan demikian, ilmu dalam pengertian yang sempit ini sekalipun, harus berarti: "Pengenalan dan pengakuan atas tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing manusia ke arah pengenalan dan pengakuan akan 'tempat' Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan keperluan."

Dalam definisi ini kita lihat bahwa konsep tentang "tempat yang tepat" berhubungan dengan dua wilayah penerapan. Di satu pihak, ia mengacu kepada wilayah ontologis yang mencakup manusia dan benda-benda empiris, dan di pihak lain kepada wilayah teologis yang mencakup aspek-aspek keagamaan dan etis.

Hal ini dapat dibuktikan dengan memperhatikan bagaimana Al-Quran selalu mengaitkan perintah-perintahnya yang berhubungan dengan alam raya dengan perintah pengenalan dan pengakuan atas kebesaran dan kekuasaan-Nya. Bahkan, ilmu --dalam pengertiannya yang umum sekalipun-- oleh wahyu pertama Al-Quran (iqra'), telah dikaitkan dengan bismi rabbika. Maka ini berarti bahwa "ilmu tidak dijadikan untuk kepentingan pribadi, regional atau nasional, dengan mengurbankan kepentingan-kepentingan lainnya". Ilmu pada saat --dikaitkan dengan bismi rabbika-- kata Prof. Dr. 'Abdul Halim Mahmud, Syaikh Jami' Al-Azhar, menjadi "demi karena (Tuhan) Pemeliharamu, sehingga harus dapat memberikan manfaat kepada pemiliknya, warga masyarakat dan bangsanya. Juga kepada manusia secara umum. Ia harus membawa kebahagiaan dan cahaya ke seluruh penjuru dan sepanjang masa."

Ayat-ayat Al-Quran seperti antara lain dikutip di atas, disamping menggambarkan bahwa alam raya dan seluruh isinya adalah intelligible (dapat dijangkau oleh akal dan daya manusia), juga menggarisbawahi bahwa segala sesuatu yang ada di alam raya ini telah dimudahkan untuk dimanfaatkan manusia (QS 43:13). Dan dengan demikian, ayat-ayat sebelumnya dan ayat ini memberikan tekanan yang sama pada sasaran ganda: tafakkur yang menghasilkan sains, dan tashkhir yang menghasilkan teknologi guna kemudahan dan kemanfaatan manusia. Dan dengan demikian pula, kita dapat menyatakan tanpa ragu bahwa "Al-Quran" membenarkan --bahkan mewajibkan-- usaha-usaha pengembangan ilmu dan teknologi, selama ia membawa manfaat untuk manusia serta memberikan kemudahan bagi mereka.

Tuhan, sebagaimana diungkapkan Al-Quran, "menginginkan kemudahan untuk kamu dan tidak menginginkan kesukaran" (QS 2:85). Dan Tuhan "tidak ingin menjadikan sedikit kesulitan pun untuk kamu" (QS 5:6). Ini berarti bahwa segala produk perkembangan ilmu diakui dan dibenarkan oleh Al-Quran selama dampak negatif darinya dapat dihindari.

Saat ini, secara umum dapat dibuktikan bahwa ilmu tidak mampu menciptakan kebahagiaan manusia. Ia hanya dapat menciptakan pribadi-pribadi manusia yang bersifat satu dimensi, sehingga walaupun manusia itu mampu berbuat segala sesuatu, namun sering bertindak tidak bijaksana, bagaikan seorang pemabuk yang memegang sebilah pedang, atau seorang pencuri yang memperoleh secercah cahaya di tengah gelapnya malam.

Bersyukur kita bahwa akhir-akhir ini telah terdengar suara-suara yang menggambarkan kesadaran tentang keharusan mengaitkan sains dengan nilai-nilai moral keagamaan.

Beberapa tahun lalu di Italia diadakan suatu permusyawaratan ilmiah tentang "cultural relations for the future" (hubungan kebudayaan di kemudian hari) dan ditemukan dalam laporannya tentang "reconstituting the human community" yang kesimpulannya, antara lain, sebagai berikut: "Untuk menetralkan pengaruh teknologi yang menghilangkan kepribadian, kita harus menggali nilai-nilai keagamaan dan spiritual."

Apa yang diungkapkan ini sebelumnya telah diungkapkan oleh filosof Muhammad Iqbal, yang ketika itu menyadari dampak negatif perkembangan ilmu dan teknologi. Beliau menulis: "Kemanusiaan saat ini membutuhkan tiga hal, yaitu penafsiran spiritual atas alam raya, emansipasi spiritual atas individu, dan satu himpunan asas yang dianut secara universal yang akan menjelaskan evolusi masyarakat manusia atas dasar spiritual."

Apa yang diungkapkan itu adalah sebagian dari ajaran Al-Quran menyangkut kehidupan manusia di alam raya ini, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Segi lain yang tidak kurang pentingnya untuk dibahas dalam masalah Al-Quran dan ilmu pengetahuan adalah kandungan ayat-ayatnya di tengah-tengah perkembangan ilmu.

Seperti yang dikemukakan di atas bahwa salah satu pembuktian tentang kebenaran Al-Quran adalah ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang diisyaratkan. Memang terbukti, bahwa sekian banyak ayat-ayat Al-Quran yang berbicara tentang hakikat-hakikat ilmiah yang tidak dikenal pada masa turunnya, namun terbukti kebenarannya di tengah-tengah perkembangan ilmu, seperti:

* Teori tentang expanding universe (kosmos yang mengembang) (QS 51:47).
* Matahari adalah planet yang bercahaya sedangkan bulan adalah pantulan dari cahaya matahari (QS 10:5).
* Pergerakan bumi mengelilingi matahari, gerakan lapisan-lapisan yang berasal dari perut bumi, serta bergeraknya gunung sama dengan pergerakan awan (QS 27:88).
* Zat hijau daun (klorofil) yang berperanan dalam mengubah tenaga radiasi matahari menjadi tenaga kimia melalui proses fotosintesis sehingga menghasilkan energi (QS 36:80). Bahkan, istilah Al-Quran, al-syajar al-akhdhar (pohon yang hijau) justru lebih tepat dari istilah klorofil (hijau daun), karena zat-zat tersebut bukan hanya terdapat dalam daun saja tapi di semua bagian pohon, dahan dan ranting yang warnanya hijau.
* Bahwa manusia diciptakan dari sebagian kecil sperma pria dan yang setelah fertilisasi (pembuahan) berdempet di dinding rahim (QS 86:6 dan 7; 96:2).

Demikian seterusnya, sehingga amat tepatlah kesimpulan yang dikemukakan oleh Dr. Maurice Bucaille dalam bukunya Al-Qur'an, Bible dan Sains Modern, bahwa tidak satu ayat pun dalam Al-Quran yang bertentangan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Dari sini ungkapan "agama dimulai dari sikap percaya dan iman", oleh Al-Quran, tidak diterima secara penuh. Bukan saja karena ia selalu menganjurkan untuk berpikir, bukan pula hanya disebabkan karena ada dari ajaran-ajaran agama yang tidak dapat diyakini kecuali dengan pembuktian logika atau bukan pula disebabkan oleh keyakinan seseorang yang berdasarkan "taqlid" tidak luput dari kekurangan, tapi juga karena Al-Quran memberi kesempatan kepada siapa saja secara sendirian atau bersama-sama dan kapan saja, untuk membuktikan kekeliruan Al-Quran dengan menandinginya walaupun hanya semisal satu surah sekalipun (QS 2:23).
Al-Quran di Tengah Perkembangan Filsafat

Apakah filsafat itu, dan bagaimana perkembangannya? Adalah satu pertanyaan yang memerlukan jawaban singkat sebelum permasalahan yang diketengahkan ini diuraikan.

Bertrand Russel menjelaskan bahwa filsafat merupakan jenis pengetahuan yang memberikan kesatuan dan sistem ilmu pengetahuan melalui pengujian kritis terhadap dasar-dasar keputusan, prasangka-prasangka dan kepercayaan. Hal ini disebabkan karena pemikiran filsafat bersifat mengakar (radikal) yang mencoba memberikan jawaban menyeluruh dari A-Z, mencari yang sedalam-dalamnya sehingga melintasi dimensi fisik dan teknik.

Objek penelitiannya ialah segala yang ada dan yang mungkin ada, baik "ada yang umum" (ontologi 'ilm al-kainat) maupun "ada yang khusus atau mutlak" (Tuhan). Atau, dengan kata lain, objek penelitian filsafat mencakup pembahasan-pembahasan logika, estetika, etika, politik dan metafisika.

Melihat demikian luasnya pembahasan filsafat tersebut, maka pembahasan kita kali ini dibatasi pada bagian "ada yang umum". Itu pun hanya dalam masalah yang menjadi pusat perhatian pemikir dewasa ini dan yang merupakan penentu jalannya sejarah kemanusiaan, yakni "manusia". Karena, memang, dewasa ini orang tidak banyak lagi berbicara tentang bukti wujud Tuhan atau kebenaran wahyu, tidak pula menyangkut pertentangan agama dengan aliran-aliran materialisme, tapi topik pembicaraan adalah "manusia" karena pandangan tentang hakikat manusia akan memberikan arah dari seluruh sikap dan memberikan penafsiran terhadap semua gejala.

Dalam abad pertengahan, manusia dipandang sebagai salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang melebihi makhluk-makhluk lainnya, pandangan yang sejalan dengan keyakinan agama serta menganggap bahwa bumi tempat manusia hidup merupakan pusat dari alam semesta. Tapi pandangan ini digoyahkan oleh Galileo yang membuktikan bahwa bumi tempat tinggal manusia, tidak merupakan pusat alam raya. Ia hanya bagian kecil dari planet-planet yang mengitari matahari. Pandangan yang didukung oleh penelitian ilmiah ini, bertentangan dengan penafsiran Kitab Suci (Kristen) dan membuka satu lembaran baru dalam sejarah manusia Barat yang menimbulkan krisis keimanan dan krisis lainnya.

Disusul kemudian dengan teori evolusi yang dikemukakan oleh Darwin. Segi-segi negatif dari teori ini bukannya hanya diakibatkan oleh teori tersebut, tapi lebih banyak lagi diakibatkan oleh kesan-kesan yang ditimbulkannya dalam pikiran masyarakat serta para ahli pada masanya dan masa sesudahnya. Dari Darwin perjalanan dilanjutkan oleh Sigmund Freud yang mengadakan pengamatan terhadap sekelompok orang-orang sakit (abnormal) dan yang pada akhimya berkesimpulan, bahwa manusia pada hakikatnya adalah "makhluk bumi" yang segala aktivitasnya bertumpu dan terdorong oleh libido, sedangkan agama -menurutnya-- berpangkal dari Oedipus complex dan, dengan demikian, Tuhan tidak lain kecuali ilusi belaka.

Kemajuan yang dicapai Eropa di bidang industri dan ilmu pengetahuan sejak masa renaissance, mengantarkan masyarakat untuk lebih jauh menolak kekuasaan agama secara total yang mengakibatkan pula kekaguman yang berlebihan kepada otoritas sains yang terlepas dari nilai-nilai spiritual keagamaan, dan yang pada akhirnya mencapai puncaknya pada peristiwa pemboman di Hiroshima dan Nagasaki pada waktu Perang Dunia II. Setelah itu terjadi beberapa hal yang mendasar: agama, antara lain, mulai disebut-sebut walaupun dengan suara yang sayup-sayup. Pretensi sains dipermasalahkan.

Eksistensialisme mulai berbicara lagi: "Sebenarnya tak ada arah yang harus dituju, pergilah ke mana engkau sukai. Engkau mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan segala sesuatu. Mari kita berpegang erat-eras pada kebebasan kita. Sosialisme telah merebut segala-galanya dan menyerahkan kepada negara. Agama juga mengembalikan segala sesuatu kepada Tuhan, sedangkan Tuhan di luar esensi manusia. Jadi agama juga menghalangi kebebasan manusia. Agama menipu para pengecut sehingga ia --demi mengalihkan manusia dari eksistensinya-- menciptakan surga yang kekal di langit, dan --untuk memberikan rasa takut-- neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." Demikian antara lain pandangan Sartre, salah satu tokoh aliran ini.

Sebelum kita sampai pada pandangan Al-Quran, ada baiknya kita mengutip pendapat Alexis Carrel, seorang ahli bedah dan fisika, kelahiran Prancis yang mendapat hadiah Nobel. Beliau menulis dalam buku kenamaannya, Man the Unknown, antara lain: "Pengetahuan manusia tentang makhluk hidup dan manusia khususnya belum lagi mencapai kemajuan seperti yang telah dicapai dalam bidang-bidang ilmu pengetahuan lainnya. Manusia adalah makhluk yang kompleks, sehingga tidaklah mudah untuk mendapatkan satu gambaran untuknya, tidak ada satu cara untuk memahami makhluk ini dalam keadaan secara utuh, maupun dalam bagian-bagiannya, tidak juga dalam memahami hubungannya dengan alam sekitarnya."

Selanjutnya, ia mengatakan: "Kebanyakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para ahli yang mempelajari manusia hingga kini masih tetap tanpa jawaban, karena terdapat daerah-daerah yang tidak terbatas dalam diri (batin) kita yang tidak diketahui".

Keterbatasan pengetahuan, menurutnya, disebabkan karena keterlambatan pembahasan tentang manusia, sifat akal manusia dan kompleksnya hakikat manusia. Kedua faktor terakhir adalah faktor permanen, sehingga tidaklah berlebihan menurutnya "jika kita mengambil kesimpulan bahwa setiap orang dari kita terdiri dari iring-iringan bayangan yang berjalan di tengah-tengah hakikat yang tidak diketahui."

Dari segi pandangan seorang beragama, kiranya dapat dikatakan bahwa untuk mengetahui hal tersebut dibutuhkan pengetahuan dari pencipta Yang Maha Mengetahui melalui wahyu-wahyu-Nya, karena memang manusia adalah satu-satunya makhluk yang diciptakan atas peta gambaran Tuhan dan yang dihembuskan kepadanya Ruh ciptaanNya.

Nah, apa yang dikatakan Al-Quran tentang manusia? Tidak sedikit ayat Al-Quran yang berbicara tentang manusia; bahkan manusia adalah makhluk pertama yang telah disebut dua kali dalam rangkaian Wahyu Pertama (QS 96:1-5). Manusia sering mendapat pujian Tuhan. Dibandingkan dengan makhluk-makhluk lain, ia mempunyai kapasitas yang paling tinggi (QS 11:3), mempunyai kecenderungan untuk dekat kepada Tuhan melalui kesadarannya tentang kehadiran Tuhan yang terdapat jauh di bawah alam sadarnya (QS 30:43). Ia diberi kebebasan dan kemerdekaan serta kepercayaan penuh untuk memilih jalannya masing-masing (QS 33:72; 76:2-3). Ia diberi kesabaran moral untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk, sesuai dengan nurani mereka atas bimbingan wahyu (QS 91:7-8). Ia adalah makhluk yang dimuliakan Tuhan dan diberi kesempurnaan dibandingkan dengan makhluk lainnya (QS 17:70) serta ia pula yang telah diciptakan Tuhan dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS 95:4).

Namun di lain segi, manusia ini juga yang mendapat cercaan Tuhan. Ia amat aniaya dan mengingkari nikmat (QS 14:34), dan sangat banyak membantah (QS 22:67). Ini bukan berarti bahwa ayat-ayat Al-Quran bertentangan satu sama lain, tetapi hal tersebut menunjukkan potensi manusiawi untuk menempati tempat terpuji, atau meluncur ke tempat yang rendah sehingga tercela.

Al-Quran menjelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah, kemudian setelah sempurna kejadiannya, Tuhan menghembuskan kepadanya Ruh ciptaan-Nya (QS 38:71-72). Dengan "tanah" manusia dipengaruhi oleh kekuatan alam seperti makhluk-makhluk lain, sehingga ia butuh makan, minum, hubungan seks, dan sebagainya, dan dengan "Ruh" ia diantar ke arah tujuan non-materi yang tak berbobot dan tak bersubstansi dan yang tak dapat diukur di laboratorium atau bahkan dikenal oleh alam material.

Dimensi spiritual inilah yang mengantar mereka untuk cenderung kepada keindahan, pengorbanan, kesetiaan, pemujaan, dan sebagainya. Ia mengantarkan mereka kepada suatu realitas yang Maha Sempurna, tanpa cacat, tanpa batas dan tanpa Akhir: wa anna ila rabbika Al-Muntaha -- dan sesungguhnya kepada Tuhan-Mu-lah berakhirnya segala sesuatu (QS 53:42). Hai manusia, sesungguhnya engkau telah bekerja dengan penuh kesungguhan menuju Tuhanmu dan pasti akan kamu menemui-Nya" (QS 84:6).

Dengan berpegang kepada pandangan ini, manusia akan berada dalam satu alam yang hidup, bermakna, serta tak terbatas, yang dimensinya melebar keluar melampaui dimensi "tanah", dimensi material itu.

Al-Quran tidak memandang manusia sebagai makhluk yang tercipta secara kebetulan, atau tercipta dari kumpulan atom, tapi ia diciptakan setelah sebelumnya direncanakan untuk mengemban satu tugas, Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi (QS 2:30). Ia dibekali Tuhan dengan potensi dan kekuatan positif untuk mengubah corak kehidupan di dunia ke arah yang lebih baik (QS 13:11), serta ditundukkan dan dimudahkan kepadanya alam raya untuk dikelola dan dimanfaatkan (QS 45:12-13). Antara lain, ditetapkan arah yang harus ia tuju (QS 51:56) serta dianugerahkan kepadanya petunjuk untuk menjadi pelita dalam perjalanan itu (QS 2:38).
Penutup

Demikian filsafat materialisme dengan aneka ragam panoramanya berbicara tentang manusia. Dan demikian pula Al-Quran. Keduanya telah menjelaskan pandangannya. Keduanya telah mengajak manusia untuk menemukan dirinya, tapi yang pertama berusaha untuk menyeretnya ke debu tanah dari Ruh Tuhan, sedangkan Al-Quran mengajaknya untuk meningkat dari debu tanah menuju Tuhan Yang Mahaesa.

==============================================KONSEP-KONSEP KOSMOLOGIS
oleh Achmad Baiquni

Telah banyak kitab yang ditulis ulama masyhur untuk menafsirkan ayat-ayat suci al-Qur'an --yang merupakan garis-garis besar ajaran Islam itu-- dengan menggunakan ayat-ayat lain di dalam kitab suci tersebut, sebagai bandingan, dan dengan Sunnah Rasul sebagai penjelasan. Namun, dalam al-Qur'an sendiri, ciptaan Tuhan di seluruh jagad raya ini secara jelas disebutkan sebagai "ayat-ayat Allah", misalnya dalam surah 'Ali Imran 190 disebut, Sesungguhnya dalam ciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya malam dan siang, terdapat ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang berakal (dapat menalar). Karenanya, maka sebagai padanan untuk mendapatkan arti ayat-ayat al-Qur'an yang menyangkut al-Kaun dapat digunakan juga ayat-ayat Allah yang berada di dalam alam semesta ini.

Mengingat hal-hal tersebut di atas, maka tidaklah mengherankan apabila ketetapan dalam penafsiran ayat-ayat al-Qur'an yang berisi konsep-konsep Kauniyah sangat bervariasi, tergantung pada pengetahuan mufassir tentang alam semesta itu sendiri. Untuk memberikan contoh yang nyata, kita dapat menelaah ayat-ayat berikut,

Dan tidakkah orang-orang kafir itu mengetahui bahwa sama, [1] dan ardh [2] itu dahulu sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan keduanya (QS. al-Anbiya': 30. Dan sama' itu kami bangun dengan kekuatan dan sesungguhnya kamilah yang meluaskannya (QS. al-Dzariyat: 47).

Seseorang yang hidup dalam abad 9 M akan mengatakan bahwa kata sama' artinya langit; pengertiannya ialah bahwa langit itu adalah sebuah bola super raksasa yang panjang radiusnya tertentu, yang berputar mengelilingi sumbunya. Dan pada dindingnya tampak menempel bintang-bintang yang gemerlapan di malam hari. Bola ini dikatakan mewadahi seluruh ruang alam dan segala sesuatu yang berada di dalamnya. Ia merasa yakin bahwa persepsinya mengenai langit itulah yang sesuai dengan apa yang dapat diamati setiap hari, kapan pun juga. Bintang-bintang tampak tidak berubah posisinya yang satu terhadap yang lain, dan seluruh langit itu berputar-putar dalam satu hari (siang dan malam).

Apa yang kiranya dapat kita harapkan dari orang ini andaikata ia diminta memberikan penafsiran (bukan sekadar salinan kata-kata) ayat-ayat tersebut? Tentu saja ia akan memberikan interpretasi yang sesuai dengan persepsinya tentang langit, serta ardh yaitu bumi yang datar yang dikurung oleh bola langit. Dan mungkin sekali ia akan mengatakan bahwa ayat 30 surah al-Anbiya' itu melukiskan peristiwa ketika Tuhan menyebutkan langit menjadi bola, setelah ia sekian lama terhampar di permukaan bumi seperti layaknya sebuah tenda yang belum dipasang. Dapat kita lihat dalam kasus ini bahwa konsep kosmologis dalam al-Qur'an, mengenai penciptaan alam semesta, yang dikemukakan orang itu sangatlah sederhana. Dan itu tidaklah benar, karena konsepsinya tidak mampu mengakomodasikan gejala yang dinyatakan ayat 4 surah al-Dzariyat.

Sebuah langit yang berbentuk bola dengan jari-jari tertentu bukanlah langit yang bertambah luas. Apalagi kalau ia melingkupi seluruh ruang kosmos beserta isinya; tidak ada lagi sesuatu yang lebih besar daripadanya. Pada hemat saya, sesuatu konsepsi mengenai alam semesta yang benar harus dapat dipergunakan untuk menerangkan semua peristiwa yang dilukiskan ayat-ayat dalam kitab suci; ia harus sesuai dengan konsep-konsep kosmologis dalam al-Qur'an. Untuk mendapatkan konsepsi yang benar itu pada hakekatnya telah diberikan petunjuk sang pencipta misalnya dalam ayat 101 surah Yunus, Katakanlah (wahai Muhammad), Perhatikanlah dalam intighon apa yang ada di sama' dan di ardh (QS. Yunus: 101). Dalam teguran ayat 1 dan 18 dalam surah al-Ghasyiyah, Maka apakah mereka itu tak memperhatikan onta-dalam intighon, bagaimana ia diciptakan. Dan sama', bagaimana ia ditinggikan. (QS. al-Ghasyiyah: 1 dan 18). Serta dalam ayat 190 dan 191 surah Ali Imran, Sesungguhnya dalam penciptaan sama' dan ardh, serta silih bergantinya siang dan malam, terdapat ayat-ayat bagi orang-orang yang berakal (dapat menalar). Yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan pikirkan tentang penciptaan sama' dan ardh, wahai Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia; Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa azab neraka. (QS. Ali Imran: 190 dan 191).

Dengan diikutinya perintah dan petunjuk ini, maka muncullah di lingkungan umat Islam suatu kegiatan observasional yang disertai dengan pengukuran, sehingga ilmu tidak lagi bersifat kontemplatif belaka, seperti yang berkembang di lingkungan Yunani, tapi mempunyai ciri empiris sehingga tersusunlah dasar-dasar sains. Penerapan metode ilmiah ini, yang terdiri atas pengukuran teliti pada observasi dan penggunaan pertimbangan yang rasional, telah mengubah astrologi menjadi astronomi. Karena telah menjadi kebiasaan para pakar menulis hasil penelitian orang lain, maka tersusunlah himpunan rasionalitas kolektif insani yang kita kenal sebagai sains. Jelaslah di sini bahwa sains adalah hasil konsensus di antara para pakar.

Kita ingat ayat 3, 4 dan 5 surah al-'Alaq, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. yang mengajar dengan qalam. [3] Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya. Penalaran tentang "bagaimana" dan "mengapa", yang menyangkut proses-proses alamiah di langit itu, menyebabkan timbulnya cabang baru dalam sains yang dinamakan astrofisika, yang bersama-sama astronomi membentuk konsep-konsep kosmologi. Meskipun ilmu pengetahuan keislaman ini tumbuh sebagai akibat dari pelaksanaan salah satu perintah agama, kiranya perlu kita pertanyakan apakah benar konsep kosmologi yang berkembang dalam sains itu sejalan dengan apa yang terdapat dalam al-Qur'an. Sebab obor pengembangan ilmu telah mulai berpindah tangan dari umat Islam kepada para cendekiawan bukan Islam sejak pertengahan abad ke 13 sampai selesai dalam abad 17, sehingga sejak itu sains tumbuh dalam kerangka acuan budaya, mental dan spiritual yang bukan Islam, dan yang memiliki nilai-nilai tak Islami.

Mari kita kaji sambil menelusuri perkembangan ilmu kealaman sejak akhir abad 19 hingga akhir abad 20, ketika ia berjalan sangat cepat, jauh melampaui kelajuannya dalam abad-abad sebelumnya, sejalan dengan kecanggihan instrumentasi yang dipergunakan dalam observasi dan matematika sebagai sarana komputasi. Kita akan menemukan bahwa pada tahap-tahap tertentu ia tampak tidak sesuai dengan ajaran agama kita, sedangkan dalam fase-fase lain menghasilkan kesimpulan yang sehaluan dengannya.

Seseorang yang hidup pada akhir abad 19, yang telah mengetahui melalui kegiatan sainsnya, bahwa bintang-bintang di langit jaraknya dari bumi tidak sama, dan bahkan mampu mengukur jarak itu dan mengatakan berapa massanya, tak lagi akan mengatakan, langit itu sebuah bola super raksasa. Ia akan mengatakan, langit adalah ruang jagad-raya, yang di dalamnya terdapat bintang-bintang, sebagian diikuti satelitnya, dan ada bintang-bintang kembar dan gerombolan-gerombolan bintang dalam galaksi kita yang disebut Bimasakti. Karena konsep kosmologi yang berlaku waktu itu berasal dari Newton, ia akan mengatakan juga bahwa bola super besar yang mewadahi seluruh ruang kosmos itu tidak ada sebab baginya ruang jagad-raya ini tak berhingga besarnya dan tidak mempunyai batas.

Sudah tentu konsep kosmologi sains abad yang lalu ini tidak sesuai dengan konsep al-Qur'an, karena tak dapat mengakomodasi peristiwa yang: dilukiskan ayat 30 surah al-Anbiya' dan ayat 47 surah al-Dzariyat. Lebih dari itu bahkan bertentangan dengan ajaran agama kita; sebab alam semesta yang tak terbatas dan tak berhingga besarnya, dianggap tak berawal dan tidak berakhir. Dan kita akan melihat sepanjang pertumbuhan sains selanjutnya bahwa ide-ide semacam ini, yang mengandung konsepsi tentang alam yang langgeng, ada sejak dulu dan akan ada seterusnya, selalu timbul-tenggelam. (Karena itu, maka saya selalu menganjurkan agar umat Islam yang ingin mengejar ketinggalan mereka dalam sains dan teknologi akhir-akhir ini bersiap-siap mengadakan langkah-langkah pengamanan dengan meng-Islamkan sains, sehingga sains kembali dapat berkembang dalam kerangka sistem nilai yang Islami).

Dari uraian di atas bahwa konsep kosmologi sains pada abad ke 19 gagal total dan sama sekali tak mampu menerangkan apa yang terkandung dalam dua ayat tersebut di atas. Padahal mereka baru merupakan sebagian saja dari ayat-ayat al-Qur'an yang berisi konsep-konsep kosmologi. Kita dapat juga mengemukakan beberapa ayat lainnya sebagai berikut,

Dalam pada itu Dia mengarah pada penciptaan sama', dan ia penuh dukhon [4], lalu Dia berkata kepadanya dan kepada ardh, Datanglah kalian mematuhi-Ku dengan suka atau terpaksa; keduanya menjawab: kami datang dengan taat (QS. Fushshilat: 11)

Maka Dia menjadikannya tujuh sama' dalam dua hari, dan Dia mewahyukan kepada tiap sama' peraturannya masing-masing; dan kami hiasi langit dunia dengan pelita-pelita, dan Kami memeliharanya; demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (QS. Fushshilat: 12)

Allah-lah yang telah menciptakan tujuh sama' dan ardh seperti itu pula (QS. al-Thalaq: 12)

Allah-lah yang menciptakan sama' dan ardh dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, dan pada waktu itu pula bersemayam di arsy-Nya [5] (QS. al-Sajadah:4)

Dan Dialah yang telah menciptakan sama' dan ardh dalam enam hari, ada pun Arsy-Nya telah tegak pada ma' [6] untuk menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalnya (QS. Hud: 7)

Sesungguhnya Allah menahan sama' dan ardh agar jangan lenyap, dan sungguh jika keduanya akan lenyap dan tak ada siapa pun yang dapat menahan keduanya itu selain Allah; Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun (QS. Fathir: 41)

Pada hari Kami gulung sama' seperti menggulung lembaran tulis; sebagaimana Kami telah mulai awal penciptaan, begitulah Kami akan mengembalikannya; itulah janji yang akan kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya (QS. al-Anbiya': 104)

Sekarang mari kira cari pengertian yang terdapat dalam ayat itu. Kita telah melihat dari contoh-contoh yang diberikan, bahwa dengan bekal pengetahuan abad 19 saja seseorang tak mungkin memahaminya; meski ia seorang pakar yang ulung sekali pun. Sebab konsepsinya tentang alam semesta memang salah hingga tidak cocok dengan apa yang ada dalam al-Qur'an.

Apa yang akan dikatakan oleh seorang kosmolog atau seorang fisikawan abad 20, jika ia ditanya tentang konsep kosmologi sains yang mutakhir yang dihasilkan penelitian para pakar? Secara garis besar, jawabnya kira-kira sebagai berikut: Konsepsi mengenai alam semesta ini sebenarnya mulai mengalami perubahan sejak tahun 1929 ketika Hubble melihat dan yakin bahwa galaksi-galaksi di sekitar Bimasakti menjauhi kita dengan kelajuan yang sebanding dengan jarak dari bumi; yang lebih jauh kecepatannya lebih besar, sehingga dalam sains terdapat istilah alam yang mengembang (expanding universe). Hal ini mengingatkan orang pada pacuan kuda; kuda yang paling laju akan berlari paling depan. Karena kelajuan dan jarak masing-masing galaksi dari bumi diketahui, tidak sulit untuk menghitung kapan mereka itu mulai berlari.

Pada tahun 1952 Gamow berkesimpulan bahwa galaksi-galaksi di seluruh jagad-raya yang cacahnya kira-kira 100 milyar dan masing-masing rata-rata berisi 100 milyar bintang itu pada mulanya berada di satu tempat bersama-sama dengan bumi, sekitar 15 milyar tahun yang lalu. Materi yang sekian banyaknya itu terkumpul sebagai suatu gumpalan yang terdiri dari neotron; sebab elektron-elektron yang berasal dari masing-masing atom telah menyatu dengan protonnya dan membentuk neotron sehingga tak ada gaya tolak listrik antara masing-masing elektron dan antara masing-masing proton. Gumpalan ini berada dalam ruang alam dan tanpa diketahui sebab musababnya meledak dengan sangat dahsyat sehingga terhamburlah materi itu ke seluruh ruang jagad-raya; peristiwa inilah yang kemudian terkenal sebagai "dentuman besar" (big bang).

Sudah barang tentu gumpalan sebesar itu tak pernah bergelimpangan di ruang kosmos; sebab gaya gravitasi gumpalan itu akan begitu besar sehingga ia akan teremas menjadi sangat kecil. Lebih kecil dari bintang pulsar yang jari-jarinya hanya sebesar 2 sampai 3 kilometer dan massanya kira-kira 2 sampai 3 kali massa sang surya, dan bahkan lebih kecil dari lobang hitam (black hole) yang massanya jauh melebihi pulsar dan jari-jarinya menyusut mendekati ukuran titik. Gambarkan saja dalam angan-angan, berapa besar kepadatan materi dalam titik yang volumenya nol itu jika selurnh massa 100 milyar kali 100 milyar bintang sebesar matahari dipaksakan masuk di dalamnya! Inilah yang biasa disebut sebagai singularitas. Jadi konsep dentuman besar terpaksa dikoreksi yaitu bahwa keberadaan alam semesta ini diawali oleh ledakan maha dahsyat ketika tercipta ruang-waktu dan energi yang keluar dari singularitas dengan suhu yang tak terkirakan tingginya.

Para pakar berpendapat bahwa alam semesta tercipta dari ketiadaan sebagai goncangan vakum yang membuatnya mengandung energi yang sangat tinggi dalam singularitas yang tekanannya menjadi negatif. Vakum yang mempunyai kandungan energi yang luarbiasa besarnya serta tekanan gravitasi yang negatif ini menimbulkan suatu dorongan eksplosif keluar dari singularitas. Tatkala alam mendingin, karena ekspansinya, sehingga suhunya merendah melewati 1.000 trilyun-trilyun derajat, pada umur 10-35 sekon, terjadilah gejala "lewat dingin". Pada saat pengembunan tersentak, keluarlah energi yang memanaskan kosmos kembali menjadi 1.000 trilyun-trilyun derajat, dan selurnh kosmos terdorong membesar dengan kecepatan luar biasa selama waktu 10-32 sekon. Ekspansi yang luar biasa cepataya ini menimbulkan kesan-kesan alam kita digelembungkan dengan tiupan dahsyat sehingga ia dikenal sebagai gejala inflasi.

Selama proses inflasi ini, ada kemungkinan bahwa tidak hanya satu alam saja yang muncul, tetapi beberapa alam; berapa? duakah? tigakah? atau berapa? para ilmuwan tidak tahu. Dan masing-masing alam dapat mempunyai hukum-hukumnya sendiri; tidak perlu aturannya sama dengan apa yang ada di alam kita ini. Karena materialisasi dari energi yang tersedia, yang berakibat terhentinya inflasi, tidak terjadi secara serentak, maka di lokasi-lokasi tertentu terdapat konsentrasi materi yang merupakan benih galaksi-galaksi yang tersebar di seluruh kosmos. Jenis materi apa yang muncul pertama-tama di alam ini tidak seorang pun tahu; namun tatkala umur alam mendekati seper-seratus sekon, isinya terdiri atas radiasi dan partikel-partikel sub-nuklir. Pada saat itu suhu kosmos adalah sekitar 100 milyar derajat dan campuran partikel dan radiasi yang sangat rapat tetapi bersuhu sangat tinggi itu lebih menyerupai zat-alir daripada zat padat sehingga para ilmuwan memberikan nama "sop kosmos" kepadanya Antara umur satu sekon dan tiga menit terjadi proses yang dinamakan nukleosintesis; dalam periode ini atom-atom ringan terbentuk sebagai hasil reaksi fusi-nuklir. Baru setelah umur alam mencapai 700.000 tahun elektron-elektron masuk dalam orbit mereka sekitar inti dan membentuk atom sambil melepaskan radiasi; pada saat itu seluruh langit bercahaya terang benderang dan hingga kini "cahaya" ini masih dapat diobservasi sebagai radiasi gelombang mikro.

Menurut perhitungan kami, alam semesta mempunyai dimensi 10; yaitu 4 buah dimensi ruang-waktu yang kita hayati, dan 6 lainnya yang tidak kita sadari, karena "tergulung" dengan jarij-ari 10-32 sentimeter yang bermanifestasi sebagai muatan listrik dan muatan nuklir. Dimensi yang kita hayati adalah dimensi yang, katakan saja, "terbentang" dan mengejawantah sebagai ruang-waktu. Kalau semua yang telah dirintis secara matematis ini mendapatkan pembenaran dari eksprimen atau observasi di alam luas, maka ada kemungkinan bahwa alam yang kita huni ini mempunyai kembaran (shadow world) yang sebenarnya berada di sekeliling kita, tapi tak dapat kita lihat; ia hanya dapat kita hubungi lewat medan gaya gravitasi sedangkan hukum alamnya tidak perlu sama dengan yang berlaku di dunia ini.

Begitulah kira-kira uraian fisikawan itu. Sudah tentu apa yang dikatakan itu adalah hasil mutakhir kegiatan penelitian dan saling kaji antara para pakar dan merupakan konsensus. Selama perjalanan mencari kebenaran itu, sebenarnya sains telah mengalami penyelewengan-penyelewengan yang akhirnya terbongkar kesalahannya, karena tak cocok dengan kenyataan, dan mendapatkan pembetulan. Saya akan mengungkapkan beberapa saja yang relevan, sebagai contoh.

Pertama, ketika persamaan matematis Einstein, yang dirumuskan untuk melukiskan alam semesta, dinyatakan oleh Friedman bahwa ia memberi gambaran kosmos yang mengembang, ia segera diubah oleh si-perumus agar sesuai dengan konsep kosmologi pada waktu itu; yaitu kosmos yang statis. Tapi langkah pembetulan itu mendapat tamparan, karena Hubble mengobservasi justeru jagad-raya ini berekspansi. Einstein mengalah dan kembali ke perumusannya yang semula yang melukiskan alam yang tak statis, tapi berekspansi.

Kedua, ketika gagasan Gamow tentang dentuman besar yang menjurus pada konsep alam semesta yang berawal dikumandangkan beberapa kosmolog yang dipelopori Hoyle mengajukan tandingan yang dikenal sebagai kosmos yang mantap (steady state universe) yang menyatakan bahwa alam semesta ajeg sejak dulu sampai sekarang dan hingga nanti tanpa awal dan tanpa akhir. Namun terungkapnya keberadaan gelombang mikro yang mendatangi bumi dari segala penjuru alam secara uniform, oleh Wilson dan Penzias pada 1964, telah mendorong para pakar mengakuinya sebagai kilatan dalam alam semesta yang tersisa dari peristiwa dentuman besar. Dengan demikian maka konsepsi yang berawal lebih dikukuhkan.

Ketiga, ketika dentuman besar tak dapat disangkal, beberapa ilmuwan mencoba mengembalikan keabadian kosmos dengan mengatakan, alam semesta ini berkembang-kempis (oscillating universe). Namun Weinberg menunjukkan kepalsuannya. Sebab alam yang berkelakuan seperti itu, meledak dan masuk kembali tak henti-hentinya tak berawal dan tak berakhir, entropinya besarnya tidak terhingga; suatu asumsi yang konsekuensinya tak didukung kenyataan. Kita lihat bahwa hasrat mempertahankan konsepsi alam semesta yang tak berawal (tak diciptakan) selalu menemui kegagalan, karena tak sesuai dengan kenyataan yang terobservasi.

Bagaimana para fisikawan-kosmolog dapat mengatakan semuanya itu tanpa melihat sendiri kejadiannya? Sebenarnya mereka melihat dua gejala, yaitu ekspansi alam semesta dan radiasi gelombang mikro, yang mereka pergunakan untuk menelusuri kembali peristiwanya yang terjadi sekitar 15 milyar tahun lalu, seperti layaknya tim detektif yang ingin memecahkan sebuah misteri dengan menggunakan sekelumit abu rokok dan pecahan-pecahan gelas yang berserakan di sekitar tempat kejadian. Kalau para detektif itu cukup memakai penalaran logis saja, maka para pakar, di samping menggunakan pertimbanganpertimbangan rasional, harus melandasinya juga dengan pengetahuan sunnatullah, segenap peraturan Allah swt yang mengendalikan tingkah laku alam, yang dalam ayat 23 surah al-Fath dinyatakan memiliki stabilitas, sebagai sunnat-u 'l-lah yang berlaku sejak dulu, sekali-kali kamu tak akan menemukan perubahan pada sunnatullah itu.

Apakah para fisikawan-kosmolog mengetahui nasib alam itu pada akhirnya? Ada dua pandangan yang dianut dalam sains yaitu, pertama, alam semesta ini "terbuka," sehingga ia akan berekspansi selamanya, dan kedua jagad raya ini "tertutup," sehingga pada suatu saat ekspansinya akan berhenti dan alam kembali mengecil untuk akhirnya seluruhnya mencebur kembali dalam singularitas, tempat ia keluar dulu kala. Kapan? Mereka tak tahu. Sebab mereka tak mempunyai informasi berapa sebenarnya massa yang terkandung dalam alam ini; sebagian massa itu bercahaya, sebagian gelap, sedangkan sebagian lagi dibawa zarah-zarah yang disebut neutrino.

Qaul yang pertama didasarkan pada kenyataan bahwa masa seluruh alam ini tak cukup besar untuk menarik kembali semua galaksi yang bertebaran, karena bintang-bintang yang bercahaya dan materi antar bintang, yang terobservasi pengaruhnya, hanya dapat menyajikan sekitar 20 persen saja dari gaya yang diperlukan, yaitu yang dinamakan gaya kritis. Sedangkan qaul yang kedua mendasari pernyataannya dengan adanya neutrino- neutrino yang mereka percayai membawa sebagian besar dari massa alam ini sehingga sebagai totalitas kekuatan gaya kritis itu akan terlampaui.

Sekarang marilah kita gali konsep-konsep kosmologi dalam al-Qur'an, tidak dengan pengetahuan orang abad ke 9 atau ke 19 melainkan dengan pengetahuan seseorang dari abad 20. Saya akan menafsirkan ayat-ayat yang telah dicantumkan di atas, dan yang saya pilih di antara sekian banyak ayat yang mengandung konsep- konsep tersebut, sebagai berikut,

Dan tidakkah orang yang kafir itu mengetahui bahwa ruang waktu dan energi-materi itu dulu sesuatu yang padu (dalam singularitas), kemudian kami pisahkan keduanya itu (QS. al-Anbiya': 30)

Dan ruang waktu itu Kami bangun dengan kekuatan (ketika dentuman besar dan inflasi melandanya sehingga beberapa dari dimensinya menjadi terbentang) dan sesungguhnya Kamilah yang m eluaskannya (sebagai kosmos yang berekspansi) (QS. al-Dzariyat: 47)

Dalam pada itu Dia mengarah pada penciptaan ruang-waktu dan ia penuh "embunan" (dari materialisasi energi), lalu Dia berkata kepadanya dan kepada materi: Datanglah kalian mematuhi (peraturan)-Ku dengan suka atau terpaksa; keduanya menjawab: Kami datang dengan kepatuhan. (QS. Fushshilat: 11).

Maka dia menjadikannya tujuh ruang-waktu (alam semesta) dalam dua hari, dan Dia mewahyukan kepada tiap alam itu peraturan (hukum alam)-nya masing-masing; dan kami hiasi ruang-waktu (alam) dunia dengan pelita-pelita, dan Kami memeliharanya; demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui (QS. Fushshilat: 12)

Allah-lah yang menciptakan tujuh ruang-waktu (alam semesta), dan materinya seperti itu pula. (QS. al-Thalaq: 12)

Allah-lah yang menciptakan ruang-waktu dan materi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam hari, dan pada saat itu pula menegakkan pemerintahan-Nya (yang seluruh perangkat peraturannya ditaati oleh segenap mahluk-Nya dengan suka hati) (QS. al-Sajadah: 4)

Dan Dia-lah yang telah menciptakan ruang-waktu dan materi dalam enam hari, sedang pemerintahan-Nya telah tegak pada fase zat alir (yaitu sop kosmos) untuk menguji siapakah di antara kalian yang lebih baik amalannya (QS. Hud: 7)

Sesungguhnya Allah menahan ruang-waktu (alam semesta) dan materi di dalamnya agar jangan lenyap (sebagai jagad-raya yang terbuka), dan sungguh jika keduanya akan lenyap tiada siapa pun yang dapat menahan keduanya selain Allah; sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun dan Maha Pengampun (QS. al-Fathir: 41)

Pada hari Kami gulung ruang-waktu (alam semesta) laksana menggulung lembaran tulis; sebagaimana Kami telah mulai awal penciptaan, begitulah Kami akan mengembalikannya; itulah janji yang akan kami tepati; sesungguhnya Kamilah yang akan melaksanakannya (QS. al-Anbiya': 104).

Demikian konsep-konsep kosmologi yang dapat digali dari al-Qur'an sebagaimana saya melihatnya selaku orang yang berkecimpung dalam bidang sains. Mengatakan bahwa apa yang telah saya lakukan ini sebagai usaha menarik-narik al-Qur'an agar sejalan atau cocok dengan sains, hasil karya pikir manusia, adalah suatu tuduhan yang tak berdasar. Apa yang telah saya lakukan di sini bukanlah pembenaran (justification) sains dengan al-Qur'an; karena ada beberapa konsepsi sains yang telah saya tolak, karena tidak sesuai dengan al-Qur'an. Dan tidak pula saya menarik al-Qur'an agar sesuai dengan sains. Patokan saya adalah kebenaran kitab suci umat Islam, dan apa yang bertentangan dengannya saya tolak. Dan bukankah justeru Allah swt sendiri yang mengungkapkan adanya gejala ekspansi kosmos dan radiasi gelombang mikro kepada para ilmuwan, untuk membimbing mereka dari kesesatan dalam memahami ciptaanNya, hingga para ilmuwan yang setia kepada tradisi umat Islam, yang salaf, memeriksa ruang-waktu (alam semesta) serta materi di dalamnya sesuai dengan perintah-Nya dalam surah Yunus 101 itu mendapatkan petunjuk ke arah yang benar seperti tercantum dalam surah Fushshilat 53, Akan Kami perlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap penjuru dan dalam diri mereka sendiri sehingga jelaslah bagi mereka itu bahwa ia (al-Qur'an) adalah yang benar.

Dalam awal uraian saya telah dikatakan bahwa penggalian konsep-konsep kosmologi dalam al-Qur'an merupakan pekerjaan yang tak kunjung henti. Memang begitulah karena sains akan terus berkembang dan akan senantiasa menemukan hal-hal yang baru yang dapat lebih melengkapi pengetahuan manusia hingga dapat lebih memahami ayat-ayat Allah.

CATATAN

Di bawah ini disajikan pertimbangan yang saya pergunakan untuk memilih kata-kata dalam penafsiran.

1. Sama', kini tak lagi diartikan sebagai bola super-raksasa yang dindingnya ditempeli bintang-bintang, melainkan ruang alam yang di dalamnya terdapat bintang-bintang, galaksi-galaksi dan lain-lainnya. Karena secara eksprimental dapat dibuktikan bahwa ruang serta waktu merupakan satu kesatuan, maka saya gunakan istilah ruang-waktu sebagai ganti "ruang".

2. Ardh, bumi atau tanah; karena bumi baru terbentuk sekitar 4,5 milyar tahun lalu di sekitar matahari, dan tanah di bumi kita ini baru terjadi sekitar 3 milyar tahun lalu sebagai kerak di atas magma. Maka saya condong mengartikan kata-kata ardh dengan istilah "materi," yakni bakal-bumi, yang sudah ada sesaat setelah Allah menciptakan jagad-raya. Dan karena telah terbukti bahwa materi dan energi setara dan dapat berubah dari yang satu menjadi yang lain, maka saya akan mencakup keduanya dalam istilah energi-materi.

3. Qalam, pena; karena orang dapat menulis sesuatu tak hanya dengan pena, misalnya dengan lidi-aren, dengan pangkal bulu, dengan bolpen, dengan vulpen, dengan kuas, dengan mesin ketik dan lain-lain sebagainya, maka saya condong untuk menggunakan istilah sarana tulis sebagai ganti "pena". Malahan saya lebih suka mengartikan sebagai "karya tulis".

4. Dukhan asap atau uap; pada saat awal penciptaan, atom-atom yang belum berbentuk karena suhu alam masih sangat tinggi dan elektron-elektron belum dapat ditangkap oleh inti-inti atom, bahkan inti atom pun pada saat itu belum terbentuk! Oleh karenanya, maka saya condong menggunakan istilah embunan, yang kecuali terkandung dalam asap dan uap juga lebih mengena bila dipergunakan melukiskan gejala yang ditemukan pada suatu sistem yang mendingin dari suhu yang sangat tinggi (dalam kasus ini bertrilyun-trilyun derajat).

5. Arsy, singgasana atau tahta; karena melukiskan Tuhan duduk di singgasana adalah syirik, saya condong untuk menafsirkan sebagai pemerintahan lengkap dengan sarana, aparatur dan peraturannya. Sebab jika kita mengatakan: itu keputusan Bina Graha, hal ini tidak berarti bahwa gedung itulah yang mengambil keputusan, melainkan pemerintah Indonesia yang bertindak. Karenanya, maka saya lebih suka mempergunakan katakata "Pemerintahan" (Allah) untuk mengartikan kata-kata arsy.

6. Ma', air atau zat alir; karena dalam fase penciptaan alam itu air yang terdiri dari atom oksigen dan atom-atom hidrogen belum dapat berbentuk, maka saya memilih maknanya sebagai zat alir. Dan karena pada saat itu isi alam semesta yakni radiasi dan materi pada suhu yang sangat tinggi itu wujudnya lain daripada yang kita dapat temui di dunia sekarang ini, maka penggunaan istilah "sop kosmos" sebagai keterangan melukiskan zat yang sangat rapat tapi dapat mengalir pada suhu yang amat tinggi, tidaklah terlalu aneh.Bucaille: ASAL-USUL MANUSIA

ASAL-USUL MANUSIA
Menurut Bibel, Al-Quran, Sains
Dr. Maurice Bucaille
Penerbit Mizan, Cetakan VII, 1994

------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
------------------------------------------------------------

DAFTAR ISI

19. ASAL-USUL DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN
Asal-Usul Kehidupan
Keberlangsungan Kehidupan

20. ASAL-USUL MANUSIA DAN TRANSFORMASI-TRANSFORMASI BENTUK
MANUSIA SEPANJANG ZAMAN
Makna Spiritual Mendalam Penciptaan Manusia dari Tanah
Komponen-Komponen Bumi (Tanah) Dan Pembentukan Manusia
Transformasi-Transformasi Manusia Sepanjang Berabad-Abad

21. REPRODUKSI MANUSIA: AKIBAT-AKIBATNYA ATAS TRANSFORMASI-
TRANSFORMASI SPESIES
Pengingat Gagasan-Gagasan Tertentu Mengenai Reproduksi
Manusia
Pernyataan-Pernyataan dalam Al-Quran
Sejumlah Cairan Yang Dibutuhkan Untuk Pembuahan
Kompleksitas Cairan Pembuah
Penanaman Telur Dalam Organ-Organ Kemaluan Wanita
Evolusi Embrio di Dalam Rahim
Transformasi-Transformasi Bentuk Manusia Sepanjang Abad
dan Perkembangan Embrionik

------------------------------------------------------------
19. ASAL-USUL DAN KEBERLANGSUNGAN KEHIDUPAN
------------------------------------------------------------

Salah satu sifat asli Al-Quran, yang membedakannya dari
Bibel sebagaimana disebutkan di atas, adalah bahwa untuk
mengilustrasikan penegasan yang berulang-ulang tentang
ke-Mahakuasaan Tuhan, Kitab tersebut merujuk kepada suatu
keragaman gejala alam. Dalam hal sejumlah besar fenomena ini
ia juga memberilan suatu uraian terinci tentang cara
fenomena-fenomena itu berevolusi -penyebab-penyebab dan
akibat-akibatnya. Kesemua rincian ini pantas untuk
diperhatikan. Pernyataan-pernyataan yang dikandung oleh
Al-Quran tentang manusia, adalah di antara yang paling
mengejutkan saya ketika saya membaca kitab tersebut untuk
pertama kalinya dalam bahasa Arab aslinya. Hanya yang
aslinya sajalah yang bisa menjelaskan makna sejati
pernyataan-pernyataan yang amat sering disalahterjemahkan
disebabkan alasan-alasan yang disebut di atas.

Yang menjadikan penemuan-penemuan ini sangat penting adalah
bahwa kesemuanya itu merujuk pada banyak pengertian yang
belum dikenal pada saat-saat Al-Quran diwahyukan kepada
manusia dan yang -baru empat belas abad kemudian- terbukti
sepenuhnya selaras dengan sains modern. Dalam konteks ini
sama sekali tak perlu mencari-cari penjelasan-penjelasan
palsu yang cenderung muncul di beberapa publikasi dan bahkan
di dalam sejarah-sejarah ilmu kedokteran yang di dalamnya
Muhammad dianggap sebagai memiliki kemampuan-kemampuan
kedokteran (sebagaimana juga Al-Quran disebut-sebut sebagai
mengandung resep-resep kedokteran, suatu gagasan yang
sepenuhnya tidak tepat).[1]

Asal-Usul Kehidupan
------------------------------------------------------------

Al-Quran memberikan jawaban yang amat jelas pada pertanyaan:
Pada titik manakah kehidupan bermula? Dalam bagian ini, saya
akan mengajukan ayat-ayat Al-Quran yang di dalamnya
dinyatakan bahwa asal-usul manusia adalah (bersifat) air.
Ayat pertama di bawah ini juga menunjuk kepada pembentukan
alam semesta.

[Tulisan Arab]

"Tidakkah orang-orang kafir itu melihat bahwa lelangit dan
bumi disatukan, kemudian mereka Kami pisahkan dan Kami
menjadikan setiap yang hidup dari air. Lantas akankah mereka

tak beriman?" (QS 21:30)

Pengertian 'menghasilkan sesuatu dari sesuatu yang lain'
sama sekali tidak menimbulkan keraguan. Ungkapan tersebut
bisa juga berarti bahwa setiap sesuatu yang hidup dibuat
dari air (sebagai komponen pentingnya) atau bahwa semua
benda hidup berasal dari air. Kedua makna itu sepenuhnya
sesuai dengan data saintifik. Pada kenyataannya, kehidupan
berasal dari yang bersifat air dan air adalah komponen yang
paling penting dari seluruh sel-sel hidup. Tanpa air hidup
menjadi tidak mungkin. Jika kemungkinan kehidupan pada
planet lain diperbincangkan, maka pertanyaan yang pertama
selalu: Adakah cukup air untuk mendukung kehidupan di tempat
tersebut?

Data modern membawa kita untuk berpikir bahwa wujud hidup
yang paling tua barangkali termasuk dalam dunia
tumbuh-tumbuhan: ganggang telah ditemukan sejak periode
pra-Cambria yaitu saat dikenalinya daratan yang paling tua.
Organisme yang termasuk dalam dunia hewan barangkali muncul
sedikit lebih kemudian: mereka muncul dari laut.

Kata yang di sini diterjemahkan sebagai 'air' pada
kenyataannya adalah ma'[2] yang berarti baik air di langit
maupun air di lautan atau segala jenis cairan. Dalam arti
yang pertama air merupakan unsur yang penting bagi seluruh
kehidupan tumbuh-tumbuhan:

[Tulisan Arab]

"(Tuhan sajalah) yang telah menurunkan air dari langit. Maka
Kami[3] tumbuhkan (dari air itu) berpasang-pasang
tumbuh-tumbuhan yang berbeda-beda." (QS 20:53)

Inilah perujukan pertama kepada suatu 'pasangan'
tumbuh-tumbuhan. Nanti kita akan kembali kepada pengertian
ini.

Dalam arti keduanya yang merujuk pada segala jenis cairan,
kata tersebut dipergunakan dalam bentuk tak-tentunya untuk
menunjukkan zat yang berada pada dasar pembentukan seluruh
kehidupan hewan:

[Tulisan Arab]

"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air."
(QS 24:45)

Sebagaimana akan kita lihat nanti, kata tersebut juga bisa
diterapkan pada cairan mani.[4]

Jadi, pernyataan-pernyataan dalam Al-Quran tentang asal-usul
kehidupan, apakah itu merujuk kepada kehidupan secara umum,
unsur yang melahirkan tumbuh-tumbuhan di dalam tanah ataupun
benih hewan-hewan, seluruhnya sepenuhnya sesuai dengan data
saintifik modern. Tak satu pun mitos tentang asal-usul
kehidupan yang lazim dianggap benar oleh orang pada saat
Al-Quran diwahyukan kepada manusia disebutkan dalam teks
tersebut.

Keberlangsungan Kehidupan
------------------------------------------------------------

Al-Quran merujuk pada banyak aspek kehidupan di dalam dunia
hewan dan tetumbuhan. Saya telah menguraikan kesemuanya itu
dalam karya saya sebelum ini yang diterbitkan pada tahun
1976 (edisi bahasa Inggris, 1978). Dalam studi ini saya
ingin memusatkan perhatian pada ruang yang diberikan dalam
Al-Quran kepada tema keberlangsungan kehidupan.

Berbicara secara umum, komentar-komentar yang diberikan atas
pembiakan (reproduksi) dalam dunia tumbuh-tumbuhan bersifat
lebih panjang daripada yang merujuk kepada pembiakan dalam
dunia hewan. Meskipun demikian, ada banyak pernyataan yang
menggarap tema reproduksi manusia, sebagaimana akan kita
lihat di bawah ini.

Sudah merupakan suatu pengetahuan yang diakui bahwa ada dua
metode reproduksi di dalam dunia tumbuh-tumbuhan: yaitu yang
bersifat seksual dan aseksual (contohnya, pelipatgandaan
spora-spora atau proses menyetek yang merupakan kasus-khusus
pertumbuhan). Perlu kita perhatikan, bahwa Al-Quran merujuk
kepada bagian-bagian jantan dan betina tetumbuhan tersebut:

[Tulisan Arab]


"(Tuhan sajalah) yang telah menurunkan air dari langit. Maka
Kami tumbuhkan (dari air itu) berpasang-pasang
tumbuh-tumbuhan yang saling terpisah." (QS 20:53)

"Satu dari sepasang" merupakan penerjemahan dari kata zauj
(jamaknya azwaj) yang arti aslinya adalah "yang bersama-sama
dengan yang lainnya membentuk satu pasangan." Kata tersebut
bisa juga langsung diterapkan pada pasangan kawin (artinya,
manusia), sebagaimana juga pasangan sepatu.

[Tulisan Arab]

"Dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-
pasangan." (QS 13:3)

Pernyataan ini berarti kemaujudan organ-organ jantan dan
betina dalam seluruh beragam spesies buah-buahan. Hal ini
sepenuhnya sesuai dengan data yang ditemukan pada kurun
waktu yang jauh lebih kemudian berkenaan dengan pembentukan
buah, karena seluruh tipe berasal dari tetumbuhan yang
memiliki organ-organ seksual (sekalipun beberapa varietas,
seperti pisang, berasal dari bunga-bungaan yang tidak
dibuahi).

Pada umumnya, reproduksi seksual di dunia hewan hanya
digarap secara ringkas dalam Al-Quran. Pengecualian dalam
hal ini adalah berkenaan dengan manusia. Karena, seperti
yang akan kita lihat kemudian dalam bab berikut ini,
pernyataan-pernyataan mengenai topik ini berjumlah banyak
dan sangat terinci.


------------------------------------------------------------
20. ASAL-USUL MANUSIA DAN TRANSFORMASI-TRANSFORMASI BENTUK
MANUSIA SEPANJANG ZAMAN
------------------------------------------------------------

Beberapa ayat di dalam Al-Quran berikut ini tidak mengandung
sesuatu pun kecuali makna spiritual mendalam. Yang lainnya,
dalam pandangan saya, merujuk kepada
transformasi-transformasi yang tampaknya menunjukkan
perubahan-perubahan di dalam morfologi manusia. Yang
terkemudian ini menguraikan fenomena yang sepenuhnya
bersifat material, yang terjadi di dalam berbagai fase tapi
selalu dalam susunan yang tepat. Campur tangan kehendak
Tuhan, yang mengatasi segalanya, disebutkan beberapa kali
dalam ayat-ayat ini. Hal tersebut tampak dimaksudkan untuk
mengarahkan transformasi-transformasi yang terjadi selama
suatu proses yang hanya bisa diuraikan sebagai suatu
'evolusi.' Di sini, kata tersebut dipergunakan dengan maksud
untuk menunjukkan satu rangkaian modifikasi-modifikasi yang
tujuannya adalah untuk sampai kepada satu bentuk definitif
(tetap). Tambahan pula, penekanan diberikan kepada gagasan
bahwa ke-Mahakuasaan Tuhan tampil pada kenyataan bahwa Ia
memusnahkan populasi manusia untuk memberi jalan bagi
populasi baru lainnya: hal ini tampak bagi saya sebagai
tema-tema utama yang muncul dari himpunan ayat Al-Quran yang
disatukan di dalam bab ini.

Tak syak lagi, para pengulas terdahulu tidak mampu melihat
adanya gagasan bahwa bentuk manusia bisa jadi telah
mengalami transformasi. Meskipun demikian, mereka
berkehendak untuk mengakui bahwa perubahan-perubahan mungkin
saja benar-benar telah terjadi dan mereka mengakui
kemaujudan tahapan-tahapan di sepanjang perkembangan
embrionik -suatu gejala yang biasa teramati pada seluruh
kurun waktu dalam sejarah. Meskipun demikian, hanya pada
masa kita inilah, sains modern mengizinkan kita untuk
sepenuhnya memahami arti ayat-ayat Al-Quran yang menunjuk
kepada tahapan-tahapan berturutan dari perkembangan
embrionik di dalam rahim.

Pada saat ini kita memang bisa bertanya-tanya apakah
perujukan-perujukan di dalam Al-Quran kepada tahap-tahap
yang berurutan dari perkembangan manusia, paling tidak pada
beberapa ayat, tidak melampaui sekadar pertumbuhan embrionik
sedemikian sehingga mencakup transformasi-transformasi
morfologi manusia yang terjadi selama berabad-abad.
Kemaujudan perubahan-perubahan seperti itu telah secara
resmi dibuktikan oleh paleontologi dan buktinya sangat
banyak sehingga tak perlu lagi untuk mempertanyakannya.

Para penafsir Al-Quran terdahulu barangkali tak punya
firasat bakal adanya penemuan-penemuan pada berabad-abad
kemudian. Mereka hanya bisa memandang ayat-ayat khusus ini
dalam konteks perkembangan embrio, tak ada alternatif lain
pada masa itu.

Kemudian tibalah bom Darwin yang -melalui pemuntiran
terang-terangan teori Darwin oleh para pengikut awalnya-
mengekstrapolasikan pengertian tentang suatu evolusi yang
bisa diterapkan atas manusia, meskipun tingkat evolusinya
belum lagi dibuktikan di dalam dunia hewan. Dalam hal
Darwin, teori tersebut didorong sampai ke tingkat ekstrem
sedemikian sehingga para peneliti mengklaim sebagai telah
memiliki bukti bahwa manusia berasal dari kera -suatu
gagasan yang, bahkan pada masa sekarang, tak seorang ahli
paleontologi terhormat sekalipun mampu membuktikannya. Meski
demikian jelas terdapat satu jurang yang sangat senjang di
antara konsep tentang manusia yang berasal dari kera (suatu
teori yang sepenuhnya tak bisa dipertahankan) dengan gagasan
transformasi-transformasi bentuk manusia di sepanjang waktu
(yang telah sepenuhnya dibuktikan). Kerancuan antara
keduanya telah mencapai puncaknya ketika mereka digabungkan
menjadi satu -dengan hujjah-hujjah yang sangat dicari-cari-
di bawah panji kata EVOLUSI. Kerancuan yang tidak
menguntungkan ini telah menyebabkan beberapa orang secara
salah mengkhayalkan bahwa karena kata tersebut dipergunakan
untuk menunjuk manusia, maka ia mesti berarti bahwa, menurut
kenyataan itu sendiri, asal-usul manusia bisa dilacak hingga
kera.

Adalah amat penting untuk memahami dengan gamblang perbedaan
di antara keduanya; kalau tidak, ada risiko timbulnya
kesalahpahaman tentang makna yang dikaitkan kepada beberapa
ayat Al-Quran tertentu yang akan saya kutip. Di dalam
ayat-ayat ini tak ada satu isyarat yang paling samar-samar
pun berkenaan dengan bukti untuk mendukung teori
materialistis tentang asal-usul manusia yang amat
mengguncangkan kaum Muslim, Yahudi dan Nasrani tersebut.

Makna Spiritual Mendalam Penciptaan Manusia dari Tanah
------------------------------------------------------------

Sebagaimana ditunjukkan oleh kedua ayat berikut ini, manusia
ditampilkan di dalam Al-Quran sebagai suatu wujud yang amat
erat berkaitan dengan tanah (perujukan pertama):

[Tulisan Arab]

"Dan Allah menumbuhkan kamu sebagai suatu tumbuhan dari
tanah, dan kemudian Dia akan mengembalikan kamu kepadanya,
Dia akan mengeluarkan kamu lagi, sebagai suatu keluaran
baru." (QS 71 :17-18)

Ayat berikut ini menyebutkan tentang tanah (perujukan nomor
2):

[Tulisan Arab]

"Dari (tanah) itulah Kami,[5] membentuk kamu dan kepadanya
Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan
mengeluarkan kamu pada kali yang lain. " (QS 20:55)

Aspek spiritual asal manusia dari tanah ini ditekankan oleh
kenyataan bahwa kita mesti kembali ke tanah setelah kematian
dan juga oleh gagasan bahwa Tuhan akan mengeluarkan kita
lagi pada Hari Pengadilan, suatu makna spiritual yang,
sebagaimana telah kita lihat, juga ditegaskan oleh Bibel.

Sehubungan dengan penerjemahan di atas, berkenaan dengan
perujukan nomor 2, saya ingin menunjukkan kepada baik para
pembaca berbahasa Arab maupun yang menguasai bahasa Arab di
Barat, kata bahasa Arab khalaqa biasa diterjemahkan dengan
kata kerja 'menciptakan'. Tetapi, penting untuk diketahui,
bahwa sebagaimana ditunjukkan oleh kamus yang amat baik yang
disusun oleh Kasimirski, arti asli kata tersebut adalah
'memberikan suatu proporsi kepada sesuatu atau membuatnya
memiliki proporsi atau jumlah tertentu.' Bagi Tuhan (saja),
penerjemahan tersebut telah dimudahkan dengan penggunaan
kata 'menciptakan,' yakni mewujudkan sesuatu yang sebelumnya
tidak maujud. Dengan berbuat demikian, orang-orang yang
secara eksklusif menggunakan istilah 'menciptakan' sebagai
merujuk kepada tindakan itu, telah gagal menerjemahkan
gagasan tentang 'proporsi' yang menyertainya. Penerjemahan
yang lebih tepat, barangkali, adalah dengan menggunakan kata
'membentuk' atau 'membentuk dalam proporsi tertentu.' Hal
ini akan membawa kita lebih dekat kepada makna asli kata
bahasa Arabnya. Inilah sebabnya, kenapa saya telah memilih
menggunakan kata 'membentuk' di dalam sebagian besar
terjemahan-terjemahan saya, dengan makna yang disiratkan
oleh kata bahasa Arab primitifnya.

Komponen-Komponen Bumi (Tanah) Dan Pembentukan Manusia
------------------------------------------------------------

Makna spiritual utama asal-usul manusia dari tanah tidak
menyingkirkan pengertian, yang ada di dalam Al-Quran,
tentang apa yang pada masa kini disebut sebagai
'komponen-komponen' kimiawi tubuh manusia yang bisa
ditemukan di tanah[6] agar bisa membawakan pengertian ini
yang pada masa kini diakui sebagai tepat secara saintifik
kepada orang-orang yang hidup ketika Al-Quran diwahyukan,
maka terminologi yang sesuai dengan tingkat pengetahuan pada
masa itu harus digunakan. Manusia dibentuk dari
komponen-komponen yang dikandung di dalam tanah. Gagasan ini
muncul dengan sangat jelas dari berbagai ayat yang di
dalamnya elemen-elemen pembentuk tersebut ditunjukkan dengan
berbagai nama (perujukan nomor 3):

[Tulisan Arab]

"Dia telah menyebabkan kamu tumbuh dari bumi (tanat)." (QS
11.61)

Gagasan tentang tanah (ardh di dalam bahasa Arab) diulangi
pada surah 53 ayat 32.

Tuhan berbicara kepada manusia (perujukan nomor 4):

[Tulisan Arab]

"Maka sesungguhnya Kami telah membentukmu dari tanah gemuk
(soil)." (QS 22 :5)

Asal manusia dari tanah gemuk (thurab di dalam bahasa Arab)
diulangi dalam surah 18 ayat 37, surah 30 ayat 20, surah 35
ayat 11 dan surah 40 ayat 67. Selanjutnya (perujukan nomor
5):

[Tulisan Arab]

"Dialah yang membentuk kamu dari lempung." (QS 6 :2)

Lempung (thin dalam bahasa Arab) dipergunakan dalam beberapa
ayat untuk mendefinisikan komponen-komponen pembentuk
manusia.

Selanjutnya (perujukan nomor 6):

[Tulisan Arab]

"(Tuhan) memulai penciptaan manusia dari lempung." (QS 32:7)

Penting untuk dicatat dalam hal ini bahwa Al-Quran menunjuk
kepada 'awal' suatu penciptaan dari lempung. Hal ini jelas
bermakna bahwa tahap yang lain akan segera mengikuti.

Meskipun tampak tidak memberikan data baru bagi studi masa
kini, kutipan berikut ini diberikan demi kelengkapan. Ayat
ini merujuk kepada manusia (perujukan nomor 7):

[Tulisan Arab]

"Sesungguhnya Kami telah membentuk mereka dari lempung yang
pekat." (QS 37:11)

Selanjutnya (perujukan nomor 8):

[Tulisan Arab]

"Dia membentuk manusia dari lempung, seperti tembikar." (QS
55:14)

Citra di atas menunjukkan bahwa manusia 'dimodelkan',
sebagaimana ditunjukkan dalam ayat berikut ini. Kita juga
bisa menemukan gagasan tentang 'pencetakan' manusia, yang
merupakan subyek sub-bagian berikut (perujukan nomor 9):

[Tulisan Arab]

"Dan sesungguhnya Kami telah membentuk manusia dari lempung,
dari lumpur yang dicetak." (QS 15:26)

Gagasan yang sama diulangi (perujukan nomor 10):

[Tulisan Arab]

"Dan sesungguhnya Kami telah membentuk manusia dari suatu
saripati lempung." (QS 23 :12)

Saya menggunakan kata 'saripati' untuk menerjemahkan istilah
bahasa Arab sulalat yang berarti 'sesuatu yang disarikan
dari sesuatu yang lain' sebagaimana akan kita lihat nanti.
Kata tersebut muncul di bagian lain Al-Quran, yang di
dalamnya dinyatakan bahwa asal-usul manusia adalah sesuatu
yang disarikan dari cairan mani; (pada masa kini diketahui
bahwa komponen aktif cairan mani adalah organisme sel
tunggal yang disebut 'spermatozoon' ).

Saya membayangkan bahwa 'saripati lempung' pasti merujuk
pada berbagai komponen kimiawi yang menyusun lempung yang
disarikan dari air yang dalam hal bobotnya merupakan unsur
utama.

Air yang di dalam Al-Quran dianggap sebagai asal-usul
seluruh kehidupan, disebutkan sebagai unsur penting dalam
ayat berikut (perujukan nomor 11):

[Tulisan Arab]

"Dan Dia (pula) yang membentuk manusia dan air, maka Dia
jadikan pertalian keturunan (oleh laki-laki) dan
kekeluargaan oleh wanita." (QS 25:54)

Sebagaimana di tempat lain dalam Al-Quran, 'manusia' yang
dirujuk di sini adalah Adam.

Beberapa ayat menyinggung penciptaan wanita (perujukan nomor
12):

[Tulisan Arab]

"Tuhanmu sajalah) yang telah membentuk kamu dari setunggal
diri dan darinya menciptakan istrinya." (QS 4:1)

Ayat ini diulangi pada surah 7 ayat 189 dan surah 39 ayat 6.
Topik yang sama dirujuk dalam peristilahan yang kurang lebih
sama dalam surah 30 ayat 21 dan surah 42 ayat 11.

Tak akan timbul keraguan bahwa di dalam kedua belas
perujukan di atas banyak ruang diberikan kepada perenungan
simbolis tentang asal-usul manusia, termasuk suatu isyarat
yang jelas tentang apa yang akan terjadi atasnya setelah
kematiannya, dan mengandung penunjukan-penunjukan kepada
fakta bahwa manusia akan kembali ke bumi demi dimunculkan
kembali pada Hari Pengadilan. Meskipun demikian, di sana
juga tampak adanya perujukan kepada komposisi kimiawi tubuh
manusia.

Transformasi-Transformasi Manusia Sepanjang Berabad-Abad
------------------------------------------------------------
(3/5)

Bertentangan dengan di atas, komentar yang diberikan
terhadap beberapa ayat Al-Quran, yang akan saya kutip di
bawah ini, terutama mengandung pengertian-pengertian
material. Kita di sini berada di dalam lingkungan
transformasi-transformasi morfologis tulen yang terjadi
dalam cara yang selaras dan seimbang berkat adanya suatu
organisasi yang amat terencana, mengingat fenomena-fenomena
tersebut terjadi dalam tahap-tahap yang berturutan. Dengan
demikian, kehendak Tuhan yang terus-menerus memimpin nasib
masyarakat manusia, ditampakkan dalam keseluruhan kekuatan
dan keagungan-Nya melalui peristiwa-peristiwa ini.

Al-Quran, pertama kali, berbicara tentang suatu
'penciptaan', tetapi ia meneruskan dengan menguraikan suatu
tahap kedua, yang di dalamnya Tuhan memberikan bentuk kepada
manusia. Tak syak lagi, penciptaan dan organisasi morfologis
manusia dilihat sebagai peristiwa-peristiwa yang berturutan.

Tuhan berbicara kepada manusia (perujukan nomor 13):

[Tulisan Arab]

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami
memberimu bentuk, kemudian Kami katakan kepada para
Malaikat: 'Bersujudlah kamu kepada Adam'." (QS 7:11)

Karenanya, adalah mungkin untuk membedakan tiga peristiwa
berturutan yang dua di antaranya penting bagi studi kita:
Tuhan menciptakan manusia dan kemudian memberinya suatu
bentuk (Shawwara dalam bahasa Arab).

Di bagian-bagian lain dinyatakan bahwa bentuk manusia akan
bersifat selaras (perujukan nomor 14):

[Tulisan Arab]

"Ketika Tuhan mereka berfirman kepada para malaikat: Aku
hendak membentuk seorang manusia dari lempung, dari lumpur
yang diacu; bila Aku telah membentuknya secara selaras dan
meniupkan ke dalamnya ruh-Ku, maka sujudlah kepadanya." (QS
16 :28-29)

Ungkapan 'membentuk dengan selaras' (sawwai) diulangi dalam
surah 38 ayat 72.

Ayat lain menguraikan bagaimana bentuk selaras manusia
didapat melalui adanya keseimbangan dan kompleksitas
struktur. Kata kerja rakkaba dalam bahasa Arab berarti
'membuat sesuatu dari komponen-komponen' (perujukan nomor
16):

[Tulisan Arab]

"(Tuhanlah) yang telah menciptakan kamu lalu membentukmu
secara selaras dan dalam proporsi yang tepat, dalam bentuk
apa saja yang Dia kehendaki, Dia membuatmu dari
komponen-komponen." (QS 82 :73)

Manusia diciptakan dalam bentuk apa pun yang Tuhan
kehendaki. Ini adalah suatu hal yang amat penting.

Tuhan berbicara kepada manusia (perujukan nomor 16):

[Tulisan Arab]

"Sesungguhnya Kami telah membentuk manusia menurut rencana
organisasional yang sebaik-baiknya." (QS 95 :4)

Kata bahasa Arab taqwim berarti 'mengorganisasikan sesuatu
dengan cara terencana' yang, oleh karena itu, berarti suatu
susunan kemajuan yang telah lebih dahulu didefinisikan
secara cermat. Kebetulan sekali para spesialis evolusi,
ketika menguraikan transformasi-transformasi yang terjadi
sepanjang waktu, menggunakan ungkapan itu pula: perencanaan
organisasional itu sudah benar-benar terbukti dari
studi-studi saintifik mengenai masalah ini.

Konteks surah 95, yang darinya ayat di atas diambil, adalah
penciptaan manusia secara umum dengan merujuk kepada
kenyataan bahwa begitu manusia telah diberi bentuk yang
sedemikian terorganisasikan oleh kehendak Tuhan, ia terbenam
ke dalam kondisi yang amat buruk (yang berarti jompo dalam
usia tua). Surah tersebut sama sekali tidak menyebut-nyebut
perkembangan embrionik melainkan hanya menguraikan
penciptaan makhluk manusia secara umum. Dalam kerangka
struktur, perencanaan organisasional tersebut jelas merujuk
kepada spesies manusia sebagai suatu keseluruhan.

Penafsiran yang telah saya berikan atas ayat ini
mencerminkan pentingnya konteks sebagai sarana untuk
menyampaikan apa yang dirujuk oleh suatu kata tertentu
(perujukan nomor 17):

[Tulisan Arab]

"Dia sesungguhnya telah membentukmu dalam tahap-tahap
(tingkat-tingkat)." (QS 71:14)

Kata bahasa Arab yang diterjemahkan di sini sebagai
'tahap-tahap' atau 'tingkat-tingkat', adalah athwar (kata
tunggalnya thaur). Inilah satu-satunya ayat di dalam
Al-Quran yang di dalamnya kata tersebut muncul dalam bentuk
majemuknya. Tidak mungkinlah untuk mencari-cari di tempat
lain di dalam teks tersebut kepastian mengenai apakah
'tahap-tahap' atau 'tingkat-tingkat' itu -yang jelas merujuk
kepada manusia- berkenaan dengan perkembangan manusia di
dalam rahim (yakni, seperti yang diduga oleh para pengulas
terdahulu dan yang juga merupakan anggapan saya sendiri di
dalam buku saya terdahulu), ataukah kesemuanya itu menunjuk
kepada transformasi-transformasi yang dialami oleh spesies
manusia di sepanjang waktu. Ini adalah satu masalah yang
patut direnungkan.

Untuk memperoleh jawabannya, sudah pasti pertama sekali kitaPenciptaan Adam
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari

Penciptaan Adam diriwayatkan sebagai satu daripada ciptaan Allah yang paling kontroversi atau paling disebut-sebut oleh makhluk Allah yang lain. Peristiwa tersebut disebut dalam al-Qur'an apabila para malaikat mempersoalkan kejadian (manusia) sebagai khalifah atau pengganti di bumi.

"Ketika Allah berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah, padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?. Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya." (Surat Al Baqarah: 30)
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Ciptaan dari tanah
* 2 Penyempurnaan
o 2.1 Kemasukan roh
* 3 Kajian sains
* 4 Lihat juga
* 5 Rujukan
* 6 Pautan luar

[sunting] Ciptaan dari tanah

Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanah sebagai bahan untuk menjadikan Adam. Walau bagaimanapun, bumi enggan membenarkan tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah yang dia tidak rela untuk menyerahkannya kerana kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.

Jibril kembali setelah mendengar sumpah tersebut lalu Allah mengutuskan pula Malaikat Mikail dan kemudiannya Malaikat Israfil tetapi kedua-duanya juga tidak berdaya hendak berbuat apa-apa akibat sumpah yang dibuat oleh bumi. Maka, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk melakukan tugas tersebut dan menggesa agar tidak berundur walaupun bumi bersumpah kerana tugas tersebut dijalankan atas perintah dan nama Tuhan.

Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan yang kedatangannya adalah atas perintah Allah dan memberi amaran kepada bumi untuk tidak membantah yang memungkinkan bumi menderhaka kepada Allah. Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi dan syurga digunakan untuk dijadikan bahan mencipta Adam. Tanah tersebut adalah:

* Tanah Baitulmuqaddis - kepala sebagai tempat kemuliaan untuk diletakkan otak dan akal.
* Tanah Bukit Tursina (Mesir) - telinga sebagai tempat mendengar dan menerima nasihat.
* Tanah Iraq - dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.
* Tanah Aden (Yaman) - muka sebagai temat berhias dan kecantikan.
* Tanah telaga Al-Kautsar - mata sebagai tempat menarik perhatian.
* Tanah Al-Kautsar - gigi sebagai tempat memanis-manis.
* Tanah Kaabah(Makkah) - tangan kanan sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.
* Tanah Paris (Perancis) - tangan kiri sebagai anggota untuk melakukan istinjak.
* Tanah Khurasan (Iran) - perut sebagai tempat berlapar.
* Tanah Babylon (Iraq) - kelamin sebagai organ seks dan tempat bernafsu serta godaan syaitan.
* Tanah Tursina (Mesir) - tulang sebagai peneguh manusia.
* Tanah India - kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.
* Tanah Firdaus (Syurga) - hati sebagai tempat keyakinan, keimanan, dan kemahuan.
* Tanah Taif (Arab Saudi) - lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur dan doa.

[sunting] Penyempurnaan

Tubuh Adam mempunyai sembilan rongga atau liang. Tujuh liang di kepala dan dua di bawah badan iaitu dua mata, dua telinga, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu uretra. Lima pancaindera dilengkapkan dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, hidung untuk pengesanan bauan, lidah untuk perasa seperti masam, masin, manis dan pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, sejuk, tekanan, kelikatan dan sakit.

Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, masin dan hanyir beserta api dan angin. Kemudian Allah resapkan Nur ke dalam tubuh Adan dengan pelbagai "sifat". Lalu tubuh Adam digenggam dengan genggaman Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah itu dicampurkan lagi dengan istilah wangian dan ramuan dari Nur-Sifat Allah dan dirasmi dengan "Bahrul Uluhiyah". Kemudian, tubuh tersebut dibenam dalam "Kudral 'Izzah" iaitu sifat "Jalan dan Jammal" lalu disempurnakan tubuh tersebut.

Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa lama walaupun melalui apa cara perhitungan sekalipun seperti dalam al-Quran: "Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa (yang beredar), sedang dia (masih belum wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang disebut-sebut..." (Surat Al Insaan:1)

Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempoh 120 tahun, 40 tahun di tanah yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau. Dari situ, Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari rupa hakikatnya. Kerana proses kejadian itu yang melalui peringkat yang "kotor", tidak hairan Malaikat dan Iblis memandang rendah akan kejadian manusia yang dicipta dari tanah.

[sunting] Kemasukan roh

Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh juga enggan, malas dan segan kerana jasad yang seperti batu. Dikatakan ruh berlegar-legar mengelilingi jasad Adam sambil disaksikan malaikat. Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh memassuki tubuh tersebut masuk ke dalam tubuh Adam. Ia memasukkannya ke dalam tubuh dan roh secara perlahan-lahan masuk hingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun. Setelah meresapi ke kepala Adam, maka berfungsilah otak dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna. Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat tubuhnya yang masih keras dan malaikat di sekelilingnya. Telinga mulai berfungsi dan didengarnya kalimah tasbih para malaikat. Apabila roh tiba ke hidung, lalu ia bersin dan mulutnya juga terbuka. Allah mengajarkan kalimah "Alhamdulillah" yang merupakan kalimah pertama diucapkan Adam dan Allah sendiri yang membalasnya.

Kemudian, roh tiba ke dadanya lalu Adam berkeinginan untuk bangun padahal tubuhnya yang bawah masih keras membatu. Ketika itu ditunjukkan sifat manusia yang terburu-buru. Ketika roh sampai di perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan saat itu Adam mula merasakan lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah dengan sempurna segala darah daging, tulang, urat saraf dan kulit. Menurut riwayat, kulit Adam amat baik ketika itu berbanding kulit manusia di kini dan warnanya masih dapat dilihat di kuku sebagai peringatan kepada keturunan manusia.

Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai "Abul Basyar" iaitu Bapa Manusia. Walau bagaimanapun, hanya Nabi Muhammad s.a.w. mendapat gelaran "Abul Ruh" atau "Abul Arwah" iaitu Bapa segala Roh.

[sunting] Kajian sains

Kajian sains telah menunjukkan bahawa unsur kimia pada tubuh manusia terdiri daripada unsur yang terdapat pada tanah. Nisbah unsur yang terdapat di dalam badan juga memberikan kesesuaian dalam sifat dan fungsi anggota setiap bahagian manusian. Antaranya unsur yang didapati adalah:

* Karbon
* Oksigen
* Hidrogen
* Fosforus
* Sulfur
* Azote
* Kalsium
* Kalium
* Natrium
* Klorat



* Magnesium
* Ferum
* Manganese
* Kuprum
* Iodin
* Klorin
* Kobalt
* Zink
* Silikon
* Alumunium



* Molebdenum
* Boron
* Vanadium
* Selenium
* Kromium

Penciptaan Adam as versi kedua

Apa yang telah diungkapkan di atas bagaimana Adam diciptakan adalah satu sisi penciptaan yang berbeda dengan apa yang kita akan bahas, bahasan ini akan berbicara secara keilmuan bagaimana manusia yang bernama Adam as diciptakan Allah. Adam adalah manusia dari jenis laki-laki yang memang disiapkan Allah untuk menjadi Khalifah, meskipun manusia itu diciptakan bukan yang pertama. Mungkin lebih banyak yang sepakat bahwa manusia pertama adalah Adam bila dibandingkan dengan pengkabaran bahwa Adam adalah manusia kedua.

Allah tidak menciptakan manusia secara main-main, demikian juga dengan halnya Adam, ada satu poin yang dilupakan bahwa telah dijelaskan bahwa penciptaan Adam sama dengan Isa (Yesus) atau sebaliknya, keduanya mengacu bahwa manusia ini adalah dilahirkan seorang wanita yang tidak membutuhkan pendamping (solo). Ungkapan kata kunci ini sebenarnya menyiratkan makna yang amat besar dimana posisi Ibu yang melahirkan memegang peranan penting dari munculnya manusia baru yang kemudian diberikan amanat untuk berkembang-biak, Jika Isa (Yesus) dilahirkan Maria yang memakan makanan Syurga (lihat Qs Al-Maidah / Hidangan dari Syurga yang turun kepada wanita bernama Maria) yang nilai gizi dan formulanya tinggi maka tak ubahnya Ibunya Adam memakan makanan yang sama sehingga menghasilkan Adam,sampai di sini mungkin kita akan melihat siap asebenarnya ibu manusia ini? jika mengacu kepada Qur'an QS An-Nissa ayat 1 (Wanita) maka kita akan paham bahwa Wanitalah yang sedang diterangkan Allah sebagai manusia pertama lalu menghasilkan manusia kedua yang tak lain adalah Adam.

Wanita adalah ladang demikian Allah menerangkan perumpaan untuk wanita, ladang adalah tanah pertanian sedangkan Pria yang identik dengan penghasil Sperma atau air mani adalah penghasil benih yang potensial, yang dirancang menghasilkan benih manusia baru (perhatikan ayat Allah: "[i]Maka terciptalah laki-laki dan perempuan apabila air mani dipancarkan[/i]"), pemberitaan ini sungguh amat ilmiah dan mengandung ilmu pengetahuan, untuk meyakinkan bahwa antara pemberitaan Bible dengan Alqur'an bersebrangan maka kita akan lihat bedah ayatnya:

“Hai sekalian Manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu [b]SEORANG DIRI[/b] (Nafsin Wahidatin) , dan [b]DARIPADANYA[/b] (minHaa) Allah menciptakan Pasangannya (DzawjaHaa), dan dari [b]DARIPADA KEDUANYA[/b] (minHumaa) Allah memperkembangkan biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silahturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian (QS 4 An Nisa:1)

Kata Nafsin wahidatin adalah bentuk Muannast (Kata sandang untuk menerangkan Wanita) tetapi diabaikan untuk mendukung kata itu mengacu kepada Laki-laki (Muzakar), padahal ayat itu berbicara tentang [b]WANITA[/b] (AN-NISSA) dan predikatnyapun mengacu kepada milik wanita, tetapi lagi-lagi diabaikan. Hal inilah yang kemudian dijatuhkan pilihan keputusan bahwa Adam adalah manusia pertama padahal ada ayat yang menjelaskan bagaimana Adam dibentuk dari ALAQAH (diartikan Lumpur hitam) yang sebenarnya juga bisa berarti Darah yang mengetal (Janin).

Jika diletakan Adam sebagai manusia Kedua dan yang pertamanya adalah Hawa maka sebenarnya secara keilmuan sudah benar bahwa Adam melalui proses pembentukan pada rahim ketika masih menjadi darah yang mengental (Alaqah)dan ini juga menguatkan bahwa proses Penciptaan beliau sama dengan penciptaan Isa yang tanpa bapak.

Bukti ini cukup kuat untuk membuktikan bahwa Alqur'an menjelaskan segala sesuatu secara ilmiah dan semua itu adalah karena yang menjelaskannya adalah Pencipta Alam semesta yaitu Allah.Manusia
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Dua bocah cilik.
Dua bocah cilik.

Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Biologi
o 1.1 Ciri-ciri Fisik
o 1.2 Ciri-Ciri Mental
o 1.3 Habitat
o 1.4 Populasi
o 1.5 Asal Mula
* 2 Kerohanian dan Agama
o 2.1 Animisme
o 2.2 Mistikme
o 2.3 Politheisme
o 2.4 Monotheisme
* 3 Sang Individu
o 3.1 Hati dan kesadaran
o 3.2 Emosi
o 3.3 Seksualitas
o 3.4 Tubuh
o 3.5 Kelahiran dan kematian
* 4 Masyarakat
o 4.1 Bahasa
o 4.2 Agama
o 4.3 Keluarga dan teman sepergaulan
o 4.4 Suku, bangsa dan negara bagian
o 4.5 Kebudayaan dan peradaban
* 5 Renungan diri
* 6 Referensi
* 7 Lihat pula
* 8 Pranala luar

[sunting] Biologi
Manusia
Gambar Pioneer
Gambar pria dan wanita, diambil dari dokumentasi wahana Pioneer 11.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia (Hewan)
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Primata
Famili: Hominidae
Subfamili: Hominidae
Genus: Homo
Spesies: H. sapiens
Nama Jenis
Homo sapiens
Linnaeus | 1758
Subspesies
Homo sapiens idaltu (punah)
Homo sapiens sapiens

[sunting] Ciri-ciri Fisik

Dalam biologi, manusia biasanya dipelajari sebagai salah satu dari berbagai spesies di muka Bumi. Pembelajaran biologi manusia kadang juga diperluas ke aspek psikologis serta ragawinya, tetapi biasanya tidak ke kerohanian atau keagamaan. Secara biologi, manusia diartikan sebagai hominid dari spesies Homo sapiens. Satu-satunya subspesies yang tersisa dari Homo Sapiens ini adalah Homo sapiens sapiens. Mereka biasanya dianggap sebagai satu-satunya spesies yang dapat bertahan hidup dalam genus Homo. Manusia menggunakan daya penggerak bipedalnya (dua kaki) yang sempurna. Dengan ada nya kedua kaki untuk menggerakan badan, kedua tungkai depan dapat digunakan untuk memanipulasi obyek menggunakan jari jempol (ibu jari).

Rata-rata tinggi badan perempuan dewasa Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci) dan 78 kilogram (172 pound). Tentu saja angka tersebut hanya rata rata, bentuk fisik manusia sangat bervariasi, tergantung pada faktor tempat dan sejarah. Meskipun ukuran tubuh umumnya dipengaruhi faktor keturunan, faktor lingkungan dan kebudayaan juga dapat mempengaruhinya, seperti gizi makanan.

Anak manusia lahir setelah sembilan bulan dalam masa kandungan, dengan berat pada umumnya 3-4 kilogram (6-9 pound) dan 50-60 centimeter (20-24 inci) tingginya. Tak berdaya saat kelahiran, mereka terus bertumbuh selama beberapa tahun, umumnya mencapai kematangan seksual pada sekitar umur 12-15 tahun. Anak laki-laki masih akan terus tumbuh selama beberapa tahun setelah ini, biasanya pertumbuhan tersebut akan berhenti pada umur sekitar 18 tahun.
Sebuah kerangka manusia
Sebuah kerangka manusia

Warna kulit manusia bervariasi dari hampir hitam hingga putih kemerahan. Secara umum, orang dengan nenek moyang yang berasal dari daerah yang terik mempunyai kulit lebih hitam dibandingkan dengan orang yang bernenek-moyang dari daerah yang hanya mendapat sedikit sinar matahari. (Namun, hal ini tentu saja bukan patokan mutlak, ada orang yang mempunyai nenek moyang yang berasal dari daerah terik dan kurang terik; dan orang-orang tersebut dapat memiliki warna kulit berbeda dalam lingkup spektrumnya.) Rata-rata, wanita memiliki kulit yang sedikit lebih terang daripada pria.

Perkiraan panjang umur manusia pada kelahiran mendekati 80 tahun di negara-negara makmur, hal ini bisa tercapai berkat bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jumlah orang yang berumur seratus tahun ke atas di dunia diperkirakan berjumlah [1] sekitar 50,000 pada tahun 2003. Rentang hidup maksimal manusia diperhitungkan sekitar 120 tahun.

Sementara banyak spesies lain yang punah, Manusia dapat tetap eksis dan berkembang sampai sekarang. Keberhasilan mereka disebabkan oleh daya intelektualnya yang tinggi, tetapi mereka juga mempunyai kekurangan fisik. Manusia cenderung menderita obesitas lebih dari primata lainnya. Hal ini sebagian besar disebabkan karena manusia mampu memproduksi lemak tubuh lebih banyak daripada keluarga primata lain. Karena manusia merupakan bipedal semata (hanya wajar menggunakan dua kaki untuk berjalan), daerah pinggul dan tulang punggung juga cenderung menjadi rapuh, menyebabkan kesulitan dalam bergerak pada usia lanjut. Juga, manusia perempuan menderita kerumitan melahirkan anak yang relatif (kesakitan karena melahirkan hingga 24 jam tidaklah umum). Sebelum abad ke-20, melahirkan merupakan siksaan berbahaya bagi beberapa wanita, dan masih terjadi di beberapa lokasi terpencil atau daerah yang tak berkembang di dunia saat ini.

[sunting] Ciri-Ciri Mental

Banyak manusia menganggap dirinya organisme terpintar dalam kerajaan hewan, meski ada perdebatan apakah cetaceans seperti lumba-lumba dapat saja mempunyai intelektual sebanding. Tentunya, manusia adalah satu-satunya hewan yang terbukti berteknologi tinggi. Manusia memiliki perbandingan massa otak dengan tubuh terbesar di antara semua hewan besar (Lumba-lumba memiliki yang kedua terbesar; hiu memiliki yang terbesar untuk ikan; dan gurita memiliki yang tertinggi untuk invertebrata). Meski bukanlah pengukuran mutlak (sebab massa otak minimum penting untuk fungsi "berumahtangga" tertentu), perbandingan massa otak dengan tubuh memang memberikan petunjuk baik dari intelektual relatif. (Carl Sagan, The Dragons of Eden, 38)

Kemampuan manusia untuk mengenali bayangannya dalam cermin, merupakan salah satu hal yang jarang di temui dalam kerajaan hewan. Manusia adalah satu dari empat spesies yang lulus tes cermin untuk pengenalan pantulan diri - yang lainnya adalah simpanse, orang utan, dan lumba-lumba. Pengujian membuktikan bahwa sebuah simpanse yang sudah bertumbuh sempurna memiliki kemampuan yang hampir sama dengan seorang anak manusia berumur empat tahun untuk mengenali bayangannya di cermin.

Pengenalan pola (mengenali susunan gambar dan warna serta meneladani sifat) merupakan bukti lain bahwa manusia mempunyai mental yang baik.

Kemampuan mental manusia dan kepandaiannya, membuat mereka, menurut Pascal, makhluk tersedih di antara semua hewan. Kemampuan memiliki perasaan, seperti kesedihan atau kebahagiaan, membedakan mereka dari organisme lain, walaupun pernyataan ini sukar dibuktikan menggunakan tes hewan. Keberadaan manusia, menurut sebagian besar ahli filsafat, membentuk dirinya sebagai sumber kebahagiaan.

Lihat pula Berpikir, IQ, Ingatan, Penemuan, IPA, Filsafat, Pengetahuan, Pendidikan, Kesadaran

[sunting] Habitat

Pandangan konvesional dari evolusi manusia menyatakan bahwa manusia berevolusi di lingkungan dataran sabana di Afrika. (lihat Evolusi manusia). Teknologi yang disalurkan melalui kebudayaan telah memungkinkan manusia untuk mendiami semua benua dan beradaptasi dengan semua iklim. Dalam beberapa dasawarsa terakhir, manusia telah dapat mendiami sementara benua Antartika, mendiami kedalaman samudera, dan ruang angkasa, meskipun pendiaman jangka panjang di lingkungan tersebut belum termasuk sesuatu yang hemat. Manusia, dengan populasi kurang lebih eman milyar jiwa, adalah salah satu dari mamalia terbanyak di dunia.

Sebagian besar manusia (61%) berkediaman di daerah Asia. Mayoritas sisanya berada di Amerika (14%), Afrika (13%) dan Eropa (12%), dengan hanya 0.3% di Australia.

Gaya hidup asli manusia adalah pemburu dan pengumpul, yang diadaptasikan ke sabana, adegan yang disarankan dalam evolusi manusia. Gaya hidup manusia lainnya adalah nomadisme (berpindah tempat; terkadang dihubungkan dengan kumpulan hewan) dan perkampungan menetap yang dimungkinkan oleh pertanian yang baik. Manusia mempunyai daya tahan yang baik untuk memindahkan habitat mereka dengan berbagai alasan, seperti pertanian, pengairan, urbanisasi dan pembangunan, serta kegiatan tambahan untuk hal-hal tersebut, seperti pengangkutan dan produksi barang.

Perkampungan manusia menetap bergantung pada kedekatannya dengan sumber air dan, bergantung pada gaya hidup, sumber daya alam lainnya seperti lahan subur untuk menanam hasil panen dan menggembalakan ternak atau, sesuai dengan musim tersedianya mangsa/makanan. Dengan datangnya infrastruktur perdagangan dan pengangkutan skala besar, kedekatan lokasi dengan sumber daya tersebut telah menjadi tak terlalu penting, dan di banyak tempat faktor ini tak lagi merupakan daya pendorong bertambah atau berkurangnya populasi.

Habitat manusia dalam sistem ekologi tertutup di lingkungan yang tidak akrab dengannya (Antartika, angkasa luar) sangatlah mahal dan umumnya mereka tak dapat tinggal lama, dan hanya untuk tujuan ilmiah, militer, atau ekspedisi industri. Kehidupan di angkasa sangatlah sporadis, dengan maksimal tiga belas manusia di ruang angkasa pada waktu tertentu. Ini adalah akibat langsung dari kerentanan manusia terhadap radiasi ionisasi. Sebelum penerbangan angkasa Yuri Gagarin tahun 1961, semua manusia 'terkurung' di Bumi. Di antara tahun 1969 dan 1974, telah ada dua manusia sekaligus yang menghabiskan waktu singkatnya di Bulan. Sampai tahun 2004, tak ada benda angkasa lain telah dikunjungi manusia. Sampai tahun 2004, telah ada banyak keberadaan manusia di ruang angkasa berkelanjutan sejak peluncuran kru perdana untuk meninggali Stasiun Luar Angkasa Internasional, pada 31 Oktober 2000.

[sunting] Populasi

Dalam kurun waktu 200 tahun dari 1800 sampai 2000, populasi dunia telah bertambah pesat dari satu hingga enam milyar. Diperkirakan mencapai puncaknya kira-kira sepuluh milyar selama abad ke-21. Sampai 2004, sebuah minoritas yang cukup besar — sekitar 2.5 dari jumlah 6.3 milyar jiwa — tinggal di sekeliling daerah perkotaan. Urbanisasi diperkirakan akan melonjak drastis selama abad ke-21. Polusi, kriminal dan kemiskinan hanyalah beberapa contoh dari masalah yang dihadapi oleh manusia yang tinggal di kota dan pemukiman pinggiran kota.

[sunting] Asal Mula

Artikel utama: Evolusi manusia

Hewan terdekat dengan manusia yang masih bertahan hidup adalah simpanse; kedua terdekat adalah gorila dan ketiga adalah orang utan. Sangat penting untuk diingat, namun, bahwa manusia hanya mempunyai persamaan populasi nenek moyang dengan hewan ini dan tidak diturunkan langsung dari mereka. Ahli biologi telah membandingkan serantaian pasangan dasar DNA antara manusia dan simpanse, dan memperkirakan perbedaan genetik keseleruhan kurang dari 5% [2]. Telah diperkirakan bahwa garis silsilah manusia bercabang dari simpanse sekitar 5 juta tahun lalu, dan dari gorila sekitar 8 juta tahun lalu. Namun, laporan berita terbaru dari tengkorak hominid berumur kira-kira 7 juta tahun sudah menunjukkan percabangan dari garis silsilah kera, membuat gagasan kuat adanya percabangan awal silsilah tersebut.

Berikut beberapa gejala penting dalam evolusi manusia:

* perluasan rongga otak dan otak itu sendiri, yang umumnya sekitar 1,400 cm³ dalam ukuran volumnya, dua kali lipat perluasan otak simpanse dan gorila. Beberapa ahli antropologi, namun, mengatakan bahwa alih-alih perluasan otak, penyusunan ulang struktur otak lebih berpengaruh pada bertambahnya kecerdasan.
* pengurangan gigi taring.
* penggerak bipedal (dua kaki)
* perbaikan laring / pangkal tenggorokan (yang memungkinkan penghasilan bunyi kompleks atau dikenal sebagai bahasa vokal).

Bagaimana gejala-gejala ini berhubungan, dengan cara apa mereka telah menyesuaikan diri, dan apa peran mereka dalam evolusi organisasi sosial dan kebudayaan kompleks, merupakan hal-hal penting dalam perdebatan yang berlangsung di antara para ahli antropologi ragawi saat ini.

Selama tahun 1990an, variasi dalam DNA mitochondria manusia diakui sebagai sumber berharga untuk membangun ulang silsilah manusia dan untuk melacak perpindahan manusia awal. Berdasarkan perhitungan-perhitungan ini, nenek moyang terakhir yang serupa manusia modern diperkirakan hidup sekitar 150 milenium lalu, dan telah berkembang di luar Africa kurang dari 100.000 tahun lalu. Australia dijelajahi relatif awal, sekitar 70.000 tahun lalu, Eropa +/- 40.000 tahun lalu, dan Amerika pertama didiami secara kasarnya 30.000 tahun lalu, serta kolonisasi kedua di sepanjang Pasifik +/- 15.000 tahun lalu (lihat Perpindahan manusia).

Macam-macam kelompok agama telah menyatakan keberatan atas teori evolusi umat manusia dari sebuah nenek moyang bersama dengan hominoid lainnya. Alhasil, muncullah berbagai perbedaan pendapat, percekcokan, dan kontroversi. Lihat penciptaan, argumen evolusi, dan desain kepandaian untuk melihat pola pikir yang berlawanan.

[sunting] Kerohanian dan Agama

Bagi kebanyakan manusia, kerohanian dan agama memainkan peran utama dalam kehidupan mereka. Sering dalam konteks ini, manusia tersebut dianggap sebagai "orang manusia" terdiri dari sebuah tubuh, pikiran, dan juga sebuah roh atau jiwa yang kadang memiliki arti lebih daripada tubuh itu sendiri dan bahkan kematian. Seperti juga sering dikatakan bahwa jiwa (bukan otak ragawi) adalah letak sebenarnya dari kesadaran (meski tak ada perdebatan bahwa otak memiliki pengaruh penting terhadap kesadaran). Keberadaan jiwa manusia tak dibuktikan ataupun ditegaskan; konsep tersebut disetujui oleh sebagian orang dan ditolak oleh lainnya. Juga, adalah perdebatan di antara organisasi agama mengenai benar/tidaknya hewan memiliki jiwa; beberapa percaya mereka memilikinya, sementara lainnya percaya bahwa jiwa semata-mata hanya milik manusia, serta ada juga yang percaya akan jiwa kelompok yang diadakan oleh komunitas hewani dan bukanlah individu. Bagian ini akan merincikan bagaimana manusia diartikan dalam istilah kerohanian, serta beberapa cara bagaimana definisi ini dicerminkan melalui ritual dan agama.

[sunting] Animisme

Animisme adalah kepercayaan bahwa obyek dan gagasan termasuk hewan, perkakas, dan fenomena alam mempunyai atau merupakan ekspresi roh hidup. Dalam beberapa pandangan dunia animisme yang ditemukan di kebudayaan pemburu dan pengumpul, manusia sering dianggap (secara kasarnya) sama dengan hewan, tumbuhan, dan kekuatan alam. Sehingga, secara moral merupakan kewajiban untuk memperlakukan benda-benda tersebut secara hormat. Dalam pandangan dunia ini, manusia dianggap sebagai penghuni, atau bagian, dari alam, bukan sebagai yang lebih unggul atau yang terpisah darinya. Dalam kemasyarakatan ini, ritual / upacara agama dianggap penting untuk kelangsungan hidup, karena dapat memenangkan kemurahan hati roh-roh sumber makanan tertentu, roh tempat bermukim, dan kesuburan serta menangkis roh berhati dengki. Dalam ajaran animisme yang berkembang, seperti Shinto, ada sebuah makna yang lebih mendalam bahwa manusia adalah sebuah tokoh istimewa yang memisahkan mereka dari segenap benda dan hewan, sementara masih pula menyisakan pentingnya ritual untuk menjamin keberuntungan, panen yang memuaskan, dan sebagainya.

Kebanyakan sistem kepercayaan animisme memegang erat konsep roh abadi setelah kematian fisik. Dalam beberapa sistem, roh tersebut dipercaya telah beralih ke suatu dunia yang penuh dengan kesenangan, dengan panen yang terus-menerus berkelimpahan atau bahkan permainan yang berlebih-lebih. Sementara di sistem lain (misal: agama Nawajo), roh tinggal di bumi sebagai hantu, seringkali yang berwatak buruk. Kemudian tersisa sistem lain yang menyatukan kedua unsur ini, mempercaya bahwa roh tersebut harus berjalan ke suatu dunia roh tanpa tersesat dan menggeluyur sebagai hantu. Upacara pemakaman, berkabung dan penyembahan nenek moyang diselenggarakan oleh sanak yang masih hidup, keturunannya, sering dianggap perlu untuk keberhasilan penyelesaian perjalanan tersebut.

Ritual dalam kebudayaan animisme sering dipentaskan oleh dukun atau imam (cenayang), yang biasanya tampak kesurupan tenaga roh, lebih dari atau di luar pengalaman manusia biasa.

Pemraktekan tradisi penyusutan kepala sebagaimana ditemukan di beberapa kebudayaan, berasal dari sebuah kepercayaan animisme bahwa seorang musuh perang, jika rohnya tak terperangkap di kepala, dapat meloloskan diri dari tubuhnya dan, setelah roh itu berpindah ke tubuh lain, mengambil bentuk hewan pemangsa dan pembalasan setimpal.

[sunting] Mistikme

Barangkali merupakan praktek kerohanian dan pengalaman, tetapi tidak harus bercampur dengan theisme atau lembaga agama lain yang ada di berbagai masyarakat. Pada dasarnya gerakan mistik termasuk Vedanta, Yoga, Buddhisme awal (lihat pula Kerajaan manusia), tradisi memuja Eleusis, perintah mistik Kristiani dan pengkhotbah seperti Meister Eckhart, dan keislaman Sufisme. Mereka memusatkan pada pengalaman tak terlukiskan, dan kesatuan dengan supranatural (lihat pencerahan, kekekalan). Dalam mistikme monotheis, pengalaman mistik memfokuskan kesatuan dengan Tuhan.

[sunting] Politheisme

Konsep dewa sebagai makhluk yang sangat kuat kepandaiannya atau supernatural, kebanyakan dikhayalkan sebagai anthropomorfik atau zoomorfik, yang ingin disembah atau ditentramkan oleh manusia dan ada sejak permulaan sejarah, dan kemungkinan digambarkan pada kesenian Zaman Batu pula. Dalam masa sejarah, tatacara pengorbanan berevolusi menjadi adat agama berhala dipimpin oleh kependetaan (misal: agama Vedik, (pemraktekan kependetaan berkelanjutan dalam Hinduisme, yang namun telah mengembangkan teologi monotheis, seperti penyembahan berhala theisme monistik, Mesir, Yunani, Romawi dan Jerman). Dalam agama tersebut, manusia umumnya diciri-cirikan dengan kerendahan mutunya kepada dewa-dewa, terkadang dicerminkan dalam masyarakat berhirarki diperintah yang oleh dinasti-dinasti yang menyatakan keturunan sifat ketuhanan/kedewaan. Dalam agama yang mempercayai reinkarnasi, terutama Hinduisme, tak ada batasan yang kedap di antara hewan, manusia, dan dewa, karena jiwa dapat berpindah di seputar spesies yang berbeda tanpa kehilangan identitasnya.

[sunting] Monotheisme

Gagasan dari suatu Tuhan tunggal yang menggabungkan dan malampaui semua dewa-dewa kecil tampak berdiri sendiri dalam beberapa kebudayaan, kemungkinan terwujud pertama kali dalam bida’ah / klenik Akhenaten (lebih dikenal sebagai Henotheisme, tahap umum dalam kemunculan Monotheisme). Konsep dari kebaikan dan kejahatan dalam sebuah pengertian moral timbul sebagai sebuah konsekuensi Tuhan tunggal sebagai otoritas mutlak. Dalam agama Yahudi, Tuhan adalah pusat dalam pemilihan orang Yahudi sebagai rakyat, dan dalam Kitab Suci Yahudi, takdir komunitas dan hubungannya dengan Tuhan mempunyai hak istimewa yang jelas (harus diutamakan) di atas takdir individu. Kekristenan bertumbuh keluar dari agama Yahudi dengan menekankan takdir individual, khususnya setelah kematian, dan campur tangan pribadi Tuhan dengan adanya inkarnasi, yaitu dengan menjadi manusia selama sementara. Islam, walaupun menolak kepercayaan kristiani untuk Tritunggal dan inkarnasi ketuhanan, sangatlah mirip dengan Kekristenan dalam melihat manusia sebagai wali / wakil dari Tuhan dan satu-satunya makhluk inkarnasi yang memiliki kehendak bebas (atau dapat berdosa) atau melakukan hal yang bertentangan dengan alam. Dalam semua agama Abraham, manusia adalah penguasa, atau pengurus, di atas seluruh muka Bumi dan semua makhluk lain, sedikit lebih rendah daripada malaikat (lihat Rantaian Makhluk-Makhluk), dan memiliki moral hati nurani yang unik. Hinduisme, juga belakangan mengembangkan teologi monotheis seperti theisme monistik, yang berbeda dari pikiran Barat mengenai monotheis. Agama monotheistik mempunyai kemiripan dalam kepercayaan bahwa umat manusia diciptakan oleh Tuhan, diikat oleh kewajiban kasih sayang, dan dirawat oleh pemeliharaan baik kaum / pihak ayah.

Lihat pula: Tuhan, Jiwa, Atman, Karma, Mistik, Ritual, Kegembiraan meluap, Pengorbanan, Korban, Keselamatan, Kebangkitan, Inkarnasi, Reinkarnasi, Doa, Pemujaan, Moralitas, Hati nurani.

[sunting] Sang Individu

Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu.

[sunting] Hati dan kesadaran

Pengalaman subyektif dari seorang individu berpusat di sekitar kesadarannya, kesadaran-diri atau pikiran, memperbolehkan adanya persepsi eksistensinya sendiri dan dari perjalanan waktu. Kesadaran memberikan naiknya persepsi akan kehendak bebas, meskipun beberapa percaya bahwa kehendak bebas sempurna adalah khayalan yang menyesatkan, dibatasi atau dilenyapkan oleh penentuan takdir atau sosial atau biologis. Hati manusia diperluas ke luar kesadaran, mencakup total aspek mental dan emosional individu. Ilmu pengetahuan psikologi mempelajari hati manusia (psike), khususnya alam bawah sadar (tak sadar). Praktek psikoanalisis yang dirancang oleh Sigmund Freud mencoba menyingkap bagian dari alam bawah sadar. Freud menyusun diri manusia menjadi Ego, Superego, dan Id. Carl Gustav Jung memperkenalkan pemikiran alam bawah sadar kolektif / bersama dan sebuah proses pengindividuan, menuangkan keragu-raguan untuk ketepatan pendefinisian individu ‘yang dapat diartikan’.

[sunting] Emosi

Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar mempengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka. Emosi menyenangkan seperti cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan seperti kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.

[sunting] Seksualitas

Seksualitas manusia, di samping menjamin reproduksi, mempunyai fungsi sosial penting, membuat ikatan / pertalian dan hirarki di antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai sebuah dorongan / keinginan badani, sering disertai dengan emosi kuat positif (seperti cinta atau luapan kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri hati atau kebencian).

[sunting] Tubuh

penampilan fisik tubuh manusia adalah pusat kebudayaan dan kesenian. Dalam setiap kebudayaan manusia, orang gemar memperindah tubuhnya, dengan tato, kosmetik, pakaian, perhiasan atau ornamen serupa. Model rambut juga mempunyai pengertian kebudayaan penting. Kecantikan atau keburukan rupa adalah kesan kuat subyektif dari penampilan seseorang.

Kebutuhan individu terhadap makanan dan minuman teratur secara jelas tercermin dalam kebudayaan manusia (lihat pula ilmu makanan). Kegagalan mendapatkan makanan secara teratur akan berakibat rasa lapar dan pada akhirnya kelaparan (lihat juga malnutrisi).

Rata-rata waktu tidur adalah 8 jam per hari untuk dewasa dan 9–10 jam untuk anak-anak. Orang yang lebih tua biasanya tidur selama 6–7 jam. Sudah umum, namun, dalam masyarakat modern bagi orang-orang untuk mendapat waktu tidur kurang dari yang mereka butuhkan.

Tubuh manusia diancam proses penuaan dan penyakit. Ilmu pengobatan adalah ilmu pengetahuan yang menelusuri metode penjagaan kesehatan tubuh.

[sunting] Kelahiran dan kematian

Kehidupan subyektif individu berawal pada kelahirannya, atau dalam fase kehamilan terdahulu, selama janin berkembang di dalam tubuh ibu. Kemudian kehidupan berakhir dengan kematian individu. Kelahiran dan kematian sebagai peristiwa luar biasa yang membatasi kehidupan manusia, dapat mempunyai pengaruh hebat terhadap individu tersebut. Kesulitan selama melahirkan dapat berakibat trauma dan kemungkinan kematian dapat menyebabkan rasa keberatan (tak mudah) atau ketakutan (lihat pula pengalaman hampir meninggal). Upacara penguburan adalah ciri-ciri umum masyarakat manusia, sering diinspirasikan oleh kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian. Adat kebiasaan warisan atau penyembahan nenek moyang dapat memperluas kehadiran sang individu di luar rentang usia fisiknya. (lihat kekekalan).

[sunting] Masyarakat

Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk kelompok berdasarkan ikatan / pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.

Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang menjelaskan interaksi antar manusia.

[sunting] Bahasa

Kecakapan berpidato adalah sebuah unsur pendefinisian umat manusia, mungkin mendahului pemisahan populasi modern filogenetik (lihat Asal usul bahasa). Bahasa adalah pusat dari komunikasi antar manusia. Kata Yahudi untuk "binatang" (behemah) berarti "bisu", menggambarkan manusia sebagai "binatang berbicara" (kepandaian bercakap hewani). Bahasa adalah pusat dari sentuhan identitas ‘khas’ berbagai kebudayaan atau kesukuan dan sering diceritakan mempunyai status atau kekuatan supernatural (lihat Sihir / Gaib, Mantra, Vac). Penemuan sistem penulisan sekitar 5000 tahun lalu, yang memungkinkan pengabadian ucapan, merupakan langkah utama dalam evolusi kebudayaan. Ilmu pengetahuan Linguistik (ilmu bahasa) menjelaskan susunan bahasa, dan keterkaitan antara bahasa-bahasa berbeda. Diperkirakan ada 6000 bahasa yang diucapkan manusia saat ini. Manusia yang kekurangan kemampuan berkomunikasi melalui ucapan, umumnya bercakap-cakap menggunakan Bahasa Isyarat.

[sunting] Agama

Dalam setiap kebudayaan manusia, kerohanian dan ritual mendapat ekspresi dalam bentuk tertentu. Elemen-elemen ini dapat menggabungkan secara penting pengalaman pribadi dengan pengalaman penyatuan dan komunal, seringkali membangkitkan emosi yang sangat kuat dan bahkan luapan kegembiraan. Kekuatan pengikat yang kuat dari pengalaman tertentu dapat terkadang menimbulkan kefanatikan atau agresi kepada manusia lain yang tidak termasuk dalam kelompok agamanya, berakibat perpecahan atau bahkan perang. Teokrasi adalah masyarakat yang dibentuk secara dominan oleh agama, diperintah oleh pemimpin suci atau oleh seorang pemuka agama. Agama dapat pula berperilaku sebagai alat penyaluran dan pengaruh dari norma budaya dunia dan tingkah laku yang wajar dilakukan manusia.

[sunting] Keluarga dan teman sepergaulan

Individu manusia dibiasakan untuk bertumbuh menjadi seorang pelengkap yang berjiwa kuat ke dalam suatu kelompok kecil, umumnya termasuk keluarga biologis terdekatnya, ibu, ayah dan saudara kandung.

Sebagai seorang pelengkap berjiwa kuat yang serupa dapat dikelirukan dengan suatu kelompok kecil yang sama, yaitu teman sepergaulan sebaya sang individu, umumnya berukuran antara sepuluh hingga dua puluh individu, kemungkinan berkaitan dengan ukuran optimal untuk gerombolan pemburu. Dinamika kelompok dan tekanan dari teman dapat mempengaruhi tingkah laku anggotanya.

Seorang individu akan mengembangkan perasaan kesetiaan yang kuat kepada kelompok tertentu. Kelakuan manusia yang wajar termasuk seringnya hubungan sosial, dinyatakan dalam obrolan / percakapan, dansa, menyanyi atau cerita (dikenal dengan curhat).

[sunting] Suku, bangsa dan negara bagian

Kelompok manusia yang lebih besar dapat disatukan dengan gagasan kesamaan nenek moyang (suku, etnis) atau kesamaan fokus budaya atau materi (bangsa atau negara bagian), sering dibagi lebih lanjut menurut struktur kelas sosial dan hirarki. Sebuah suku dapat terdiri dari beberapa ratus individu, sementara negara bagian modern terbesar berisi lebih dari semilyar. Konflik kekerasan di antara kelompok-kelompok besar disebut peperangan. Kesetiaan / pengabdian untuk kelompok yang besar seperti ini disebut nasionalisme atau patriotisme. Dalam keekstriman, perasaan pengabdian terhadap sebuah lembaga atau kewenangan dapat mencapai keekstriman pathologi, yang berakibat hysteria massa (gangguan syaraf) atau fasisme.

Antropologi budaya menjelaskan masyarakat manusia yang berbeda-beda, dan sejarah mencatat interaksi mereka berikut kesuksesan yang dialami. Organisasi dan pemerintahan bentuk modern dijelaskan oleh Ilmu Politik dan Ekonomi.

[sunting] Kebudayaan dan peradaban

Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah mencapai tingkat kerumitan tertentu, umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga, agama, iptek, sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük). Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM. Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba, kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah iptek).

[sunting] Renungan diri

Umat manusia selalu mempunyai perhatian yang hebat akan dirinya sendiri. Kecakapan manusia untuk mengintrospeksi diri, keinginan individu untuk menjelajahi lebih mengenai intisari diri mereka, tanpa terkecuali menghasilkan berbagai penyelidikan mengenai kondisi manusia merupakan pokok jenis manusia secara keseluruhan. Renungan diri adalah dasar dari filsafat dan telah ada sejak awal pencatatan sejarah. Artikel ini misalnya, karena ditulis oleh manusia, dengan sendirinya tak dapat luput dari contoh refleksi diri.

Manusia kerap menganggap dirinya sebagai spesies dominan di Bumi, dan yang paling maju dalam kepandaian dan kemampuannya mengelola lingkungan. Kepercayaan ini khususnya sangat kuat dalam kebudayaan Barat, dan berasal dari bagian dalam cerita penciptaan di Alkitab yang mana Adam secara khusus diberikan kekuasaan atas Bumi dan semua makhluk. Berdampingan dengan anggapan kekuasaan manusia, kita sering menganggap ini agak radikal karena kelemahan dan singkatnya kehidupan manusia (Dalam Kitab Suci Yahudi, misalnya, kekuasaan manusia dijanjikan dalam Kejadian 1:28, tetapi pengarang kitab Pengkhotbah meratapi kesia-siaan semua usaha manusia).

Ahli filsafat Yahudi, Protagoras telah membuat pernyataan terkenal bahwa "Manusia adalah ukuran dari segalanya; apa yang benar, benarlah itu; apa yang tidak, tidaklah itu". Aristotle mendeskripsikan manusia sebagai "hewan komunal" (ζωον πολιτικον), yaitu menekankan pembangunan masyarakat sebagai pusat pembawaan alam manusia, dan "hewan dengan sapien" (ζωον λογον εχων, dasar rasionil hewan), istilah yang juga menginspirasikan taksonomi spesies, Homo sapiens.

Pandangan dunia dominan pada abad pertengahan Eropa berupa keberadaan manusia yang diciri-cirikan oleh dosa, dan tujuan hidupnya adalah untuk mempersiapkan diri terhadap pengadilan akhir setelah kematian. Pencerahan / pewahyuan digerakkan oleh keyakinan baru, bahwa, dalam perkataan Immanuel Kant, "Manusia dibedakan di atas semua hewan dengan kesadaran-dirinya, yang mana ia adalah 'hewan rasionil'". Pada awal abad ke-20, Sigmund Freud melancarkan serangan serius kepada positivisme mendalilkan bahwa kelakuan manusia mengarah kepada suatu bagian besar yang dikendalikan oleh pikiran bawah sadar.

Dari titik pandang ilmiah, Homo sapiens memang berada di antara spesies yang paling tersama-ratakan di Bumi, dan hanya ada sejumlah kecil spesies tunggal yang menduduki lingkungan beraneka-ragam sebanyak manusia. Rupa-rupa usaha telah dibuat untuk mengidentifikasikan sebuah ciri-ciri kelakuan tunggal yang membedakan manusia dari semua hewan lain, misal: Kemampuan untuk membuat dan mempergunakan perkakas, kemampuan untuk mengubah lingkungan, bahasa dan perkembangan struktur sosial majemuk. Beberapa ahli antropologi berpikiran bahwa ciri-ciri yang siap diamati ini (pembuatan-perkakas dan bahasa) didasarkan pada kurang mudahnya mengamati proses mental yang kemungkinan unik di antara manusia: kemampuan berpikir secara simbolik, dalam hal abstrak atau secara logika. Adalah susah, namun, untuk tiba pada suatu kelompok atribut yang termasuk semua manusia, dan hanya manusia, dan harapan untuk menemukan ciri-ciri unik manusia yang adalah masalah dari renungan-diri manusia lebih daripada suatu masalah zoologi.

[sunting] Referensi

* Jablonski, N.G. & Chaplin, G. "Evolusi pewarnaan kulit manusia." Catatan Teratur Evolusi Manusia 39 (2000) 57-106. (dalam bentuk pdf)
* Robins, A.H. Perspektif Biologis pada Pigmentasi Manusia. Cambridge: Cambridge University Press, 1991.

[sunting] Lihat pula

* Antropologi
* homo, humanoid
* tingkah laku manusia
* biologi manusia, ekologi manusia
* evolusi manusia, keragaman manusia
* lingkungan hidup
* ruang angkasa dan ketahanan hidup
* populasi dunia, kelaparan dunia
* hak asasi
* keadaan manusia atau kondisi manusia
* alam manusia
* perikemanusiaan, kemanusiaan
* pria & wanita, anak & bayi
* kehidupan pribadi
* ras manusia

[sunting] Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Manusia
Wikispecies
Wikispecies mempunyai informasi mengenai
Homo sapiens

* Sekilas Asal Mula Manusia Modern
* Pohon Kehidupan
* Nicholas Wade. "Mengapa Manusia Terpisah Dengan Bulunya." New York Times (Science Times), 19 Agustus 2003. Ringkasan petunjuk untuk hikayat di mana manusia berevolusi hingga luput dari rambutnya dan harus menyesuaikan, termasuk perubahan dari kulit putih ke kulit hitam, bersama dengan perkiraan waktu ketika manusia menemukan pakaian.
* W. Gitt. Keinginan Manusia. (1999) Sebuah buku yang mendukung pandangan penciptaan Kristiani dari biologi manusia. (PDF, 9 MB)


Ini adalah artikel bagus. Klik untuk informasi lebih lanjut.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia"
Anatomi
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Gambaran anatomis dari otot manusia.
Gambaran anatomis dari otot manusia.
Gambaran anatomi dari tahun 1728
Gambaran anatomi dari tahun 1728

Anatomi (berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yang berarti memotong) adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.
Daftar isi
[sembunyikan]

* 1 Anatomi hewan
* 2 Anatomi manusia
* 3 Anatomi modern
* 4 Lihat juga
* 5 Pranala luar

[sunting] Anatomi hewan

Anatomi hewan juga disebut sebagai anatomi perbandingan atau morfologi hewan jika mempelajari struktur berbagai hewan, dan disebut anatomi khusus jika hanya mempelajari satu jenis hewan saja.

[sunting] Anatomi manusia

Dilihat dari sudut kegunaan, bagian paling penting dari anatomi khusus adalah yang mempelajari tentang manusia dengan berbagai macam pendekatan yang berbeda.

Dari sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang bentuk, letak, ukuran, dan hubungan berbagai struktur dari tubuh manusia sehat sehingga sering disebut sebagai anatomi deskriptif atau topografis.

Kerumitan tubuh manusia menyebabkan hanya ada sedikit ahli anatomi manusia profesional yang benar-benar menguasai bidang ilmu ini; sebagian besar memiliki spesialisasi di bagian tertentu seperti otak atau bagian dalam.

Anatomi topografi harus dipelajari dengan pembedahan dan pemeriksaan berulang kali pada tubuh manusia yang telah meninggal (kadaver).

Anatomi bukan sekedar ilmu biasa, namun harus benar-benar mempunyai keakuratan yang tinggi karena dapat digunakan dalam situasi yang darurat.

Patologi anatomi adalah ilmu mengenai organ yang memiliki kelainan dan dalam keadaan sakit. Ilmu ini diterapkan untuk berbagai tujuan seperti bedah dan ginekologi.

[sunting] Anatomi modern

Kini anatomi dikenal sebagai ilmu yang disusun sistematis. Setiap bagian anatomis (seperti saraf, arteri, dan lainnya) dikelompokkan sesuai dengan sistem organnya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman bagian tersebut pada ilmu lainnya seperti fisiologi, bedah, dan patologi.

[sunting] Lihat juga

* Istilah lokasi anatomi
* Istilah gerakan anatomi
* Sejarah anatomi
* Istilah bagian anatomi yang berasal dari nama orang51. Al-Asmaa' Al-Husnay vs Hoax Rekayasa Antropolog

Orang atheist mengatakan bahwa tidak ada tuhan. Tuhan hanya ciptaan manusia saja. Apa benar begitu? Manusia mencipta tuhan di dalam benaknya? Itu ada benarnya, tetapi tidak seluruhnya benar. Hasil ciptaan manusia dalam benaknya, itulah dia yang disebut ila-h(un) dalam wujud mempertuhankan berhala, mempertuhankan manusia, mempertuhankan materi berupa harta benda kekayaan, mempertuhankan ideologi, mempertuhankan nasionalisme, mempertuhankan HAM dll. Itulah yang dinafikan (disangkal, deny) dalam LA ALH (dibaca: la- ila-ha), tidak ada itu ila-h(un) hasil ciptaan manusia dalam benaknya, yang Ada adalah Pencipta alam semesta. Sewaktu manusia belum ada di permukaan bumi ini, ila-h(un) itu juga belum ada, karena itu adalah hasil ciptaan manusia dalam benaknya. Jadi ma'na laa ila-ha illaLla-h, adalah tidak ada ilah hasil ciptaan manusia dalam benaknya, Yang Ada adalah Allah. Itulah dia ma'na tiada ilah selain Allah.

Para antropoloog (yang juga diikuti oleh Nurcholis Madjid) katanya setelah mengadakan penelitian atas bangsa-bangsa Semit mendapatkan bahwa orang-orang Semit ada yang menyembah air, sumur (= mata air), ada yang menyembah bulan, maka mereka berkesimpulan bahwa ila-h(un) itu adalah dewa air, dewa sumur, dewi bulan. Selanjutnya para antropoloog itu membuat hoax (kebohongan "ilmiyah") dengan trick (akal-akalan) permainan semantik. Mereka membubuhkan imbuhan definitif "al" di depan ilah, sehingga menjadi al-ilah, itulah dewa air, dewa sumur, dewi bulan. Membubuhkan al pada ilah adalah suatu yang sangat kontradiktif. Ilah yang telah dinafikan itu, sangat bertentangan dengan pembubuhan "al". Itulah yang disebut hoax rekayasa antropolog. Kemudian al-ilah disulap menjadi Allah, itulah yang disebut permainan akal-akalan semantik.

Waktu Abel Tasman ke bagian timur kepulan Nusantara ini banyak kelasi kapalnya meninggal karena penyakit scheurbuik (nanti pada abad ke-20 ketahuan bahwa penyakit itu disebabkan oleh kekurangan vitamin C). Maka Abel Tasman singgah di Ambon mengambil kelasi. Tiba pada suatu waktu Abel Tasman yang sedang berdiri bersama dua orang kelasi Ambon, tampaklah dari jauh sebuah pulau/daratan. Kelasi Ambon yang berdiri di tengah segera menunjuk sambil berseru: "Itu ada pulo." Abel Tasman bertanya: "Wat is de naam van het pulo," dan serempak dengan itu kelasi Ambon yang satu bertanya pula kepada temannya: "Mana itu pulo." Karena jengkel kepada temannya mengapa pulau yang sudah jelas kelihatan itu tidak dilihatnya, ia balik bertanya: "Ose tra lia'," (engkau tidak lihat)? Segera Abel Tasman dengan rasa puas karena mendapat jawaban, masuk ke dalam kamarnya, menulis dalam log-boeknya: Pada jam sekian, tanggal sekian, tahun sekian, kami menjumpai daratan baru bernama Australia. Maka hoax permainan semantiknya antropolog "al-ilah menjadi Allah", tidaklah berbeda dengan hoax dalam dongengan tentang lahirnya nama Australia, dengan permainan semantik dari Osetralia.

***

Nama Allah adalah Nama Diri (Proper Name) yang Allah sendiri memberikan NamaNya sejak Nabi Ibrahim AS, seperti termaktub dalam Al-Quran:
-- FLMA BLGh M'AH ALS'AY QAL YBNY ANY ARY FY ALMNAM ANY ADzBhK FANDzR MADzA TRY QAL YAaBT AF'AL MA TWaMR STJDNY AN SYAa ALLH MN ALShBRYN (S. ALShFT 37:102),
dibaca:
-- falamma- balagha ma'ahus sa'ya- qa-la Ya- bunayya inni- ara- fil mana-mi anni- adzbahuka fanzhur ma-dza- tara- Qa-la Ya- abatif'al ma- tu'maru satajiduni- insya- ALla-hu minash sha-biri-na (tanda - dipanjangkan membacanya),
artinya:
-- Tatkala putra itu sudah balig dan telah sanggup membantu bekerja, berkatalah (Ibrahim): Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam tidurku bahwa aku menyembelihmu, maka bagaimanakah pendapatmu mengenai hal ini. Berkata (Isma'il): Hai ayah, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, engkau akan mendapati aku, insya Allah, termasuk golongan orang yang tabah.

Allah adalah Nama Diri, yang tidak dijabarkan dari kata apapun juga dan tidak mempunyai arti yang terkait dengan sifat dan perbuatan apapun juga:
-- WLM YKN LH KFWA AhD (S. ALAKhLASh, 112:4),
dibaca:
-- Walam yakul lahu- kufuwan ahad,
artinya:
-- dan tak satu juapun yang sekufu (setara) denganNya.

Menurut ayat (37:102), Allah telah memberitahukan Nama DiriNya kepada Nabi Ibrahim AS seperti diucapkan oleh Isma'il: "satajiduni- insya- ALla-hu minash sha-biri-n". Kepada Nabi Muhammad SAW Allah memberi tahu 99 Al-Asmaa' Al-Husnay (Nama-Nama Terbaik) yang dikaitkan kepada sifat dan perbuatan Allah. Firman Allah:
-- WLLH ALASMAa ALhSNY FAD'AWH BHA WDzRWA ALDzYN YLhDWN FY ASMAaH SYJZWN MA KANWA Y'AMLWN (S. ALA'ARAF, 7:180),
dibaca:
-- waliLla-hil asma-ul husna- fad'u-hu biha- wadzarul ladzi-na yulhidu-na fi- asma-ihi- sayujzauna ma- kanu- ya'malu-n,
artinya:
-- Bagi Allah Nama-Nama Terbaik, sebab itu berdo'alah kepadaNya dengan Nama-Nama itu dan biarkanlah orang-orang memutar-mutar Nama Allah, nanti mereka akan dibalasi apa yang mereka perbuat.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam ayat (7:180) tersebut. Pertama, jika berdoa kepadaNya pakailah Nama-Nama terbaik itu, seperti antara lain yang dalam Basmalah, Ar-Rahman (Maha Pengasih), Ar-Rahim (Maha Penyayang). Kedua, peringatan bagi antropolog dalam kalangan ummat Islam untuk tidak membeo kepada antropolog orang-orang kafir itu memutar-mutar Nama Allah (misalnya dari al-ilah). Sampai lumpuh otak antropolog orang-orang kafir itu tidak akan bisa mengakal-akali bikin hoax dari mana asal 99 kata itu. Itulah sebabnya sampai sekarang dan sampai kiamat para antropolog itu tidak sanggup mengutak-katik dengan otaknya yang sejemput itu dari mana asal kata ke-99 Nama-Nama Terbaik dari Allah.

Alhasil, Nama Allah telah diturunkan Allah sebelum penyembah berhala menciptakan dalam benak manusia yang melahirkan kebudayaan Semit nama-nama Ilah seperti tiga-serangkai/ trimurti Arab-jahiliyah: Al-Lat (dewi kesuburan dan peperangan), Al-Uzza (dewi kekuatan), dan Al-Manat (dewi peruntungan) . Pada zaman Nabi Isma'il AS orang Arab di Makkah masih beragama Tawhid, menyembah Allah, seperti diajarkan oleh Nabi Isma'il AS. Dalam perjalanan sejarah agama Tawhid yang diajarkan oleh Nabi Isma'il AS, walaupun nama Allah masih tetap dipelihara (nama ayahanda Nabi Muhammad SAW adalah Abdullah), namun agama Tawhid dikotori oleh kebudayaan jahiliyah hasil olahan benak masyarakat jahiliyah penyembah berhala itu, yang menghasilkan tuhan ciptaan manusia, seperti tiga-serangkai Arab-jahiliyah tersebut.

***

Manusia keturunan Nabi Adam AS dan Sitti Hawa punya cirikhas yang berhubungan ke-99 Al-Asmaa' Al-Husnay. Periksalah telapak tangan anda yang sebelah kanan di situ tertera alur(*) berbentuk angka Arab |/\ (18) (membaca angka Arab dari kiri ke kanan, berbeda dengan membaca tulisan Arab dari kanan ke kiri). Pada telapak kiri tertera angka /\| (81). Cobalah jumlahkan: 18 + 81 = 99 jumlah Nama-Nama Allah Terbaik. Coba susun: 1881, bagilah 19, 1881:19 = 99. Pada bagian dalam sampul (inner cover) Al-Quran awal dan akhir ada tertera ke-99 Nama-Nama Terbaik dari Allah. WaLlahu a'lamu bisshawab.

Makassar, 29 November 2006 [H.Muh.Nur Abdurrahman]

_____________________
(*) Alur pada telapak tangan sebelum diturunkan wahyu ttg Al-Asmaa' Al-Husnay yang jumlahnya 99 itu dan sebelum dikenal simboonday, April 17, 2006
Apabila Galileo bertemu Allah

Analisis Farida Faouzia Charfi dalam artikelnya When Galileo Meets Allah mengejutkan saya.

Pertama wajah fundamentalisme Islam, yang ada hubungan dengan sains, rupa-rupanya mempunyai wajah yang sama di mana-mana saja.

Kedua unsur psikologis yang `menyembunyikan atau mengelak daripada sesuatu' atas sebab ketakutan menerima kenyataan di depan mata.

Ketiga, perkara kedua di atas memang telah saya terpikirkan, terutama selepas membaca Al Ghazali dan Ibn Rusyd. Pandangan mereka tentang kebenaran, kosmologi, ketuhanan, upaya akal (reason), dan lain-lain memang berbeza.

Untuk menjelaskan Ibn Rusyd, saya petik apa yang ditulis oleh Farida Faouzia:

"Nothing proves better divine wisdom than the order of the cosmos," Ibn Rochd wrote. "The order of the cosmos can be proved by reason. To deny causality is to deny divine wisdom, for causality is a necessary relation. The only function of reason is to discover causality and that which denies causality denies reason and does not grasp science and knowledge."

Epistemologi Ibn Rusyd, yang berasas kepada akal aktif dan akal pasif, meletakkan kedudukan tinggi pada akal dalam memperoleh pengetahuan dan kebenaran. Menurut keyakinannya segala permasalahan harus boleh diselesaikan oleh akal, hatta dalam persoalan ketuhanan sekalipun.

Namum demikian Ibn Rusyd mengakui bahawa sumber kebenaran itu ada dua, yakni agama dan akal. Oleh itu agama dan akal atau agama dan falsafah itu boleh diketemukan. `Double-truth' Ibn Rusyd inilah yang dikutip dan dipegang oleh Barat dalam membangun tamadun mereka kini. Melalui sains mereka dapat memahami dan menguasai hukum alam ini dengan segala kepastiannya.

Ini agaknya yang menakutkan orang-orang Islam yang mempelajari sains. Kefahaman mereka mengenainya banyak berlandaskan teologi Al Ghazali.

Menjelaskan Al Ghazali Farida Faouzia menulis:

"For Ghazali the world is not eternal. God has existed without the world and then along with the world. His will is free and unbounded. God is the exclusive cause of everything in this world.

In "Self-destruction of Philosophy," Ghazali rejects all submission of nature to laws that would bind the will of God: "The cosmos is voluntary. It is the permanent creation of God and does not obey any norm....The first master is God and knowledge is transmitted by revelation in the first instance and then through the prophets..."

For Ghazali, the only knowledge there can be is that which stems from revelation: "...the principle of the natural sciences is to recognize that nature is in the service of the Omnipotent: It does not act of its own volition but is used in the service of its creator.

It is in this way that the sun, moon, stars and the elements are subject to the divine order: nothing in them allows them to act spontaneously.... Although unconnected to religion, mathematics are the basis of the other sciences. Therefore, he who studies them runs the risk of being infected by their vices. Few can deal with these calculations without succumbing to the danger of losing faith."

Pandangan Al Ghazali itu memang ketara dalam wacana para fundamentalis itu. Sukar untuk mereka mengakui bahawa manusia telah dapat memahami alam dengan begitu mendalam sedangkan mereka sentiasa percaya misteri alam ini hanya boleh dijelaskan oleh atau melalui al-Quran.

Selanjutnya Tuhanlah yang mengawal segala pergerakan alam dan percaya akan sifat autonomi alam ini adalah sesuatu yang tidak mungkin. Selama berabad-abad yang lalu pemikiran Al Ghazali inilah yang menjadi pegangan umat Islam.

Jadi seperti yang disimpulkan oleh Ibn Rusyd seperti di bawah ini, mereka bersembunyi di sebalik fundamentalisme, suatu sanctuary bagi mengelak kenyataan pahit itu.....

"The reason for their negation of natural causality arises from the fear of knowing the world to be born of a natural cause and yet, if they only knew that nature is created and that nothing better proves the existence of the Maker than the presence of this perfectly organized object..."

...... lalu mereduksi sains sekadar teknologi, suatu ruang yang tidak menimbulkan rasa sangsi dan menakutkan, berbanding sains yang akan sentiasa mempersoalkan pegangan mereka.

Tetapi sampai bilakah mereka akan merasa selamat di situ?

Pencapaian sains itu adalah projek modernisme. Malangnya itupun masih tidak kita fahami. Dengan datangnya pascamodernisme, tidak tahulah ke bawah kolong apa pula kita hendak berlari dan bersembunyi.l bilangan sistem desimal angka Arab, masih mrupakan rahasia yang belum dapat dibaca manusia.


* Anatomi manusia
* Organ (anatomi)


Kategori: Kera | Manusia | Artikel pilihan bertopik budaya | Artikel pilihan bertopik biologi | Artikel bagus utama


mesti membahas tema tersebut sebagaimana diuraikan di dalam
Al-Quran. Demikianlah kita melihat bahwa surah 7l, yang
darinya ayat di atas kita ambil, terutama berhu

29 komentar:

Anonim mengatakan...

Hello,
I have developed a new clean web 2.0 wordpress theme.

Has 2 colours silver and blue, has custom header(colour or image).
I am curently working on it, so if you have suggestions let me know.

You can view live demo and download from here www.getbelle.com
If you found bug reports or you have suggestions pm me.
Wish you a happing using.

many thanks to [url=http://www.usainstantpayday.com/]USAInstantPayDay.com[/url] for paying the hosting and developement of the theme

Boannaanigree

Anonim mengatakan...

megan fox naked, [url=http://discuss.tigweb.org/thread/187756]megan fox naked sites[/url] megan fox maxim
kim kardashian tight, [url=http://discuss.tigweb.org/thread/187768]kim kardashian full video[/url] kim kardashian biography
taylor swift music lyrics, [url=http://discuss.tigweb.org/thread/187772]taylor swift singing complaints[/url] taylor swift parody
hannah montana dress up, [url=http://discuss.tigweb.org/thread/187786]hannah montana coat[/url] hannah montana official store
harry potter and the deathly hallows, [url=http://discuss.tigweb.org/thread/187792]download harry potter audio book[/url] ar answers for harry potter
all cruises going to hawaii departing from san francisco, [url=http://discuss.tigweb.org/thread/187798]tom cruise pictures[/url] best cruise to alaska
do people like justin bieber, [url=http://discuss.tigweb.org/thread/187812]jsutin bieber where are you new[/url] justin bieber where are you now mediafire
britney spears we will rock you, [url=http://discuss.tigweb.org/thread/187814]britney spears unedited topless video[/url] britney spears blow
megan fox sex tape tube, [url=http://discuss.tigweb.org/thread/175542]megan fox as naked as can be[/url] megan denise fox

Anonim mengatakan...

valium illegal drugscanadian pharmacies selling silagra

[url=http://www.bebo.com/buylevitraonline1]buy levitra online from dreampharmaceuticals[/url]

Anonim mengatakan...

Infatuation casinos? research this progeny [url=http://www.realcazinoz.com]online casinos[/url] steer and wing it denigrate online casino games like slots, blackjack, roulette, baccarat and more at www.realcazinoz.com .
you can also impede our untrained [url=http://freecasinogames2010.webs.com]casino[/url] control at http://freecasinogames2010.webs.com and overcome authentic change !
another chic [url=http://www.ttittancasino.com]casino spiele[/url] site is www.ttittancasino.com , in lieu of of german gamblers, submit c be communicated during well-wishing online casino bonus.

Anonim mengatakan...

Make the animal with two backs casinos? verify this immature [url=http://www.realcazinoz.com]online casino[/url] advisor and wing it reduce online casino games like slots, blackjack, roulette, baccarat and more at www.realcazinoz.com .
you can also impede our blooming [url=http://freecasinogames2010.webs.com]casino[/url] orientate at http://freecasinogames2010.webs.com and replace in authentic folding money !
another trendy [url=http://www.ttittancasino.com]casino spiele[/url] place is www.ttittancasino.com , because german gamblers, arrange philanthropic online casino bonus.

Anonim mengatakan...

wow guys! go together the latest self-governing [url=http://www.casinolasvegass.com]casino[/url] games like roulette and slots !validate peripheral exhausted the all unmapped unburden [url=http://www.casinolasvegass.com]online casino[/url] games at the all current www.casinolasvegass.com, the most trusted [url=http://www.casinolasvegass.com]online casinos[/url] on the entanglement! high-class our [url=http://www.casinolasvegass.com/download.html]free casino software download[/url] and gain a victory in money.
you can also control other [url=http://sites.google.com/site/onlinecasinogames2010/]online casinos bonus[/url] . check out this new [url=http://www.place-a-bet.net/]online casino[/url].

Anonim mengatakan...

Predilection casinos? check this latest [url=http://www.realcazinoz.com]free casino[/url] games. advisor and fake online casino games like slots, blackjack, roulette, baccarat and more at www.realcazinoz.com .
you can also into our redesigned [url=http://freecasinogames2010.webs.com]casino[/url] control at http://freecasinogames2010.webs.com and conquer material folding money !
another late-model [url=http://www.ttittancasino.com]casino[/url] spiele locate is www.ttittancasino.com , in consideration german gamblers, submit c be communicated past unrestrained online casino bonus.

Anonim mengatakan...

So I took the plunge -- bought myself a [url=http://www.ordio.com.au/products/Fatman-iTube-452-with-ValveDock.html]Fatman iTube 452[/url] and I am very glad to report that I am an extremely happy customer. I actually listened to one at a friend's house several months ago and just couldn't get that quality out of my head because it blew me away. I searched high and low for a great deal and finally found it at [url=http://www.ordio.com.au]Ordio[/url] in Westfield Bondi Junction. I called them up first and asked a bunch of questions and everything was answered to my satisfaction so I went ahead and made the purchase. Shipping was surprisingly fast. Everything was as it should be. I'm pretty darn happy and I'm playing it right now. Not sure if they dispatch outside of Oz but you won't be sorry if they do.

Outstanding...

Roland

Anonim mengatakan...

Hehe, just saw this on the news... [url=http://tjenepengerpaanett.blog.com/]tjene penger på bloggen[/url]

Anonim mengatakan...

Aw, this was a really quality post. In theory I' d like to write like this too - taking time and real effort to make a good article... but what can I say... I procrastinate alot and never seem to get something done.

Anonim mengatakan...

I dont truly know what you talking about right here. This cant be the only way to think about this can it? It appears like you understand a lot, so why not explore it more? Make it more accessible to everyone else who might not agree with you? Youd get a lot more individuals behind this should you just stopped making common statements.

Anonim mengatakan...

Hi would you mind sharing which blog platform
you're using? I'm planning to start my own blog in the near future but I'm having a hard time choosing between BlogEngine/Wordpress/B2evolution and Drupal. The reason I ask is because your design and style seems different then most blogs and I'm looking
for something completely unique.
P.S Apologies for being off-topic but I had to ask!
My page ... slots online

Anonim mengatakan...

Thanks for every other informative site. Where else could I get that
kind of information written in such a perfect method? I have a project that I am just
now operating on, and I've been on the glance out for such info.
Also visit my homepage ... Blackjack Online For Money

Anonim mengatakan...

hi!,I love your writing very a lot! percentage we
keep up a correspondence extra about your post on
AOL? I need an expert on this space to solve my
problem. May be that is you! Taking a look ahead
to see you.
Also see my webpage :: fast ways to make money online

Anonim mengatakan...

I don't drop a lot of responses, however i did some searching and wound up here "sains quran". And I do have a couple of questions for you if you don't mind.
Is it simply me or does it appear like a few of these remarks
look like written by brain dead folks? :-P And, if you are writing at other
places, I'd like to follow anything fresh you have to post. Would you make a list of every one of all your social sites like your twitter feed, Facebook page or linkedin profile?
Stop by my web page ... ways to make extra money online

Anonim mengatakan...

Nice post. I was checking constantly this blog and I am inspired!
Extremely helpful info specifically the final part :) I handle such information much.
I used to be looking for this particular information for a long time.
Thanks and best of luck.
Here is my homepage : quick legal ways to make money

Anonim mengatakan...


[url=http://shenenmaoyiss.tripod.com/][b]sac longchamp[/b][/url]
[url=http://shensacens.blog.hr/][b]sac longchamp[/b][/url]
[url=http://shenenmaoyi.livejournal.com/][b]sac longchamp[/b][/url]
[url=http://my.opera.com/shenenmaoyii/blog/2013/01/02/sac-a-main-top-styles-pour-femmes?firstpost=Y][b]sac longchamp[/b][/url]
[url=http://www.squidoo.com/shensacen][b]sac longchamp[/b][/url]

Anonim mengatakan...

free rich dating sites http://loveepicentre.com/taketour.php foreigner visiting bulgaria dating bulgarian women

Anonim mengatakan...

Greetings! I've been reading your website for a while now and finally got the courage to go ahead and give you a shout out from Humble Tx! Just wanted to tell you keep up the excellent job!
Feel free to visit my web blog play slots online for money

Anonim mengatakan...

Oh my goodness! Amazing article dude! Thank you
so much, However I am having troubles with your RSS.

I don't understand why I can't subscribe to it. Is there anyone else getting the
same RSS issues? Anyone that knows the answer will you kindly respond?
Thanks!!
Here is my blog ... play free slot games online with bonus

Anonim mengatakan...

I like the helpful information you provide to your articles.
I will bookmark your blog and test again here frequently.
I am moderately certain I'll learn lots of new stuff proper right here! Good luck for the next!
Feel free to visit my web site real online slots

Anonim mengatakan...

I am really impressed with your writing skills and also with the
layout on your blog. Is this a paid theme or did you customize it yourself?
Either way keep up the nice quality writing, it is rare to see a nice blog
like this one today.
Look into my page ; play slot machines online for real money

Anonim mengatakan...

Appreciating the dedication you put into your website and detailed information you present.
It's awesome to come across a blog every once in a while that isn't the same unwanted rehashed information.
Great read! I've bookmarked your site and I'm adding your RSS feeds to my
Google account.
My web site > binary options affiliate programs

Anonim mengatakan...

It is the best time to make some plans for the future and it is time to be happy.
I've read this put up and if I may just I want to counsel you few fascinating things or tips. Perhaps you could write next articles referring to this article. I wish to read even more issues about it!
Here is my web-site - casinos in the us

Anonim mengatakan...

We [url=http://www.casino-casino.gd/]craps online[/url] have a large library of utterly freed casino games in regard to you to challenge opportunely here in your browser. Whether you appetite to practice a table round strategy or scarcely attempt out a some late slots once playing in the direction of real in clover, we be undergoing you covered. These are the exact same games that you can with at earnest online casinos and you can join in them all quest of free.

Anonim mengatakan...

Very nice post. I just stumbled upon your weblog
and wanted to mention that I have truly enjoyed surfing around your blog
posts. In any case I'll be subscribing in your feed and I am hoping you write again soon!

Also visit my webpage: online at home jobs

Anonim mengatakan...

Today, I went to the beachfront with my kids. I found a sea shell
and gave it to my 4 year old daughter and said "You can hear the ocean if you put this to your ear."
She put the shell to her ear and screamed. There was a hermit crab inside and it pinched her ear.

She never wants to go back! LoL I know this is entirely off topic but I had to tell someone!



Also visit my blog post: coffee house

Anonim mengatakan...

[url=http://certifiedpharmacy.co.uk/products/zocor.htm][img]http://onlinemedistore.com/3.jpg[/img][/url]
brookshires pharmacy tyler texas http://certifiedpharmacy.co.uk/categories/sleeping-aid.htm pharmacy technician salaries [url=http://certifiedpharmacy.co.uk/categories/gums.htm]southwestern state university school of pharmacy[/url]
mailing lists of pharmacy benefit managers http://certifiedpharmacy.co.uk/products/proscar.htm funny pharmacy [url=http://certifiedpharmacy.co.uk/products/zelnorm.htm]zelnorm[/url]
giant eagle pharmacy seven fields pa http://certifiedpharmacy.co.uk/products/arimidex.htm injured workers pharmacy department of insurance [url=http://certifiedpharmacy.co.uk/products/diclofenac-gel.htm]community health center pharmacy expansion narrative[/url]
pharmacy technician jobs utah http://certifiedpharmacy.co.uk/products/compazine.htm reductil pills sold in london pharmacy [url=http://certifiedpharmacy.co.uk/products/nolvadex.htm]nolvadex[/url]

Anonim mengatakan...

Hi Dear, are you really visiting this website regularly,
if so then you will absolutely take pleasant know-how.

my site - Highly recommended Internet page