Senin, 08 Oktober 2007

PloonG

Halal bil halal

Halal adalah istilah bahasa Arab dalam agama Islam yang berarti "diizinkan". Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada makanan dan minuman yang diizinkan untuk dikonsumsi menurut agama Islam. Di negara-negara Arab, istilah halal juga mempunyai artian umum yang merujuk kepada segala sesuatu yang diizinkan menurut hukum Islam (bukan hanya makanan dan minuman). Atau diarktikan sebagai segala sesuatu yang bebas dari bahaya duniawi dan ukhrawi.

kebalikannya adalah haram yaitu suatu perkara yang apabila ditinggalkan mendapat pahala dan jika dikerjakan mendapat dosa, seperti minum minuman keras, berdusta, mendurhakai orang tua dan lain sebagainya. Secara umum, kata haram berarti sesuatu yang patut dihindarkan untuk dilakukan karena melanggar suatu peraturan.

Dalam konteks Indonesia muncul tradisi Halal bilhalal, yaitu menghalalkan hal-hal yang secara hak adam, hubungan muamalah, pergaulan antar manusia dengan manusia, mengalami gangguan, agar direlakan oleh yang terkena korban, seperti katutan timbangn yang tidak pas dalam berdagang atau tak lupa membayar hutang dan soal-soal yang semacamnya.
Namun ini bukan paksaan tapi didasarkan perasaan saling ridlo, tulus sebagai wujud kesempurnaan akhlak melalui watak pemberi maaf dan bagi yang hidup jiwanya bahkan secara aktif bergerak bersilaturohim keseluruh sanak kadang, tetangga dan segenap relasi, tiada peduli bajingan, kyai, preman, santri, guru, lurah apalagi orang-orang baik segaris perjuangan.
Pada oranng-orang suci bahkan ngalap berkah minta agar bisa punya kekuatan untuk dapat survive di mayapada ini, zaman dikala asu gede menang kerahe. Di zaman Pasar ini siapa yang kuat menjadi raja pasar yang kalah satu-persatu jadi mangsanya. Sehari-hari kita didekte, dibuat bulan-baulanan oleh orang kaya. Orang kuasa.
Di Irian penduduk kita harus takluk dikorbankan freepot yang d dalangi rejim Amerika. Di negri jiran Malaysia , warga pejuang devisa TKI di cambuk,dianiaya bahkan sampai mati tanpa ada advokasi, tak ada riak palagi suara, karena kita bangsa ini lagi miskin butuh uang, betul tengara S. Ali Kw ‘ Kemiskinan itu dekat dengan kekufuran, iman bisa di tukar dengan uang.
Watak-watak ksatria, dimana tak gampangan dibeli, tak luluh oleh iming harta,palagi watak tak khianati kawan telah raib. Orang jadi saling incar, saling maling, saling menelikung,saling merobohkan, saling salib. Kita tinggal bisa berdoa semoga jiwa—jiwa suci itu bisa kembali tumbuh, sehingga kita bisa kembali menjadi bangsa yang penuh pahlawan.
Lalu kemana lagi kita bersilaturohim,mnanakala orang-orang yang suci itu telah tiada. Kita barangkali tinggal bisa ziarah dikuburnya. Apakah kita bisa mewirid kebiasaan-kebiasaan satia. Pemurah dan dekat dengan penguasa jagad yang kian renta ini.

ONCOR I

Nyala api dibawa satu persatu
Berbaris, berbanjar
Meliuk tertiup sepoi angin
Ditingkahi takbir
Allohuakbar, Allohuakbar, Laailaaha illalllohu
Allohuakbar, Allohuakbar. Walillahilhamd

ONCOR II

Api berkobar disembur dengan minyak tanah lewat mulut
“Wukkk!” membesar dan seolah nyambung
seperti menyembur dari mulut
tanpa kenal siap-siapa
tidak mentri apalagi presiden

ALLOHUAKBAR

Seberapa gede kamu ya Alloh
Kata Tomy ketika masih TK
“Segede beduk atau Langit”

Tidak ada komentar: